Breaking News:

LENGKAP! Link Download Jadwal Buka Puasa Ramadhan 2021 dari Muhammadiyah & Kemenag, Plus Doa Berbuka

Inilah link download jadwal imsakiyah puasa Ramadhan 2021 untuk Kabupaten/kota seluruh Indonesia, lengkap dengan doa berbuka puasa.

MUHLIS/GRAFIS TRIBUN-TIMUR.COM
Doa buka puasa Ramadhan 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah link download jadwal imsakiyah puasa Ramadhan 2021 untuk Kabupaten/kota seluruh Indonesia, lengkap dengan doa berbuka puasa.

Selain itu, terdapat juga jadwal adzan magrib dan buka puasa serta jadwal salat lainnya.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa 2021 atau 1 Ramadhan 1442 H jatuh pada hari Selasa tanggal 13 April.

Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat pada Senin 12 April 2021.

Link download jadwal puasa Ramadhan 2021 dari Muhammadiyah

Untuk download jadwal Imsakiyah 1442 seluruh Indonesia, bisa akses laman Suara Muhammadiyah atau klik di sini.

Kemudian gulirkan halaman ke bawah, nanti akan muncul daftar link untuk download jadwal Imsakiyah dari masing-masing daerah.

Ilustrasi Ramadhan.
Ilustrasi Ramadhan. (Ramadanbuzz.com)

Link download jadwal puasa Ramadhan 2021 dari Kemenag

Jadwal puasa 2021 dari Kemenag bisa di-download melalui laman Bimas Islam atau klik di sini.

Sebagaimana dikutip dari Tribunnews Link Download Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 2021 Lengkap untuk Seluruh Indonesia, cara download jadwal imsakiyah Kemenag adalah sebagai berikut:

- Kunjungi laman

- Pilih provinsi yang ingin Anda cari, misalnya DKI Jakarta.

- Kemudian pilih kabupaten/kotanya, misalnya Kota Jakarta.

- Selanjutnya klik tanda search atau proses data.

- Setelah itu akan muncul jadwal imsakiyah mulai dari 1 Ramadhan (13 April 2021) hingga 30 Ramadhan.

- Anda juga bisa mengunduhnya dengan export ke MS Excel, caranya klik tanda download di samping tanda search.

PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1442 H dengan mengeluarkan Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2021 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah.

Penetapan awal Ramadhan 2021 ini berdasar hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Ijtimak jelang Ramadan 1442 H terjadi pada Senin Pon, 12 April 2021 pukul 09.33.59 WIB.

Muhammadiyah akan mulai melaksanakan salat Tarawih pada Senin, 12 April 2021 malam hari.

Kemudian, memulai puasa Ramadhan 1442 H pada Selasa, 13 April 2021.

Muhammadiyah juga telah menentukan 1 Syawal 1442 H/2021.

1 Syawal 1442 H jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.

Ijtimak jelang Syawal 1442 H terjadi pada Rabu Pon, 12 Mei 2021 pukul 02.03.02 WIB.

Sehingga warga Muhammadiyah akan melaksanakan salat Tarawih terakhir pada Ramadhan 1442 H, pada Rabu, 12 Mei 2021.

Sementara pada Kamis, 13 Mei 2021 pagi hari, warga Muhammadiyah akan melaksanakan salat Id.

Doa Berbuka Puasa

Doa Berbuka Puasa dari HR Abu Dawud:

 
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

"Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah."

Artinya : "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."

Aturan Salat Tarawih & Ied Berjamaah Selama Pandemi

Dalam melaksanakan salat tarawih dan Idul Fitri berjamaah selama pandemi covid-19 ini, umat muslim diwajibkan untuk mematuhi sejumlah aturan.

Sebagaimana dikutip dari Tribunnews Pemerintah Perbolehkan Salat Tarawih dan Ied Berjamaah, Menteri Kordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir mengatakan, aturan yang wajib dilaksanakan di antaranya mematuhi protokol kesehatan.

"Yang harus dipatuhi protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan sangat ketat," lanjutnya.

Muhadjir mengimbau agar jamaah di luar komunitas tidak diizinkan salat bersama.

"Jamaahnya boleh di luar rumah, namun dengan catatan harus terbatas pada komunitas."

"Jadi di lingkup komunitas, di mana jamaahnya memang sudah dikenal satu sama lain," jelasnya.

Selain itu, salat Tarawih berjamaah juga harus dilaksanakan dalam waktu yang tak terlalu lama.

"Dalam melaksanakan salat berjamaah ini, dimohon untuk dibuat se-simple mungkin."

"Waktunya tidak terlalu panjang, mengingat masih dalam kondisi darurat ini," kata Muhadjir.

Sementara itu, salat Idul Fitri 2021 juga boleh dilakukan berjamaah di masjid atau tanah lapang.

Namun, juga harus mematuhi protokol kesehatan dan terbatas pada komunitas yang dikenal.

"Mengenai salat Idul Fitri, diizinkan salat di luar rumah," ujarnya.

"Tetapi jamaah harus bersifat komunitas, yaitu dikenal satu sama lain."

"Juga diupayakan untuk mematuhi protokol yang sangat ketat," imbau dia.

Para jamaah diminta untuk menghindari kerumunan pada saat datang dan meninggalkan tempat salat.

"Menjaga agar tidak terjadi kerumunan, terutama pada saat datang menuju ke tempat salat jamaah, baik di lapangan atau masjid, juga pada saat bubar," imbuhnya.

Niat Salat Tarawih, Sendirian Maupun Berjemaah

Dikutip dari zakat.or.id, berikut bacaan niat salat tarawih di rumah, baik sendirian maupun berjemaah di rumah atau masjid:

1. Niat salat Tarawih Berjemaah – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."

2. Niat Salat Tarawih Sendiri (Munfarid) – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

3. Niat Salat Tarawih sebagai Imam – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

4. Niat Salat Witir – 1 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat salat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa.”

5. Niat Salat Witir – 3 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa."

Ilustrasi Shalat Tarawih berjamaah
Ilustrasi Shalat Tarawih berjamaah (Shutterstock)

Tata cara shalat Tarawih :

Salat tarawih dianjurkan bisa dikerjakan di rumah. Salat sunnah ini bisa dikerjakan dengan cara 4 rakaat, 4 rakaat tanpa tasyahud awal, dan 3 witir tanpa tasyahud awal.

Salat tarawih ini sesuai anjuran Nabi Muhammad S.A.W, dalam sebuah hadist.

“Dari Aisyah (diriwayatkan bahwa) ketika ia ditanya mengenai shalat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab: Nabi saw tidak pernah melakukan shalat sunnat di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau shalat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat tiga rakaat.” [HR. al-Bukhari dan Muslim].

Selain dikerjakan 4 rakaat, shalat tarawih bisa dikerjakan 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat dan 1 rakaat witir, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya:

“Dari Zaid bin Khalid al-Juhany (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Benar-benar aku akan mengamati shalat Rasulullah SAW pada malam ini, beliau shalat dua rakaat khafifatain, lalu beliau shalat dua rakaat panjang panjang keduanya, kemudian shalat dua rakaat yang kurang panjang dari shalat sebelumnya, lalu beliau shalat lagi dua rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya.

Kemudian shalat dua rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, lalu beliau shalat lagi dua rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, kemudian shalat dua rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, dan beliau melakukan witir (satu rakaat). Demikianlah (shalat) tigabelas rakaat.”(HR. Muslim).

Sebelum melakukan salat tarawih, disunahkan untuk mengerjakan salat sunnah dua rakaat ringan (Shalat Iftitah).

Dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya:

“Dari Abu Hurairah dari Nabi saw, (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Jika salah satu di antara kamu mengerjakan qiyamul-lail, hendaklah
ia membuka (mengerjakan) shalatnya dengan shalat dua rakaat ringan.” [HR. Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud].

(Tribunnews.com/Fajar/Nuryanti/TribunJogja)

#Ramadhan2021 #Puasa #Jadwalimsyak #bukapuasa

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Ramadhanbuka puasajadwal imsakMuhammadiyahKemenaglink download
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved