PROFIL Panji Saputra, Pemeran Pak Tirta di Sinetron Zahra 'Suara Hati Istri' Indosiar, Cuek Dicibir
Inilah sosok Panji Saputra, aktor yang tengah disorot karena sinetron Zahra yang dibintanginya menuai pro dan kontra.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah sosok Panji Saputra, aktor yang tengah disorot karena sinetron Zahra yang dibintanginya menuai pro dan kontra.
Sinetron Zahra saat ini tengah menjadi sorotan bahkan sampai trending di Twitter.
Banyak yang melayangkan protes hingga KPI pun bertindak.
Sinetron yang dibintangi aktor Panji Saputra, Suara Hati Istri "Zahra" ramai diperbincangkan lantaran perbedaan usia yang cukup jauh antara Panji dengan Lea Ciarachel, pemeran Zahra.
Sebagaimana dikutip Tribunnewsmaker.com dari Kompas Kompas.com dengan judul "Profil Panji Saputra Pemeran Pak Tirta di Sinetron Suara Hati Istri", Panji yang memerankan pak Tirta di sinetron tersebut diceritakan memiliki tiga orang istri.
Dimana istri ketiganya, yaitu Zahra, diperankan oleh aktris yang berusia 14 tahun dan baru akan menginjak 15 tahun Oktober tahun ini.
Berbeda dengan Lea yang tak cukup banyak informasi karena merupakan artis baru, Panji sudah lebih dulu mencicip dunia akting.
Aktor kelahiran 16 September 1981 ini mengawali debut akting lewat sinetron Jaka Tarub.
Baca juga: VIRAL Diduga Curhatan Lea Ciarachel Soal Sinetron Zahra Suara Hati Istri, Akui Terpaksa & Gak Nyaman
Baca juga: NASIB Lea Ciarachel Pemeran Sinetron Zahra Indosiar yang Disorot, KPI Bertindak, Muncul Kesepakatan
Disusul kemudian sejumlah judul sinetron seperti Arini dan Arini 2 sebagai Tarjo.
Kemudian sinetron Garuda Impian, Tamu Tak Diundang, Kesempurnaan Cinta, Cinta Bersemi di Putih Abu-Abu The Series.
Dia juga membintangi cukup banyak judul FTV, seperti Tutur Tinular di tahun 2004 hingga film Arumi di tahun 2018.
Sementara di sinetron Suara Hati Istri, Panji cukup sering memerankan berbagai karakter untuk beberapa judul berbeda sejak tahun 2020.
Panji diketahui telah menikah dengan Natalia dan dari pernikahannya itu mereka dikaruniai seorang anak laki-laki.
Panji Saputra Tanggapi Pro Kontra Sinetron Zahra
Panji Saputra geram sinetron yang diperankannya mendapatkan hujatan.
Ia menilai apabila ada yang tidak menyukai sinetron tersebut, sebaiknya tak usah menonton.
"Apaan sih komennya, kalau enggak suka tinggal skip susah amat," tulis Panji Saputra di media sosial, Instagram.
Seolah tak mengerti poin-poin yang dikritisi netizen, Panji Saputra malah menyarankan untuk menonton sinetron Suara Hati Istri Zahra dari episode awal.
Menurutnya masyarakat pasti akan terbawa perasaan saat menonton sinetron tersebut.
"Padahal belum nonton dari awal kalau dari awal pasti lu pada baper yakin gue," tulis Panji Saputra, seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari TribunJakarta berjudul : Sinetron Zahra Dihujat Kampanyekan Pedofilia, Panji Saputra Pemeran Tirta: Gak Suka Tinggal Skip
Sebagai informasi Lea Ciarachel merupakan artis kelahiran Bali 5 Oktober 2006.
4 bulan lagi, dia baru genap berusia 15 tahun.
Tanggapan KPI
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberikan tanggapan terkait hal tersebut.
KPI menyebut dalam dunia penyiaran ada aturan bernama Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS) yang harus ditaati oleh seluruh pihak yang terlibat.
Apabila, ada program siaran yang tidak sesuai dengan aturan tersebut, maka tindakan tegas bisa saja dijatuhkan.
Komisioner Pusat KPI Bidang Kelembagaan Nuning Rodiyah menyebut, salah satu aturan dalam P3 & SPS adalah menyangkut perlindungan kepada anak-anak dan remaja.
Perlindungan terhadap anak dan remaja ini mencakup anak sebagai pengisi atau pembawa program siaran, anak sebagai pemeran dalam seni peran, dan anak sebagai materi atau muatan dalam program siaran.
Oleh karenanya, Nuning mengingatkan pihak pengelola rumah produksi untuk menaati aturan-aturan yang ada.
"Jangan sampai diberi peran-peran yang akan berpengaruh secara negatif bagi tumbuh kembang dan psikologis anak,” jar dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/6/2021).
Muatan dan pemeran sinetron harus dievaluasi
Terkait peran istri yang dimainkan pemeran di bawah umur dalam sinetron Zahra, Nuning menilai ini sebagai bentuk stimulasi pernikahan usia dini yang itu bertentangan dengan program Pemerintah.
"Karena lembaga penyiaran justru harus mendukung upaya Pemerintah menekan angka pernikahan di bawah usia dewasa yang masih tinggi di Indonesia," sebut dia.
Mengacu data penelitian dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemeneg PPPA), ada sekitar 36,62 persen anak perempuan menikah untuk pertama kali pada usia 15 tahun atau kurang.
Kemudian, anak yang menikah di usia 16 tahun berjumlah 39.92 persen.
Sementara 23,46 persen menikah pada usia 17 tahun.
Jadi, Nuning meminta rumah produksi pembuat sinetron Zahra untuk melakukan sejumlah hal untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak.
"Sinetron Zahra harus evaluasi pemeran dan muatan sinetron," ujar dia. Namun, ia mengaku permintaan ini belum disampaikan secara resmi oleh KPI kepada pihak rumah produksi.
"Belum (disampaikan secara resmi). KPI sedang melakukan kajian atas muatan dan sinyalemen pemeran sinetron Zahra yang masih anak-anak. Jenis tindakan akan diberikan kepada Program siaran setelah kajian selesai," pungkas dia.
Nuning juga tidak menyebutkan kapan pastinya kajian KPI akan selesai dilakukan.
(Kompas/ Rintan Puspita Sari/ TribunJakarta/Dewi Kartika)