5 Drama Korea yang Dikecam, dari yang Batal Tayang hingga Ada yang Dianggap Lecehkan Agama
Termasuk Racket Boys, berikut ini adalah 5 drama Korea yang pernah dikecam hingga batal tayang
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: ninda iswara
Reporter: Talitha Desena Darenti
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Drama Korea Racket Boys tengah menjadi buah bibir di Indonesia.
Penonton Indonesia tidak terima karena Indonesia digambarkan sebagai tuan rumah yang buruk untuk atlet bulu tangkis luar negeri.
Mulai dari fasilitas tempat latihan, hotel yang buruk dan sikap suporter Indonesia yang tidak sopan.
Netizen Indonesia pun tak terima karena dinilai bermain curang demi menang serta melakukan diskriminasi.
Padahal sebenarnya Indonesia tidak pernah membeda-bedakan tim lawan.
Tim produksi stasiun TV SBS akhirnya memberikan pernyataan maaf.
Melalui Instagram sbsdrama.official, SBS menyematkan komentar di postingan mengenai Racket Boys.
Baca juga: Racket Boys Kena Dampak Gegara Dinilai Lecehkan Indonesia: Judul di IMDb Berubah, Rating Turun
Baca juga: 5 Fakta Protes yang Dilayangkan Publik Indonesia Terhadap Drama Racket Boys, SBS Minta Maaf

SBS mengungkapkan jika tidak memiliki maksud untuk merendahkan negara Indonesia.
Tak hanya Racket Boys, ternyata ada juga sejumlah drama Korea yang mendapat kecaman.
Apa saja?
1. Joseon Exorcist

Joseon Exorcist adalah drama yang tayang pada awal tahun 2021.
Namun, episode pertama drama yang tayang pada Maret 2021 ini menuai kecaman.
Pasalnya, cerita di drama ini disebut bertolak dengan sejarah dan banyak menunjukkan budaya Tiongkok.
Joseon Exorcist adalag drakor kolosal yang menceritakann raja kerajaan Joseon dan anaknya yang melawan roh jahat dari barat.
Namun di drama tersebut, diceritakan jika baju tradisional hanbok, kimchi, dan pansor berasal dari Tiongkok.
Selain itu ada adegan pangeran yang menyuguhkan moon cake dan pangsit untuk tamu luar negeri.
Padahal moon cake dan pangsit adalah makanan dari Tiongkok.
Publik Korea yang menonton drama tersebut pun tidak terima meski cerita di drama tersebut fiksi.
Buntut dari protes publik membuat sejumlah sponsor mundur dari drama.
Mulai dari Samsung, LG, Ace Bed, dan lain-lain.
Hingga akhirnya drama Joseon Exorcist dibatalkan penayangannya dan pihak produksi serta pemain menyampaikan maaf.
2. Snowdrop

Snowdrop adalah drama yang baru akan tayang pada Juli 2021.
Meski belum tayang, Snowdrop sudah dikecam oleh publik.
Plot dari drama Snowdrop dianggap merendahkan Korea.
Bercerita dengan setting waktu di tahun 1987, Snowdrop menceritakan Korea saat situasi politik sedang memanas.
Tokoh utamanya adalah mata-mata intelijen nasional yang masuk ke asrama universitas wanita karena terluka.
Intelijen tersebut dirawat oleh seorang mahasiswi dan mereka jatuh cinta.
Cerita ini diprotes keras karena kenyataannya banyak mahasiswa yang mengalami penindasan oleh Intelijen Nasional di tahun 1987.
Bahkan banyak mahasiswa pengunjuk rasa yang ditangkap, disiksa, dan dibunuh.
Sehingga tokoh Intelijen Nasional ini dianggap diglorifikasi.
Buntutnya, drama ini diprotes dan mendapat petisi dari publik untuk tak ditayangkan.
Meski begitu, produksi drama ini tetap berjalan.
Dan pihak produksi menjelaskan jika tidak ada unsur-unsur yang menjelek-jelekkan sejarah di drama Snowdrop nantinya.
Pemerintah Korea Selatan juga sudah buka suara terkait drama ini.
Pemerintah mengungkapkan bahwa Snowdrop bukan drama yang meremehkan gerakan demokratik atau meromantisasi mata-mata.
3. Mr. Queen

Seperti Joseon Exorcist, Mr. Queen juga dianggap mendistorsi sejarah Korea.
Mr. Queen bercerita mengenai seorang chef pria yang terlempar ke masa lalu ke dalam tubuh permaisuri jaman Joseon.
Dirinya ternyata adalah permaisuri Raja Cheoljong.
Raja Cheoljong sendiri memang merupakan raja dalam sejarah kerajaan Joseon.
Awalnya, di drama tersebut, Cheoljong digambarkan sebagai raja yang bodoh, tidak bisa memimpin, suka membaca buku porno, dan menyukai wanita.
Penokohan Raja Cheoljong ini mendapat protes keras dari publik.
Meski kemudian di cerita drama tersebut ternyata sang raja hanya berpura-pura bodoh namun sebenarnya cerdas dan dapat menyusun strategi.
Meski begitu, publik tetap mengecam karena ceritanya dianggap tidak sesuai dengan sejarah yang sebenarnya.
Protes kembali muncul ketika drama sudah berakhir sehingga tidak mempengaruhi penayangan.
Namun, drama Mr.Queen di berbagai aplikasi streaming dihapus.
4. Man Who Dies to Live

Di tahun 2017, sebuah drama Korea dikritik penonton terutama umat Muslim.
Drama tersebut berjudul Man Who Dies To Live dan menceritakan tentang orang Korea yang tinggal di negara fiktif bernama Bodoantia dan mengetahui jika dirinya punya anak.
Tokohnya pun diceritakan tinggal di negara Timur Tengah dan memakai berbagi atribut mirip Islam.
Namun, budaya yang digambarkan di negara fiktif tersebut mengundang kritik.
Pasalnya, dirinya diceritakan harus menikahi seorang putri dalam sebulan.
Dan ada juga figuran yang mengenakan hijab namun memakai baju renang terbuka.
Jelas saja, drama ini dikecam dan diminta dihentikan penayangannya.
Stasiun MBC akhirnya memberi pernyataan maaf dan menyatakan tidak bermaksud merendahkan sebuah agama apapun.
Mereka juga mengingatkan jika drama ini hanyalah fiksi belaka.
5. Racket Boys

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, drama Korea Racket Boys baru-baru ini mendapat kecaman.
Di episode 5, diceritakan atlet bulu tangkis remaja bernama Han Se Yoon dan pelatih serta staf datang ke Indonesia.
Pelatih dan sejumlah staf kemudian membicarakan kondisi fasilitas yang diterima mereka yang cukup buruk.
Mulai dari tempat latihan yang tua dan tidak ada AC.
Sementara tim Indonesia mendapat tempat yang bagus dan dingin.
Selain itu, kondisi hotel yang diterima mereka juga memprihatinkan.
Mereka menilai jika hal itu sengaja dilakukan Indonesia karena ingin mengalahkan Korea.
Di drama tersebut juga digambarkan suporter Indonesia yang sangat aktif melakukan yel-yel.
Namun, yel-yel yang dilakuan suporter Indonesia digambarkan dengan negatif dan tak tahu sopan santun.
Penonton juga mengejek Han Se Yoon saat berhasil mengalahkan atlet Indonesia.
Akhirnya, pihak SBS meminta maaf pada Indonesia melalui postingan komentar di Instagram.
'Kami dari tim produksi [Racket Boys] menyampaikan permohonan maaf mengenangkan pertandingan yang tersiar di episode 5'
'Kami tidak bermaksud untuk merendahkan negara, pemain atau penonon tertentu'.
'Namun demikian, kami mohon maaf atas beberapa adegan yang telah menyinggung pemirsa kami dari Indonesia.'
'Kami akan memperhatikan dengan seksama untuk episode selanjutnya.'
(Tribunnewsmaker.com/Talitha)