Kebakaran Asrama Mako Brimob Kelapa Dua, Awalnya Berasal dari Satu Rumah Lalu Menjalar Hebat
Terjadi kebakaran di Asrama Mako Brimob Kelapa Dua yang membuat 16 KK mengalami kerugian, ini fakta-faktanya
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Terjadi kebakaran di Asrama Mako Brimob Kelapa dua pada Minggu (20/12/2020) malam.
Disebut 16 Kapala Keluarga (KK) yang terdampak kebakaran Asrama Mako Brimob Kelapa tersebut.
Barak disekat 16 seperti flat menjadi 16 bagian dihuni oleh 16 kepala keluarga.
Kebakaran awalnya 'hanya' melanda sebuah bangunan di dalam area Mako Brimob Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Kemudian, api semakin membesar dan melalap bangunan di sekitarnya.
Kebakaran hebat terjadi di asrama Markas Komando Brigade Mobil ( Mako Brimob) Kelapa Dua, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (20/12/2020).
Baca juga: Fakta Asrama Mako Brimob Kelapa Dua Kebakaran, 16 KK Terdampak, Begini Kronologi dan Penyebabnya
Baca juga: Kisah Dokter Korbankan Diri Demi Selamatkan Pasien Covid-19 dari Kebakaran, Tubuh Melepuh 40 Persen

Ade, Humas Korps Brimob Kelapa Dua membenarkan bahwa Asrama Mako Brimob Kelapa Dua terbakar.
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok dan anggota Brimob Kelapa Dua langsung melakukan pemadaman api.
“Water cannon langsung semprot lokasi kebakaran,” ujar Ade kepada Kompas.com, Minggu (20/12/2020) malam.
Ini rangkuman kronologi kebakaran di asrama Mako Brimob tersebut.
Berlangsung Tiga Jam
Dikutip dari Tribunnews.com, api diketahui mulai melahap barak Mako Brimob Kelapa Dua sekitar pukul 18.30 WIB.
Kepala Seksi Operasional Damkar Kota Depok Tesy Haryati mengatakan, situasi baru dapat dikendalikan pukul 21.23 WIB atau sekitar tiga jam setelah munculnya api.
"Kejadian pukul 18.30 WIB, situasi aman terkendali pukul 21.23 WIB," jelas Tesy di sekitar lokasi, Minggu.
Tesy menjelaskan, setibanya di lokasi, pihaknya langsung menyemprotkan air ke bangunan sekitar agar api tak merambat.
"Pas tiba, kami langsung siram bangunan yang ada di sekitar titik api, agar api tidak merambat," imbuhnya.
Dugaan Api
Masih dikutip dari Tribunnews.com, Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Damkar Kota Depok Denny Romulo mengatakan, berdasarkan informasi yang didapat, api diduga berasal dari rumah yang dihuni pemiliknya berinisial AC (40).
Api kemudian menyambar ke rumah-rumah lain, termasuk Mako Brimob.
"Diduga awal pemilik rumah AC (40), dan menyambar ke beberapa rumah lainnya," ucap Denny.
Di sisi lain, Ade belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait penyebab dan dampak kebakaran.
“Lebih jelasnya nanti kalau ada konferensi persnya,” kata Ade.
Kerugian
Tidak ada korban jiwa dari peristiwa kebakaran di area Mako Brimob Kelapa Dua tersebut.
Akan tetapi, prediksi awal, diperkirakan sekitar 16 kelapa keluarga (KK) yang mengalami kerugian karena tempat tinggalnya dilalap api.
"Berdasarkan penglihatan visualisasi di TKP, ada sekitar 16 sekat, jadi ada 16 kepala keluaga disitu.
Jadi bukan rumah, barak yang disekat," ujar Tesy.
Kisah Lain, Dokter Selamatkan Pasien Covid-19 saat Kebakaran di RS

Peristiwa kebakaran tersebut terjadi di Rumania.
Seorang dokter yang oleh media lokal disebut Catalin Denciu itu mengalami luka bakar tingkat 2 dan 3 pada 40 persen bagian tubuhnya.
Kini ia tengah menjalani perawatan intensif.
Catalin Denciu dipindahkan dipindahkan ke rumah sakit militer Ratu Astrid Belgia pada Minggu untuk perawatan khusus, seperti yang dilansir dari AFP pada Minggu (15/11/2020).
"Saya mengungkapkan rasa hormat saya kepada dokter heroik yang menunjukkan keberanian dan semangat pengorbanan khusus dalam mencoba menyelamatkan pasien," kata Perdana Menteri Ludovic Orban kepada media lokal, pujian yang digaungkan oleh serikat dokter dan media lokal.
Sepuluh orang yang menderita Covid-19 tewas dalam kebakaran pada Sabtu malam (14/11/2020) di unit perawatan intensif sebuah rumah sakit di kota timur laut Piatra Neamt.
Pasien Covid-19 yang tewas terdiri dari 7 pria dan 3 wanita berusia antara 67 hingga 86 tahun, kata rumah sakit itu.
Sementara, ada 6 orang lainnya yang terluka parah.
Jaksa Agung telah membuka penyelidikan atas tragedi itu, sementara kementerian kesehatan menyatakan kebakaran itu mungkin disebabkan oleh korsleting listrik.
Kebakaran itu mengingatkan kembali pada kebakaran paling mematikan di Rumania sebelumnya, yaitu di klub malam Colectiv Bucharest yang terjadi pada Oktober 2015.
Dalam tragedi itu terdapat 64 orang tewas, dan memicu pertanyaan-pertanyaan marah tentang bagaimana hal itu bisa terjadi.
Seorang yang selamat dari bencana Colectiv, Alexandra Furnea, meminta pihak berwenang "untuk melakukan apa yang tidak mereka lakukan untuk kami" dan menunjukkan bahwa pelajaran telah dipetik selama 5 tahun terakhir.
"Jangan bersembunyi di balik kebohongan demi kepentingan diri sendiri,
jangan menyebutkan protokol yang ketinggalan zaman untuk membenarkan kejahatan," tulis Furnea dalam sebuah unggahan di Facebook.
Media lokal melaporkan bahwa penyelidikan awal menunjukkan sistem keselamatan kebakaran untuk lantai dua gedung, tempat kebakaran terjadi, tidak diperbarui selama 30 tahun.
Dalam unggahan Facebook lainnya dari sesama korban Colectiv Mihai Grecea menyerukan pengunduran diri Menteri Kesehatan Nelu Tataru.
Syok dan simpati
Media lokal juga mengungkap masalah serius dalam manajemen rumah sakit.
Fasilitas tersebut memiliki 8 direktur yang berganti-ganti selama setahun terakhir, salah satunya menjabat hanya selama 3 hari pada Mei.
Kelas politik Rumania bereaksi dengan pernyataan kaget dan simpati kepada para korban kebakaran di rumah sakit.
Presiden Klaus Iohannis mengatakan dia "sangat sedih" dengan tragedi itu, yang katanya tragedi itu telah "menyentuh seluruh negeri".
"Saya berada di pihak semua yang terkena dampak kecelakaan mengerikan ini," kata Iohannis di halaman Facebook-nya.
Insiden tersebut mendorong Partai Sosial Demokrat (PSD) kiri-tengah dan partai-partai liberal USR-Plus untuk menunda kampanye pemilihan parlemen pada awal Desember.
Tragedi kebakaran itu melanda ketika Rumania berjuang untuk mengatasi dampak gelombang kedua pandemi virus corona.
Menurut Digi24 TV, rumah sakit sedang mencari tempat penyimpanan sementara untuk jenazah para korban.
Hal itu lantaran kamar jenazah rumah sakit sudah penuh sebelum kebakaran.
Sebagian besar terhindar dari yang terburuk selama gelombang pertama pandemi, Rumania mengalami peningkatan jumlah infeksi dan rawat inap dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Sabtu, dilaporkan terdapat 129 kematian akibat virus corona baru.
Sehingga total korban tewas menjadi 8.813.
Negara berpenduduk 19 juta itu adalah salah satu yang termiskin di Uni Eropa dengan sistem kesehatan yang buruk dan mengalami kekurangan tenaga kerja.
Sehingga tidak siap untuk menghadapi lonjakan penerimaan pasien rumah sakit.
(Tribunnewmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kronologi Kebakaran Hebat Selama 3 Jam di Asrama Mako Brimob Kelapa Dua Depok dan "Seorang Dokter Rela Luka Parah Demi Selamatkan Pasien Covid-19 dalam Kebakaran RS di Rumania"
Dan di Tribunnews.com, Fakta-fakta Kebakaran Asrama Mako Brimob Kelapa Dua, Awalnya Berasal dari Satu Rumah Lalu Menjalar