HEBAT! Sebulan Rawat Suami Positif Covid-19, Istri Tak Tertular Sama Sekali, Ternyata Ini Rahasianya
Ini cerita istri sebulan rawat suami yang kena Covid-19 tanpa tertular sama sekali. Ternyata patuh lakukan hal ini.
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah cerita Siti Amanah yang sebulan rawat suami positif Covid-19 tanpa tertular sekali pun.
Ternyata ada tips tersendiri yang dilakukan Siti Amanah hingga tetap sehat tanpa terpapar meski tinggal serumah dengan suami yang positif Covid-19.
Tips Siti Amanah ini bisa juga dilakukan keluarga pasien Covid-19 yang terpaksa menjalani isolasi mandiri di rumah.
Diketahui Siti Amanah dan suami tinggal di Kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan.
Awalnya Siti Amanah mengaku sang suami sempat dirawat di Wisma Atlet lantaran takut dirinya ikut tertular.
Namun rupanya sang dokter menilai rumah keduanya memadai untuk melakukan isolasi mandiri sendiri.
Baca juga: MENYAYAT Hati, Pesan Pilu Ibu Sebelum Wafat Disusul Suami Akibat Covid-19: Tolong Selamatkan Anakku
Baca juga: Ortu Wafat Kena Covid, 4 Anak Jadi Yatim Piatu, Video Azan di Makam Viral, Jokowi Terenyuh Kirim Ini

Bermodal pernyataan dokter, Siti Amanah pun langsung mempersiapkan semua yang diperlukan selama sang suami isolasi mandiri di rumah.
"Jadi suami saya sempat ke Wisma Atlet karena takut saya tertular.
Tapi saran dokter di sana (isolasi mandiri di rumah) dengan pertimbangan ada tempat berjemur, ruang kamar pasien terpisah, jendela setiap kamar ada.
Dan hanya kami berdua dan tidak ada orang yang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19 seperti penyakit bawaan, lansia atau anak-anak," kata Ama saat diwawancara Kompas.com, Jumat (2/10/2020).
Setelah perempuan berusia 25 tahun ini mengetahui suaminya akan menjalani isolasi di rumah, dia langsung menyiapkan dua kamar terpisah.
Satu kamar untuk dirinya, kamar lain untuk suaminya.
Dia juga menyarankan agar orang-orang yang merawat pasien positif Covid-19 di rumah untuk segera memisahkan alat makan, mencuci baju terpisah, menyiapkan disinfektan dan hand sanitizer untuk pasien.
Baca juga: MANFAAT Plasma Konvalesen Guna Terapi Penyembuhan Pasien Covid-19, Tak Semua Orang Bisa Donor
"Jadi setelah semua dipisahkan, giliran untuk menyiapkan logistik untuk keperluan selama 14 hari isolasi," tutur Ama.
Kemudian yang terpenting, kata dia, adalah membuat komitmen pada diri sendiri bahwa semua protokol kesehatan selama masa isolasi harus dijalani untuk kebaikan bersama.
"Saya ini perantau, sering sekali dipesan oleh mertua jangan sampai ikut sakit, karena kalau dua-duanya sakit, enggak ada yang urus," kata dia.
Protokol kesehatan untuk mengurangi kontak erat itu dia terapkan 24 jam sehari sampai masa isolasi berakhir.
Bahkan ketika tidur pun, dia tetap memasang masker.
Setiap hari, dia akan menyemprotkan disinfektan ke lantai rumah sebagai pengganti sabun pel.
Begitu juga di saat suaminya keluar kamar isolasi untuk ke kamar mandi.
Setelah keluar, kamar mandi akan disemprotkan sanitizer udara agar kamar mandi segera steril, dan juga mengepel lantai yang dijejaki suaminya.

Di saat jam makan tiba, dia akan menghidangkan makanan dan meminta suaminya keluar untuk makan.
"Jadi pas dia makan, saya masuk kamar," kata Ama.
Kemudian setelah suaminya selesai makan, semua peralatan makanan dan tempat makan kembali disterilkan dengan disinfektan.
Menurut Ama, ada satu hal yang agak sulit dilakukan, yaitu menyiapkan makanan untuk pasien positif Covid-19.
Pasalnya, indra penciuman pasien Covid-19 tidak berfungsi normal.
Untuk menambah selera makan, makanan yang disuguhkan dalam keadaan hangat. Asupan makan bergizi mempercepat pemulihan di masa karantina.
Ama menambahkan, selama masa isolasi suaminya, dia biasa berbelanja secara online untuk menghindari kontak dengan orang lain.
Meskipun hasil swab terakhir negatif Covid-19, dia takut menjadi orang tanpa gejala yang bisa menularkan ke orang lain.
"Jadi ketika merawat pasien isolasi, rasanya kita juga diisolasi, ini juga untuk menjaga agar nggak timbul prasangka di tetangga," kata dia.
Ketika menerima paket kiriman, Ama juga menyarankan agar bagian terluar paket disemprot dulu menggunakan disinfektan.
Baca juga: FAKTA di Balik Pria Bakar Undangan & Batal Nikah Setelah Terpapar Covid-19, Minta Jangan Menghakimi
Langkah itu untuk memastikan tidak ada virus di paket tersebut.
Setelah 14 hari berjalan, dia dan suaminya kembali menjalani swab tes kedua.
Hasilnya, Ama tetap negatif, sementara suaminya masih positif Covid-19. Isolasi mandiri kemudian dilanjutkan.
Hasil swab ketiga, suaminya dinyatakan negatif Covid-19 setelah sekitar sebulan menjalani isolasi mandiri.
Ama menekankan, dirinya tidak akan berhasil merawat suami tanpa tertular tanpa dibarengi kesabaran pasien yang dirawat.
"Memang keduanya harus sabar, kami selalu yakin kalau ini bisa dilalui sama-sama," kata dia.
Sebagian artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Istri Sebulan Merawat Suami yang Positif Covid-19 Tanpa Ikut Tertular..."
Baca berita tentang penanganan Covid-19 lainnya di sini