Breaking News:

Pengakuan Maudy Ayunda: Pernah Malas, Kemungkinan Lanjut S3, Ada Tekanan Sosial Kuliah di Stanford

Maudy Ayunda blak-blakan beri pengakuan mengejutkan soal dirinya yang pernah malas.

Editor: ninda iswara
Instagram @maudyayunda
Maudy Ayunda jalani wisuda kedua di Stanford University 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Maudy Ayunda blak-blakan beri pengakuan mengejutkan soal dirinya.

Maudy Ayunda membeberkan sosok dirinya yang belum banyak diketahui orang.

Tak hanya itu, Maudy Ayunda juga menceritakan kehidupannya selama kuliah di Stanford University.

Selama ini Maudy Ayunda dikenal sebagai artis berprestasi.

Selain mahir bernyanyi dan berakting, Maudy Ayunda juga berprestasi di dunia pendidikan.

Maudy Ayunda bahkan sangat mementingkan pendidikannya.

Baru-baru ini artis berusia 25 tahun tersebut membuat kembali bangga karena lulus S2.

Baca juga: 5 Artis Tanah Air Lulus S2 dari Universitas Ternama Dunia, Ada Mikha Tambayong hingga Maudy Ayunda

Baca juga: MALUNYA Punya Anak Maudy Ayunda, Sang Bunda Sempat Khawatir, Nanti Jadi Orang yang Ngga Asik

Maudy Ayunda
Maudy Ayunda (Instagram/ maudyayunda)

Terlebih Maudy Ayunda mendapatkan dua gelar sekaligus.

Dikenal cerdas, Maudy Ayunda justru mengaku seperti pelajar biasa.

Ia pernah merasa malas hingga pengalaman selama kuliah di Stanford.

Berikut pengakuan mengejutkan Maudy Ayunda.

1. Bukan orang yang tak bisa malas

Pemilik nama asli Ayunda Faza Maudya itu menyangkal bila ia tidak bisa merasa malas.

"Buat teman-teman, jangan salah, aku pun bukan orang yang enggak bisa merasa malas," kata Maudy Ayunda, dikutip dari kanal YouTube-nya, Senin (26/7/2021).

Malas bagi Maudy Ayunda adalah suatu pertanda khusus.

 

"Tapi aku menggunakan rasa malas itu jadi indikasi bahwa ini bukan sesuatu yang aku suka dan aku gemari," ujar artis yang baru lulus dari Stanford University ini.

"Kita harus melihat perasaan-perasaan negatif itu sebagai sinyal, bahwa ini bukan sesuatu yang harusnya aku lakukan, aku seharusnya tidak menjadi ini. Hati kita tuh kadang-kadang tahu," imbuhnya.

2. Pentingnya mengenali diri sendiri

Menurut Maudy, mengenali kekuatan dan kegemaran diri sendiri sangat penting.

Ia berujar, murid SMP atau SMA juga bisa mencoba mengenal diri sendiri.

"Kamu hobinya apa. Kamu suka kelas apa pada saat sekolah, dan lain-lain. Di situlah kamu bisa mendapatkan sinyal-sinyal, kayak 'Aku pikir aku bisa melihat diriku melakukan ini untuk sejenak'," ujarnya.

Maudy berpendapat, hal baik kadang terjadi pada saat kita memaksakan diri.

"Hal-hal yang mengejutkan, hal-hal hebat datang ketika kalian mendorong diri sendiri dan ketika kalian tidak berada di zona nyaman," tuturnya.

3. Tips tulis esai ke Stanford dan Oxford

Maudy membeberkan, menulis esai untuk mendaftar ke universitas sekelas Stanford dan Oxford haruslah menjadi diri sendiri.

"Tips aku pertama, jadilah diri sendiri. Harus tetap otentik dan jangan menunjukkan ingin menjadi orang lain," kata Maudy Ayunda.

Lalu juga esai tersebut harus unik.

"Karena justru esai-esai yang sukses menurut aku, yang bisa menunjukkan atau menggambarkan kita sebagai individu yang unik di antara ratusan atau ribuan yang apply," ucap Maudy.

Baca juga: Penampilan Maudy Ayunda di Wisuda Kedua Kampus Stanford, Tampil Anggun Pakai Batik, Lihat Potretnya!

Baca juga: MENAKJUBKAN! Ini Makna Busana Ayah, Ibu & Adik Maudy Ayunda saat Hadiri Acara Wisuda S2 sang Artis

Maudy Ayunda
Maudy Ayunda (TribunNewsmaker.com Kolase/ Instagram @maudyayunda)

4. Sulit tidur sebelum diterima

Maudy mengaku sempat sulit tidur selama tiga bulan sebelum diterima di Stanford University dan Harvard University.

"Yang mungkin orang-orang enggak tahu, aku tuh kayak enggak bisa tidur selama tiga bulan," ucap Maudy Ayunda tertawa kecil.

Kala itu, Maudy cemas dengan isi esainya.

"Aku setiap malam selalu membaca kembali esai aku, aku baca-baca blog dan artikel soal bagaimana cara untuk keterima dan semacamnya. Itu sangat mengkhawatirkan aku," tutur Maudy.

Beruntung, Maudy bisa mendapatkan impiannya untuk kuliah di Stanford, sebab itu memang cita-cita yang didambakannya.

5. Terkejut dengan keberagaman mahasiswa di Stanford

Maudy mengakui ada tekanan sosial ketika berkuliah di Stanford University.

Para mahasiswa di sana juga diakuinya keren-keren.

"Pastinya peer pressure ataupun merasa kurang itu selalu ada ya. Apalagi teman-teman aku di sini tuh orang-orang yang sangat berprestasi, juga punya latar belakangnya sendiri yang keren-keren," ungkap Maudy.

"Ada yang sudah membangun perusahaan, ada yang gelarnya juga sudah berapa. Banyak orang keren di sini dan minder itu sangat mudah," sambung penerima beasiswa LPDP itu.

Akan tetapi, Maudy memetik pelajaran dari pergaulannya dengan mahasiswa di sana.

"Justru yang aneh adalah saat ngobrol sama teman-teman ini dan sadar bahwa 'Gila, ya, mereka tuh humble banget', dan mereka tuh juga terus belajar," kata Maudy.

"Anehnya melihat orang-orang hebat yang juga very humble, very growth mindset, membuat aku juga jadi lebih percaya diri karena percaya bahwa semuanya proses. Asal kita mau jalanin insya Allah bisa tercapai," tutur Maudy lagi.

6. Kemungkinan S3

Maudy menuturkan, ia belum memiliki rencana untuk kuliah S3.

"Rencana S3 itu untuk sekarang belum ada sih sebenarnya," ujar Maudy Ayunda tertawa.

Namun itu bukan keputusan final.

"Aku tidak tahu. Aku tidak mau bilang tidak akan karena aku tahu diriku dan aku tahu aku suka tantangan. Jadi ya mungkin aja nanti banget," ucap Maudy Ayunda.

Sekarang ini, Maudy ingin kembali ke Indonesia dan berharap bisa berkontribusi terhadap perekonomian dan perkembangan Indonesia.

(Kompas.com/Melvina Tionardus)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul Pengakuan Maudy Ayunda, Pernah Malas hingga Sulit Tidur Selama 3 Bulan

- Berita dan artikel terkait Maudy Ayunda lainnya di sini -

Sumber: Kompas.com
Tags:
Maudy AyundaStanford Universitypendidikan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved