Breaking News:

Deretan Puisi Kemerdekaan Rayakan HUT ke-76 RI, Bangkitkan Semangat, Cocok untuk Status WA / IG / FB

Merayakan 17 Agustusan juga bisa dilakukan dengan cara mengirimkan puisi soal kemerdekaan Indonesia.

bobo.grid.id
Deretan puisi Kemerdekaan Rayakan HUT ke-76 RI. 

Reporter: Listusista Anggeng Rasmi

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah kumpulan puisi menyentuh bertema Kemerdekaan Republik Indonesia.

Puisi bertema Kemerdekaan RI ini bisa dijadikan status WhatsApp, Instagram maupun Facebook.

Tinggal hitungan jam, masyarakat Indonesia akan merayakan ulang tahun kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus yang jatuh pada hari Selasa (17/8/2021).

Perayaan 17 Agustus kali ini masih sama dengan tahun kemarin karena masih dalam pandemi Covid-19.

Masyarakat diminta untuk tidak mengadakan acara yang menimbulkan kerumuman.

Kegiatan khas 17 Agustus atau malam tirakatan pun ditiadakan.

Bahkan semarak menjelang Hari Kemerdekaan, seperti lomba, karnaval atau kegiatan masyarakat yang mengundang kerumunan juga turut ditiadakan.

Kendati demikian, kita tetap bisa memaknai HUT Kemerdekaan RI dengan cara lain.

Baca juga: KUMPULAN Ucapan Selamat HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Siap Kirim Facebook, Instagram, WhatsApp, Twitter

Baca juga: LINK Download Twibbon HUT Ke-76 RI 2021 Twibbonize.com, Sambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Dalam menyambut peringatan HUT ke-76 RI ini, pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara telah mengeluarkan logo dan tema yang digunakan dalam peringatan kemerdekaan tahun 2021.
Dalam menyambut peringatan HUT ke-76 RI ini, pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara telah mengeluarkan logo dan tema yang digunakan dalam peringatan kemerdekaan tahun 2021. (Kemensesneg)

Merayakan 17 Agustusan juga bisa dilakukan dengan cara mengirimkan puisi soal kemerdekaan Indonesia.

Bingung untuk merangkai kalimat?

Dihimpun TribunNewsmaker.com dari berbagai sumber, berikut deretan puisi tema kemerdekaan yang siap dibagikan:

Wahai Pahlawan Sejati (www.mypurohith.com)

Andai kau mengerti bangsa ini sekarang
Mungkin senyumu akan menjadi tangismu
Mungkin tawamu akan menjadi sedihmu

Wahai pahlawanku
Maafkan kami yang tak bisa memperbaiki
Negara yang merana ini
Tapi kami akan berjanji padamu

Merebut kembali kemerdekaan yang hakiki itu
Perjuangan dulu menjadi bangsa yang bermartabat
Yang sejahtera abadi selamanya
Di saat ini hingga nanti

Perjuangan Panjang

Malam-malam penuh pertarungan
Kemana siang kami, tak kembali
Malam menjadi semakin pekat, dan semakin keruh permasalahannya
Diskusi yang tidak kunjung berakhir

Penat, lelah, kami terus beradu mulut
Memaki, tanpa ada benci dalam hati
Hanya untuk satu kata sepakat yang begitu alot

Untuk kalimat yang tertahan
Kesepakatan yang tidak kunjung usai
Untuk tanah air yang kian lelah akan penjajah

Merdeka adalah harga mati yang harus segera di bayar sah

Harapan

Bila kecil kalian belajar mengeja nama
Dari bayi kami tak memiliki hal yang sama
Nama? Untuk apa dieja? Menegaskan agar diri ini tidak lupa?
Maka dari sini kita memang berbeda

Kau baca tulis, aku pun melakukannya… sekali lagi ini bukan mengeja nama
Sudah cukup mengenai sebuah kata yang membuat aku menoleh saat dibunyikan

Maka kita berbeda
Aku pun belajar cara mengeja
Merangkai huruf-huruf gandeng-menggandeng menjadi sebuah kata
Itu tidak terbaca sebagai sebuah nama

M-E-R mer D-E de K-A ka
Itu yang kami eja

Di setiap waktu tanpa sedikitpun tertarik dengan ejaan nama
Nama hanya gambarkan saya
Tapi merdeka untuk seluruh bangsa

Satu Kata "Merdeka" (ruangseni.com)

Hingga detik ini ribuan darah telah tertumpah
Hingga detik ini ribuan nyawa telah melayang
Hingga detik ini ribuan belulang telah berserakan
Sebuah harga yang harus dibayar
Demi terwujudnya kemerdekaan bangsa
Semi terwujudnya satu kata
Merdeka

Detik ini bangsa kita telah merdeka
Detik ini Indonesia telah merdeka
Bangsa besar telah lahir
Terwujud dengan semangat para pejuang
Yang terbayarkan dengan tetesan darah dan air mata
Serta jiwa-jiwa yang terkorbankan
Demi satu kata
Merdeka

Tak terhitung jiwa gugur di medan pertempuran
Darah segarmu merasuk ke dalam sela-sela tanah air
Dengan bangga jenazahmu tersenyum
Menyaksikan kemenangan yang tak pernah kau nikmati
Semua demi satu kata
merdeka

Terbanglah Indonesiaku

Terbanglah Indonesiaku…
Terbang ke angkasa bebas
Mengapai bintang yang jauh melambung
Untuk menunjukkan pada alam semesta merah putihmu

Terbanglah Indonesiaku…
Tak ada seorang pun bisa mengikatmu
Bahkan mengurungmu
Kita bukan katak di dalam tempurung
Kita semua bebas merdeka

Terbanglah Indonesiaku…
Terbanglah sesukamu
Tataplah kemana kau ingin menatapnya

Cintailah apa yang kau inginkan
Karena kebebasan telah berpihak di raga kita
Karena ini adalah kemerdekaan kita

Terbanglah Indonesiaku…
Bahwa dunia beserta alam semesta harus mengetahui bahwa bangsa Indonesia hebat
Bangsa dengan perdamaian
Namun tidak berarti bisa diam bila kebebasan kita di rebut

Tidak akan kita biarkan harga diri dan hak kita di injak injak

Terbanglah Indonesiaku…
Dari ujung sabang sampai merauke kedamaian kita memuncak
Berdiri tegak di puncak gunung

Kita akan jaga lautan kita dan juga bumi kita
Kita tak akan membiarkan bangsa kita hancur kembali
Karena Negara tercinta ini sudah merdeka di tahun empat lima

Hari Ini

Hari ini kita berdiri di depan kaca
Memandang dari wajah hingga busana
Memandang diri yang begitu menakjubkan
Dengan lihainya kita berlenggok

Hari ini pula lihatlah wajah wajah kita
Yang begitu keras tanpa ada urat malu
Bagaikan pohon yang kokoh
Terpancar begitu gagah

Hari ini juga kita berdiri
Di atas bumi yang hitam legam
Di aliran air biru yang jernih
Di hembusan udara yang begitu putih bersih

Tapi taukah engkau…
Bahwa bumi yang kini kita pijak ini adalah keringat para jasa pahlawan
Yang berjuang membela tanah yang kita pijak hingga air yang kita minum

Sampai saat ini, kita bisa terbang bebas
Berteriak tanpa dekapan
Karena semua ini berkat jasanya

Tanah Tumpah Darahku

Aku tak ingin melihat bangsaku
Kalah tersungungkur oleh waktu
Aktu tak ingin melihat bangsaku
Jatuh tenggelam ke dalam kehancuran

Dengan tekad setinggi langit
Untuk tanah ini aku rela berkorban
Disaat percaya diriku menyusut
Disaat itulah semangatku semakin berkobar

Selama mentari masih menyinari dunia
Aku takkan berhenti sedetik pun
Menyelamatkan melindungi dan mempertahankan
Walaupun hingga aku menyatu dengan tanah negeriku

Bersatulah wahai penerus bangsa
Bulatkan tekadmu dan tegarlah bagai batu karang
Keraskan segala usahamu serta keraskan pula suaramu
Karena setiap usaha yang keras takkan mengkhianati

Harapanku akan selalu mengiringi
Untuk tanah negeri ini setiap hari
Aku tidak ingin lagi
Melihat ibu pertiwi tersiksa hati

Pemuda Pahlawan

Gelagat keharuan tercium bagai bangkai kecoa yang mulai hancur
Waktumu tidak banyak di atas fana
Rapatkan jari-jemarimu agar sampai menuju menara

Bulatkan tekadmu untuk melawan arus kebencian setiap manusia-manusia itu
Kukuhkan dua kakimu sampai ke kepala
Tarik tali pelontar kain merah putihmu

Usah kau sujud di atas tanah itu
Tancapkan saja tiang semangatmu setinggi mungkin
Senyummu kian memanis dengan topi jerami berwarna gelap

Dan saat itulah kau akan tahu betapa sulitnya hidup
Dengan hias keringat tanpa peduli hari telah mencapai senja

(Tribunnewsmaker.com/ Listusista)

-Artikel lainnya terkait kemerdekaan di sini

Tags:
Listusista Anggeng RasmiKemerdekaanWhatsApp17 AgustusHUT ke-76 RI
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved