Cerita Viral
Pengasuh Culik Anak Majikan Karena Mandul, 32 Tahun Lewat Hal Tak Terduga Terjadi, Ini Nasib Si Anak
Januari 1988, wanita bernama Qin Mouying pergi ke rumah keluarga Cao untuk meminta pekerjaan sebagai pengasuh bayi.
Penulis: Galuh Palupi Swastyastu
Editor: galuh palupi
Reporter: Galuh Palupi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dikutip dari The Paper, peristiwa ini terjadi di Guilin, Guangxi, China.
Januari 1988, wanita bernama Qin Mouying pergi ke rumah keluarga Cao untuk meminta pekerjaan sebagai pengasuh bayi.
Keluarga itu memiliki bayi berusia 5 bulan bernama Cao Ping.
Cao menerima kehadiran Qin dengan baik, sama sekali tak punya firasat buruk.
Namun pada hari kedua bekerja, Qin justru menculik Cao Ping dan membawa bayi itu pulang untuk dibesarkannya sendiri.
Orangtua Cao Ping tentu saja panik, mereka berusaha keras menemukan anaknya, namun selama puluhan tahun mencari tidak pernah berhasil.

Pada tahun 2012, orangtua Cao Ping memberikan sample DNA Cao Ping kepada database anti-perdagangan orang Kementerian Keamanan Publik.
Pada Mei 2020, Cao Ping menerima pemberitahuan bahwa DNA yang dia berikan cocok dengan sampel DNA pasangan bermarga Cao di Guangxi.
Pada 29 Mei 2020, Cao Ping akhirnya dipertemukan kembali dengan orangtua kandungnya berkat bantuan Tim Reserse Kriminal Biro Keamanan Umum Guilin.
Cao Ping bertemu lagi dengan keluarganya setelah 32 tahun diculik.
Berbagi dalam sebuah artikel pada Agustus 2020, pengasuh Qin mengatakan bahwa dia dan mantan suaminya Li sama-sama dari Guilin.
Mantan suaminya sering memukulinya.
Wanita ini kabur dari rumah setelah bertengkar dengan suaminya.
Mengetahui dia tidak subur, dia mencoba menculik Cao Ping untuk membesarkannya.
Keluarga Sakit Hati
Meski kini sudah berkumpul kembali, keluarga Cao Ping tak pernah bisa memaafkan perbuatan Qin.
Adik Cao Ping yang bernama Cao Ying menyebut kakaknya menderita kerusakan emosional yang besar karena penculikan tersebut.
Keluarga Cao memang sangat kaya, sehingga jika Cao Ping tidak diculik, ia akan bisa mendapat kehidupan yang lebih baik.
Pekerjaan pengasuh menyebabkan Cao Ping menderita.
Cao Ping bahkan tidak menyelesaikan sekolah menengah.

Melihat putranya menjalani kehidupan yang menyedihkan adalah rasa sakit yang luar biasa di hati orangtua kandungnya.
Menurut pengumuman hasil pengaduan pidana keluarga Cao dari Kejaksaan Rakyat Distrik Tuong Son, Guilin, pengasuh Quin terlibat dalam kejahatan penculikan dan penipuan anak.
Namun karena batas waktu kejahatan perempuan ini telah berakhir, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan pihak berwajib.
Pada tanggal 6 Agustus, Kejaksaan Rakyat Guilin mengeluarkan pemberitahuan bahwa pengasuh Qin Mouying menipu anak di bawah umur 14 tahun untuk meninggalkan keluarga dan wali mereka.
Keluarga Cao Ping saat ini terus mengajukan banding karena mereka tidak menerima kesimpulan dari pihak berwenang.
Sebelumnya, kasus penculikan bayi laki-laki oleh seorang pengasuh yang dapat dipertemukan kembali dengan keluarganya hingga 33 tahun kemudian juga terjadi di Chongqing, China pada tahun 1988.
Secara spesifik, Chung Chi Dat adalah anak dari pasangan suami istri yang diculik oleh pengasuh bermarga Tan ketika dia berusia 3 bulan.
Tan kemudian membawa Chung Chi Dat ke pedesaan provinsi Ha Nam untuk tinggal, dan mengubah nama anak itu menjadi Tan Luong.
Sementara itu, orang tua kandung Chung Chi Dat juga pergi mencari anak laki-laki itu ke mana-mana.
Ran Le dan suaminya tidak pernah berhenti mencari anak mereka.
Terkadang mereka saling menghibur jika anak mereka masih sehat, bahkan jika mereka tidak mengenali orangtua mereka, itu juga merupakan berkah.
Chung Chi Dat tinggal bersama pengasuh bermarga Tan sejak kecil, sehingga bocah itu berpikir bahwa wanita itu adalah ibu kandungnya.
Baru setelah pengasuh bermarga Tan meninggal, Chung Chi Dat mengetahui identitas aslinya melalui kisah bibinya.
Setelah itu, ia mulai mencari informasi dari kerabat dan secara sukarela mendaftar untuk mengumpulkan DNA gratis yang dikerahkan oleh Kementerian Keamanan Publik China mulai tahun 2021 untuk mencari anak-anak hilang dalam program "Operasi Reuni".
Pada pertengahan April 2021, polisi kota Weihai di provinsi Shandong melakukan perbandingan dan menemukan bahwa DNA-nya cocok dengan DNA pasangan yang anaknya hilang di kota Chongqing pada tahun 1988.
Selama proses penyelidikan dan verifikasi, polisi menyimpulkan bahwa dia adalah putra yang diculik 33 tahun lalu oleh pengasuhnya.
Pada pagi hari tanggal 12 Mei, Ran Le dan suaminya akhirnya bertemu dengan putra mereka setelah 33 tahun mencari di mana-mana.
Setelah bertemu di kantor polisi kota Wei Hai, Chung Chi Dat memutuskan untuk kembali tinggal bersama orangtua kandungnya. (Tribunnewsmaker/Galuh Palupi)
Baca artikel viral lain di sini