Pelajaran Sekolah
Mengenal 5 Jenis Gangguan Mata pada Manusia, Ada Miopi hingga Astigmatisme, Ini Penjelasannya!
Berikut jenis-jenis gangguan pada mata beserta penyebab dan cara penanganannya.
Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
Reporter : Ninda Iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Gangguan mata bisa terjadi pada setiap manusia.
Bahkan gangguan mata ini tidak mengenal usia.
Mulai dari bayi, anak-anak, hingga lansia bisa terkena gangguan pada mata.
Gangguan mata yang dialami pun beragam macamnya.
Mulai dari gangguan yang cukup berat hingga ringan.
Cara penanganannya pun berbedar-beda.
Untuk mengantisipasinya, lakukan pemeriksaan mata secara rutin agar penyakit mata cepat terdeteksi dan diobati sedini mungkin.
Baca juga: Mengenal Bagian-bagian Mata Beserta Fungsinya Masing-masing, Ada Kornea, Retina, hingga Lensa
Baca juga: Mengenal Bagian-bagian Telinga, Ada Luar, Tengah, dan Dalam, Ini Penjelasan serta Fungsi Lengkapnya!

Berikut 5 jenis gangguan yang biasa terjadi pada mata manusia.
1. Rabun jauh (miopi)
Rabun jauh atau miopi merupakan gangguan di mana mata tak dapat melihat benda dari jarak jaug dengan jelas.
Penyebab miopi yakni adanya kelainan pada lensa mata di mana bayangan benda terbentuk di depan retina.
Faktor terjadinya gangguan miopi ada berbagai macam diantaranya yakni keturunan, terlalu sering melakukan aktifitas di dalam ruangan yang minim cahaya, hingga membaca atau bermain gadget terlalu dekat.
Gejala dari gangguan mata minus atau miopi yaitu:
- Penglihatan menjadi buram ketika melihat benda pada jarak jauh
- Melihat benda yang jauh dengan menyipitkan mata atau menutup sebagian mata sehingga bisa melihat objek dengan jelas.
- Sakit kepala yang bisa disebabkan oleh mata lelah.
- Kesulitan ketika berkendara terutama pada malam hari atau bisa disebut rabun senja.
Penderita miopi dapat dibantu dengan menggunakan kacamata berlensa cekung atau minus untuk membantu melihat lebih jelas.
2. Rabun dekat (hipermetropi)
Berkebalikan dengan rabun jauh, hipermetropi justru membuat si penderita tak bisa melihat benda dari jarak dekat dengan jelas.
Hal ini lantaran lensa mata penderita hipermetropi terlalu pipih.
Penderita hipermetropi atau rabun dekat bisa dibantu menggunakan kacamata berlensa cembung atau plus agar bisa melihat lebih jelas.
3. Rabun jauh-dekat (presbiopi)
Rabun jauh-dekat biasa disebut dengan presbiopi.
Presbiopi merupakan gangguan pada mata yang menyebabkan penderita tak bisa melihat benda dengan jelas dari jarak jauh maupun dekat.
Presbiopi biasanya dialami oleh orangtua.
Hal ini lantaran gangguan pada lensa mata disebabkan karena faktor usia.
Penderita presbiopi bisa dibantu menggunakan kacamata berlensa rangkap agar bisa melihat dengan lebih jelas.
Kacamata penderita presbiopi memakai lensa cembung sekaligus cekung.
4. Astigmatisme (silinder)
Astigmatisme atau silinder merupakan kondisi di mana penglihatan mata menjadi kabur.
Astigmatisma terjadi karena ada penyimpangan dalam pembentukan bayangan pada lensa.
Selain itu, penderita astigmatisme biasanya juga sensitif terhadap cahaya.
Berikut beberapa gejala astigmatisme atau silinder yakni:
- Pandangan mata buram
- Kesulitan dalam melihat jarak dekat maupun jauh
- Kesulitan melihat di malam hari, terutama saat sedang mengemudi
- Dalam beberapa kondisi, perlu menyipitkan mata saat akan melihat
- Sering mengalami sakit kepala, terutama saat sedang mengerjakan pekerjaan dalam jarak dekat; menulis, mengetik, membaca
- Sering mengalami rasa lelah dan tegang pada pangkal batang hidung
- Sensitif terhadap cahaya
- Pada penderita astigmatisma kronis, penderita dapat mengalami penglihatan ganda
Penglihatan penderita astigmatisma dapat ditolong dengan kacamata berlensa silinder.
5. Buta warna
Buta warna merupakan sebuah kelainan pada di mana mata sulit membedakan warna tertentu.
Penyebab buta warna yakni sel-sel kerucut pada mata tak mampu menangkap suatu spektrum warna.
Oleh karena itu, mata akan sulit membedakan warna.
Ada beberapa penyebab gangguan mata buta warna di antaranya yakni pertambahan usia, keturunan, hingga paparan sinar UV yang berlebihan.
Selain itu, kecelakaan tertentu yagn dialami seseorang juga bisa menyebabkan buta warna karena adanya pembengkakan di pusat pemrosesan visual otak.
(TribunNewsmaker.com/Ninda)
- Berita dan artikel terkait Pelajaran Sekolah lainnya di sini -