6 Orang yang Dibungkam China Setelah Kritik Pemerintah, Li Wenliang hingga Jimmy Lai, Nasib Jack Ma?
Selain Jack Ma, inilah deretan pengkritik yang dibungkam, termasuk Dr Li Wenliang dan pemilik surat kabar Apple Daily dan Next Magazine, Jimmy Lai.
Editor: Vega Dhini Lestari
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib Jack Ma kini jadi tanda tanya, muncul dugaan bahwa pendiri Alibaba sudah dibungkam karena mengkritik pemerintah China. Selain Jack Ma, inilah deretan pengkritik yang dibungkam, termasuk Dr Li Wenliang dan pemilik surat kabar Apple Daily dan Next Magazine, Jimmy Lai.
China dikenal sangat keras menindak para pengkritik pemerintahannya. Beberapa dibungkam, tetapi ada juga yang sampai dijebloskan ke penjara atau meninggal.
Terbaru, Jack Ma diduga turut menjadi korban pembungkaman itu karena tiba-tiba menghilang setelah melontarkan kritik dalam sebuah acara pada Oktober tahun lalu.
Jika benar Jack Ma menghilang akibat kritiknya, taipan Alibaba tersebut menambah panjang daftar warga negara China yang dibungkam lantaran vokal mengkritik Pemerintah "Negeri Panda".
Dari banyaknya pengkritik yang telah ditindak, berikut adalah enam orang yang terbaru.
1. Jack Ma
Jack Ma menghilang dari pandangan publik sejak mengkritik Partai Komunis China pimpinan Presiden Xi Jinping.
Absennya Jack Ma dimulai saat dirinya tidak hadir di babak final program reality show-nya, Africa's Business Heroes, di mana dia menjadi juri.
Tak hanya menghilang, foto-fotonya juga dihapus dari situs web acara tersebut, lapor media Inggris The Telegraph.
Dilansir dari News 18 pada Senin (4/1/2021), Jack Ma termasuk orang yang vokal mengkritik Pemerintah China.
Absennya taipan e-commerce dari final yang dihelat pada November 2020 itu terjadi setelah dia berbicara dalam sebuah forum di Shanghai, 24 Oktober 2020.
Saat itu, Jack Ma mengkritik bank di China beroperasi layaknya rumah gadai karena harus memberikan jaminan terkait dengan kredit.
Sementara itu, regulasi perbankan yang berlaku dinilainya menghambat inovasi dan harus direformasi guna mendorong ekonomi, seperti dikutip KompasTekno, Senin (16/11/2020).
Pria berusia 56 tahun itu juga menyerukan reformasi sistem yang menurutnya telah menghambat inovasi bisnis. Dia menyamakan peraturan perbankan global dengan "klub orangtua".
2. Dr Li Wenliang
