Tanya Jawab Islam
MARHABAN Ya Muharram 1443 H, Bolehkah Puasa Asyura Dibarengi dengan Puasa Qadha? Ini Penjelasan UAS
Apakah boleh puasa Asyura di bulan Muharram dibarengi dengan puasa qadha? ini jawaban Ustaz Abdul Somad.
Penulis: Apriantiara Rahmawati Susma
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
Reporter: Tiara Susma
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Umat Muslim kini telah memasuki bulan Muharram 1443 H.
Tanggal 1 Muharram 1443 H jatuh pada hari ini Selasa 10 Agustus 2021.
Selain itu, 1 Muharram 1443 H juga bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Islam 1443 H.
Di bulan Muharram, umat Muslim dianjurkan melakukan sejumlah amalan sunnah.
Salah satunya adalah puasa Asyura.
Ustaz Abdul Somad mengungkapkan puasa Asyura merupakan amalan paling utama di bulan Muharram.
Puasa Asyura jatuh pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram.
Baca juga: SELAMAT DATANG Bulan Muharram 1443 H, Bolehkan Puasa Muharram Sebulan Penuh? Ini Jawaban Buya Yahya
Baca juga: TIBA Bulan Muharram 1443 H, Apa Istimewanya Puasa Asyura & Tasua? Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah

"Amalan yang paling afdol adalah melaksanakan puasa-puasa sunnah, khusus untuk bulan Muharram ada puasa sunnah yang disebut dengan puasa Asyura," ujar Ustaz Abdul Somad seperti dikutip dari YouTube TAMAN SURGA. NET.
Lantas, bolehkah puasa Asyura dibarengi dengan puasa qadha untuk mengganti hutang puasa?
Melaksanakan puasa sunnah di bulan Muharram dibarengi puasa qadha ternyata diperbolehkan.
"Bagi perempuan yang banyak punya hutang puasa dengan berpuasa Asyura tanggal 9, 10 dan 11 Muharram, dia sudah bisa mengqadha mengganti 3 hari puasa," kata Ustaz Abdul Somad.
Tak hanya di bulan Muharram saja, wanita yang punya hutang puasa di bulan Ramadhan juga bisa diganti dengan berpuasa 6 hari di bulan Syawal.
"Orang yang puasa 6 hari di bulan Syawal otomatis dapat pahala puasa sunnah walaupun niatnya qadha," tutur Ustaz Abdul Somad.
Baca juga: KUMPULAN Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H Bahasa Inggris, Indonesia, Share FB & WA
Lalu, bagaimana dengan bacaan niatnya?
Ustaz Abdul Somad mengungkapkan kita hanya perlu membaca niat puasa qadha.
Mereka yang membaca niat puasa qadha, hutang puasanya lunas sekaligus mendapat pahala puasa sunnah.
"Niatnya niat qadha saja, tidak niat sunnah, karena kalau niat sunnah, qadha tak dapat.
Tapi kalau niat qhada, maka otomatis pahala puasa sunnahnya dapat," jelas Ustaz Abdul Somad.
"Puasa sunnah 3 hari di bulan Muharram, 9,10,11 niatnya qhada, Nawaitu sauma khadain, saya berniat puasa qadha, mengganti karena haid atau karena menyusui atau karena mengandung anak atau karena nifas.
Maka cara paling efektif adalah sekali dayung dua tiga pulau terlampaui," pungkasnya.
Berikut video lengkapnya:
Apa Istimewanya Puasa Asyura & Tasu'a? Ini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
Di bulan Muharram, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan amalan-amalan sunnah.
Salah satunya adalah puasa sunnah yakni puasa Asyura dan Tasu'a.
Lantas, apa keistimewaan puasa Asyura dan Tasu'a?
Baca juga: MARHABAN Ya Muharram 1443 H, Apa Amalan Paling Utama di Bulan Muharram? Simak Penjelasan UAS
Baca juga: JELANG Tahun Baru Islam, Benarkah Baca Doa Akhir & Awal Tahun Termasuk Bidah? Ini Kata Buya Yahya
Berikut ini penjelasan Ustaz Khalid Basalamah seperti dilansir dari video yang diunggah di kanal YouTube Lentera Islam.
puasa Asyura dan Tasu'a dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
Jika 1 Muharram jatuh pada Selasa 10 Agustus, maka puasa tersebut dilaksanakan pada 18 dan 19 Agustus 2021.
"Puasa Tasua dan Asyura, puasa tanggal 9 dan 10 Muharram," ujar Ustaz Khalid Basalamah.
Ustaz Khalid Basalamah kemudian mengisahkan awal mula munculnya anjuran puasa Asyura dan Tasu'a.
Dahulu kala seorang sahabat mengungkapkan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa orang Yahudi melaksanakan puasa sunnah pada tanggal 10 Muharram.
Lalu, ia mengumpulkan informasi untuk mengetahui alasan orang-orang Yahudi melaksanakan puasa sunnah pada tanggal itu.
Bagi orang Yahudi, 10 Muharram adalah waktu dimana Allah menyelamatkan Nabi Musa AS dari kejaran Firaun.
Orang Yahudi melaksanakan puasa sunnah pada 10 Muharram sebagai tanda syukur atas peristiwa itu.
Mengetahui hal itu, lantas Nabi Muhammad SAW memerintahkan para sahabat untuk berpuasa.
Baca juga: SAMBUT Tahun Baru Islam 1443 H, Ini Bacaan Doa Akhir Tahun & Awal Tahun, Kapan Waktu Membacanya?
"Kata Nabi Muhammad SAW, 'kami umat Islam lebih berhak terhadap Nabi Musa daripada mereka', lalu beliau menyuruh para sahabat untuk berpuasa," kata Ustaz Khalid Basalamah.
Namun, Nabi Muhammad SAW memerintahkan melaksanakan puasa sunnah pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
Hal itu lantaran agar puasa yang dilaksanakan umat Muslim tidak sama dengan puasa yang dilakukan orang Yahudi.
Ustaz Khalid Basalamah juga membeberkan keutamaan puasa Asyura dan Tasua.
Bagi umat Muslim yang melaksanakan puasa tersebut, dosa-dosa mereka selama setahun lalu akan diampuni.
"Kemudian beliau ditanya dalam Hadits Muslim, apa utamanya puasa Asyura 10 Muharram, beliau mengatakan bisa mengampuni dosa-dosa setahun yang lalu," ucap Ustaz Khalid Basalamah.
Ustaz Khalid Basalamah menegaskan puasa Asyura dan Tasua adalah salah satu puasa sunnah yang dianjurkan selain puasa Syawal, puasa Ayyamul Bidh, puasa Senin Kamis dan puasa Dzulhijjah.
Berikut video lengkapnya:
(TribunnewsMaker.com/Tiara Susma)
Berita dan artikel lainnya terkait Tahun Baru Islam di sini