Breaking News:

Pelajaran Sekolah

Pengertian Integrasi Sosial, Beserta Bentuk dan Syarat-syaratnya, Simak Penjelasan Lengkapnya!

Berikut pengertian, bentuk, serta syarat-yarat terciptanya integrasi sosial.

Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id
Ilustrasi integrasi sosial 

Reporter : Ninda Iswara

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut pengertian, bentuk, serta syarat-syarat integrasi sosial.

Integrasi sosial adalah penyesuaian antara unsur-unsur yang berbeda terutama dalam kehidupan sosial sehingga dapat menghasilkan pola kehidupan yang nyaman bagi masyarakat.

Integrasi sosial memiliki peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Membangun integrasi sosial dapat meminimalisir terjadinya konflik dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan adanya integrasi sosial yang baik, tujuan terbentuknya masyarakat harmonis akan mudah mencapai tujuan bersama.

Segala bentuk keteraturan sosial mengenai hukum, budaya, dan yang lainnya akan mudah dilakukan dengan adanya integrasi sosial.

Beberapa ahli menyuarakan pendapat mereka mengenai definisi integrasi sosial.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Sistem Sosial? Berikut Penjelasan Lengkap Tentang Unsur-unsurnya

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Interaksi Sosial? Simak Ciri-ciri dan Syaratnya, Ini Penjelasan Lengkapnya!

Ilustrasi integrasi sosial
Ilustrasi integrasi sosial (Shutterstock.com/Ico Maker)

Menurut GIllin, integrasi sosial yakni sebuah fenomena sosial yang terjadi karena adanya proses sosial, terutama mengenai perbedaan unsur budaya, emosional, perilaku, dan keinginan yang akhirnya menimbulkan aspek masalah sosial sehingga dengan menyadari hal ini masyarakat akan melakukan proses perdamaian yang dikenal dengan integrasi.

Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, Integrasi sosial adalah satu di antara bentuk proses sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak di dalam mengatasi permasalahan dalam kehidupan masyarakat.

Permasalahan ini bisa dilatarbelakangi dengan adanya kekerasan, konflik sosial, dan juga ancaman dari pihak lain atau kelompok lain.

Integrasi sosial dibangun melalui tiga tingkatan, yaitu pada tingkat mikro (keluarga), meso (kelompok sosial), dan makro (masyarakat bangsa).

Upaya mewujudkan integrasi sosial harus dilakukan secara kerja sama oleh seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu hingga pemerintah sehingga menghasilkan kesepakatan nilai yang sama-sama dijunjung tinggi.

Integrasi sosial mutlak untuk diwujudkan guna membangun kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis.

Syarat-syarat integrasi sosial

Berhasilnya suati integrasi sosial ketika syarat-syarat ini terpenuhi.

Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, berikut syarat-syarat integrasi sosial:

1. Anggota masyarakat berhasil mengisi kebutuhan di antara mereka.

Artinya, kebutuhan fisik dan sosial mereka terpenuhi oleh sistem sosial.

Dengan terpenuhinya kebutuhan tersebut membuat tiap anggota masyarakat saling menjaga keterikatan satu dengan yang lain.

2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama, di mana membahas norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan serta dijadikan pedoman dalam hal-hal yang dilarang menurut kebudayaan.

3. Norma-norma serta nilai sosial tersebut berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, serta dijalankan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.

Bentuk-bentuk integrasi sosial

Bentuk integrasi sosial sendiri ada tiga yakni integrasi normatif, integrasi fungsional, dan integrasi koersif.

Berikut penjelasan masing-masing bentuk inetgrasi sosial.

- Integrasi normatif

Integrasi normatif merupakan terbentuknya integrasi akibat adanya norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Norma yang berlaku ini mampu mempersatukan masyarakat.

Contoh integrasi normatif yakni adanya semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat memersatukan masyarakat Indonesia meski latar belakangnya berbeda-beda.

- Integrasi fungsional

Integrasi fungsional adalah bentuk integrasi yang tercipta karena adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat.

Integrasi ini dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam masyarakat.

Contoh dari integrasi fungsional yakni Jawa Barat terkenal dengan perkebunan tehnya.

Sedangkan Aceh terkenal dengan pertanian kopinya.

Sama-sama menghasilkan dari perkebunan, dua daerah tersebut saling membutuhkan satu sama lain.

Oleh karena itu, mereka akan berintegrasi berdasarkan kelebihan atau fungsi daerah masing-masing.

- Integrasi koersif

Integrasi koersif yakni bentuk integrasi yang tercipta berdasarkan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.

Pada integrasi koersif, penguasa akan menerapkan cara-cara yang mengandung kekerasan atau memaksa dalam melakukan integrasi.

Contohnya adalah penerbitan undang-undang yang mengharuskan setiap individu untuk menghargai hak asasi individu yang lain.

Atau bisa juga polisi yang menembakkan gas air mata demi meredakan kericuhan akibat demo.

Baca juga: Bentuk-bentuk Interaksi Sosial, Ada Asosiatif & Disosiatif, Ini Klasifikasi & Penjelasan Lengkapnya

Baca juga: Bentuk-bentuk Kerja Sama Negara ASEAN di Bidang Pendidikan, Berikut Penjelasan Lengkapnya!

Ada faktor yang mendorong maupun menghambat proses terjadinya integrasi sosial.

Faktor-faktor tersebut ada yang berasal dari internal dan juga eksternal.

Faktor Pendorong terjadinya Integrasi Sosial

Faktor Internal

  • Adanya kesadaran bahwa manusia sebagai makhluk sosial akan selalu membutuhkan orang lain.
  • Adanya sikap saling menghargai dan toleransi antarindividu dan kelompok.
  • Terjadinya kontak dengan kebudayaan lain secara intensif.
  • Adanya sikap terbuka terhadap perubahan.

Faktor Eksternal

  • Adanya musuh dari luar kelompok yang harus dihadapi bersama.
  • Adanya sistem pendidikan yang maju.
  • Adanya pertambahan populasi penduduk yang heterogen/beragam.
  • Adanya sistem masyarakat yang terbuka dengan budaya asing.

Faktor Penghambat Integrasi Sosial

Faktor Internal

  • Adanya sikap curiga dan prasangka terhadap kelompok lain.
  • Adanya sikap individu/kelompok yang masih sangat tradisional.
  • Adanya sifat primordial, yakni merasa kebudayaan sendiri lebih baik dari kebudayaan lainnya.
  • Adanya ikatan sosial yang rendah antarindividu dan kelompok.

Faktor eksternal

  • Adanya sistem masyarakat yang tertutup dengan budaya asing.
  • Adanya kesenjangan sosial yang memunculkan kecemburuan sosial antarkelompok.
  • Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.
  • Adanya ketidakmerataan pembangunan.

(TribunNewsmaker.com/Ninda)

- Berita dan artikel terkait Pelajaran Sekolah lainnya di sini -

Tags:
integrasi sosialmasyarakatPelajaran SekolahNinda Iswara
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved