Breaking News:

Pelajaran Sekolah

8 Tumbuhan Langka di Indonesia Terancam Punah, Bunga Bangkai hingga Daun yang Bisa Jadi Atap Rumah

Berikut 8 tumbuhan langka di Indonesia yang konon terancam punah keberadaannya.

Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
TribunJambi
8 Tumbuhan Langka di Indonesia yang Terancam Punah 

Reporter : Ninda Iswara

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut 8 tumbuhan langka di Indonesia yang konon terancam punah keberadaannya.

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan alam.

Salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia yakni banyaknya flora atau tumbuhan yang tersebar di seluruh penjuru negeri.

Dari banyaknya tumbuhan yang tersebar di Indonesia dan sering ditemui, ternyata ada juga tanaman yang cukup langka keberadaannya.

Bahkan tumbuhan tersebut tak bisa sembarangan ditemukan.

Keberadaannya pun sangat dilindungi karena jumlahnya yang sedikit dan terancam punah.

Baca juga: 5 Negara di Dunia Ini Mengalami Matahari Tengah Malam, Apa Penyebabnya? Ini Penjelasan Lengkapnya

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Penyerbukan pada Tumbuhan? Berikut Macam dan Penjelasan Lengkapnya!

Berikut 8 tumbuhan langka di Indonesia yang keberadaannya terancam punah.

1. Bunga Padma Raksasa

Rafflesia Arnoldii
Rafflesia Arnoldii (TribunJambi)

Bunga Padma Raksasa atau yang lebih dikenal dengan Rafflesia Arnoldi ini keberadaannya mulai sulit ditemui.

Rafflesia Arnoldi menjadi tumbuhan langka di Indonesia yang berada di peringkat pertama daftar tumbuhan yang terancam punah.

Bunga ini juga disebut bunga bangkai lantaran mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat ketika mekar.

Ukuran bunga Rafflesia Arnoldi juga cukup besar mencapai diameter 1 meter dan berat 10 kg.

2. Bunga bangkai

Bunga bangkai raksasa Amorphophallus titanum milik Rumah Perubahan di Bekasi, Jawa Barat kembali mekar pada Senin (3/7/2017). Wisatawan dipersilahkan untuk melihat fenomena mekarnya bunga bangkai raksasa.
Bunga bangkai raksasa Amorphophallus titanum milik Rumah Perubahan di Bekasi, Jawa Barat kembali mekar pada Senin (3/7/2017). Wisatawan dipersilahkan untuk melihat fenomena mekarnya bunga bangkai raksasa. (Dok. Rumah Perubahan)

Sama-sama mengeluarkan bau tak sedap, bunga bangkai berbeda dengan Rafflesia Arnoldi.

Bunga bangkai satu ini memiliki nama latin Amorphophallus titanum.

Perbedaan Amorphophallus titanum dengan Rafflesia Arnoldi terletak pada bentuknya yang menjulang ke atas dan bisa mencapai tinggi 4 meter.

Bunga bangkai ini hanya akan mekar selama 7 hari hingga kemudian mati atau tumbuh kembali.

Saat ini bunga bangkai tersebut mulai banyak dilestarikan di sejumlah daerah lain seperti di Taman Hutan Raya Ir. Djuanda, Bandung.

3. Kantong semar

Kantong semar
Kantong semar (Pixabay)

Kantong semar juga menjadi tumbuhan yang keberadaannya mulai langka di Indonesia.

Kantong semar memiliki keunikan tersendiri karena memangsa serangga seperti lebah, kumbang, dan lalat.

Tanaman dengan bentuk uniknya ini akan membuka kantongnya untuk menarik serangga masuk ke dalam.

Serangga yang masuk ke kantong akan terjebak karena kantong langsung menutup untuk mulai mencerna serangga tersebut.

4. Anggrek tebu

Anggrek tebu
Anggrek tebu (Istimewa)

Anggrek tebu yang memiliki nama latin Grammatophyllum speciosum ini merupakan keluarga bunga anggrek dengan ukuran paling besar.

Ukuran anggrek tebu dewasa beratnya bisa mencapai 1 ton dengan panjang hingga 3 meter.

Anggrek tebu memiliki warna kuning dengan kombinasi bintik-bintik atau motif berwarna cokelat, merah, dan merah kehitaman.

Anggrek tebu juga memiliki keunikan dimana bunganya tetap bisa bertahan hingga dua bulan meski batangnya sudah dipotong.

Dikarenakan keberadaannya yang mulai langka, anggrek tebu menjadi tumbuhan yang dilindungi.

5. Daun payung

Daun payung atau Johannesteijsmannia altifrons
Daun payung atau Johannesteijsmannia altifrons (Pinterest)

Tumbuhan yang disebut daun payung ini memiliki nama latin Johannesteijsmannia altifrons.

Daun payung banyak hidup di daerah Sumatera.

Tumbuhan ini memiliki daun dengan ukuran yang sangat besar, lebar, dan kuat.

Bahkan pada zaman dahulu, daun payung sering digunakan sebagai atap atau dinding rumah.

6. Edelweiss Jawa

Ilustrasi bunga Edelweiss
Ilustrasi bunga Edelweiss (Pixabay)

Edelweiss Jawa juga disebut dengan Bunda Senduro.

Populasi bunga Edelweiss Jawa banyak berkurang dikarenakan ulah jahil tangan pendaki gunung yang memetik dan menjadikannya sebagai gadiah.

Saat ini, keberadaan Edelweiss Jawa semakin langka dan hanya tersisa di wilayah Gunung Papandayan, gunung Gede, dan Gunung Rinjani.

7. Pohon ulin

Pohon ulin setinggi 20 meter dan berdiameter 2,47 meter ini merupakan ulin terbesar di Indonesia, juga dunia. Pohon yang diperkirakan berumur 1.000 tahun ini menjadi ikon Wisata Alam Sangkima, bagian terluar dari Taman Nasional Kutai, hutan hujan tropis dataran rendah di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Pohon ulin setinggi 20 meter dan berdiameter 2,47 meter ini merupakan ulin terbesar di Indonesia, juga dunia. Pohon yang diperkirakan berumur 1.000 tahun ini menjadi ikon Wisata Alam Sangkima, bagian terluar dari Taman Nasional Kutai, hutan hujan tropis dataran rendah di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. (Kompas.com)

Pohon ulin yang tumbuh di Kalimantan ini juga disebut sebagai bulian atau kayu besi.

Kayu pohon ulin sering diambil sebagai bahan konstruksi seperti rumah, jembatan, dan masih banyak lagi.

Hal ini lantaran kayu ulin memiliki kualitas yang sangat baik.

Banyak digunakan untuk bahan konstruksi, keberadaan pohon ulin kini mulai langka dan perlu dilestarikan.

8. Pohon damar

Pohon damar
Pohon damar (TribunJabar/Gani Kurniawan)

Pohon damar yang memiliki nama latin Agathis dammara ini juga mulai langka.

Pohon damar memiliki batang yang tingginya bisa mencapai 60 meter.

Kayu hingga getah pohon damar banyak dimanfaatkan.

Pohon damar tumbuh di berbagai daerah Indonesia namun dengan jumlah yang semakin berkurang.

(TribunNewsmaker.com/Ninda)

- Berita dan artikel terkait Pelajaran Sekolah lainnya di sini -

Tags:
tumbuhanRafflesia Arnoldiikantong semarbunga bangkaiNinda Iswara
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved