Pelajaran Sekolah
Mengenal Jenis-jenis Batuan dan Proses Terbentuknya, Berikut Penjelasan Lengkapnya!
Berikut jenis-jenis batuan lengkap dengan penjelasan mengenai proses terbentuknya.
Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
Reporter : Ninda Iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut jenis-jenis batuan lengkap dengan penjelasan mengenai proses terbentuknya.
Ada berbagai jenis batuan di alam.
Batuan juga merupakan benda alam yang menjadi penyusun utama materi bumi.
Batuan sendiri merupakan kumpulan mineral yang telah mengeras atau membeku.
Pembentukan batuan sendiri memerlukan waktu yang cukup panjang mencapai jutaan tahun.
Siklus terbentuknya batuan berawal dari batuan beku yang mengalami pelapukan, kemudian terjadi pergerakan batuan, sedimentasi, metamorfosis dan pencairan magma kembali.
Batuan yang tersebar di bumi memiliki bentuk, warna, hingga tekstur yang beragam.
Hal ini yang menyebabkan beragamnya jenis batuan di muka bumi.
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai jenis-jenis batuan.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Tanah yang Ada di Indonesia, Mana yang Cocok untuk Bertani? Ini Penjelasannya!
Baca juga: Mengenal Komponen-komponen Penyusun Tanah, Ada Humus hingga Mineral, Ini Penjelasan Lengkapnya!

Jenis-jenis batuan
Berdasarkan klasifikasinya, batuan dibedakan menjadi tiga jenis yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Dari ketiga jenis batuan tersebut masing-masing masih memiliki macam yang beragam.
Berikut rangkuman mengenai jenis-jenis batuan yang ada.
- Batuan beku
Batuan beku terbentuk dari magma yang mengalami proses pendinginan atau pembekuan.
Batuan beku biasanya berada di dalam kerak bumi.
Berdasarkan cara terbentuknya, batuan beku dibagi menjadi tiga macam, yakni:
1. Intrusive
Intrusive merupakan batuan yang proses pembentukannya terjadi di dalam maupun di bawah permukaan bumi.
Batuan ini memiliki tekstur yang kasar lantaran terbentuk dari magma kerak bumi.
2. Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif terbentuk di atas pemukaan kerak bumi.
Magma yang ada di dalam bumi mengalami proses pencairan hingga terbentuknya batuan beku ekstrusif.
Proses pembentukan jenis batuan beku ini lebih cepat dibandingkan dengan batuan beku intrusive.
3. Hipabissal
Proses terbentuknya batuan hipabissal akibat adanya proses naik turunnya magma di dalam mantel atau kerak bumi.
Batuan hipabissal juga terbentuk di antara batuan vulkanik dan plutonik.
- Batuan sedimen
Batuan sedimen terbentuk di atas permukaan bumi di mana terjadinya proses pembekuan pada suhu tekanan udara rendah.
Batuan sedimen biasanya sudah terlebih dulu mengalami berbagai jenis pelapukan sehingga mengendap dalam cekungan dan menjadi satu.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibedakan menjadi empat jenis, yakni:
1. Klasik
Batuan sedimen klasik terdiri dari silikat dan beberapa fragmen batuan yang diangkut menggunakan sebuah fluida dan kemudian material yang diangkut oleh fluida ini akan terhenti, di mana fluida ini juga terhenti.
2. Biokimia
Batuan sedimen biokimia terbentuk dari berbagai organisme.
Biasanya, organisme mikro yang menangkut material terkumpul di tempat tertentu dan membentuk sebuah batuan.
Contoh batuan sedimen biokimia yakni batubara, batu gamping, dan yang lainnya.
3. Kimia
Batuan sedimen kimia terbentuk dari sebuah kejadian di mana kumpulan material terperangkap di dalam sebuah tempat dan kandungan mineral di dalam larutannya menjadi jenuh dan membeku dengan proses anorganik atau secara kimiawi.
Contoh batuan sedimen kimia yang banyak ditemukan yakni batu gamping oolitik hingga batuan yang mengandung gypsum.
4. Vulkanis
Arus prikolastik, breksi vulkanik, dan breksi impact menjadi awal proses terbentuknya batuan sedimen vulkanis.
Selain itu, batuan sedimen vulkanis juga dapat terbentuk melalui proses lain yang sangat jarang ditemukan.
Baca juga: Mengenal 4 Kelompok Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Tulang Daunnya, Berikut Penjelasan dan Macamnya!
Baca juga: Mengenal Macam-macam Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan, dari Ukuran hingga Kemampuan Sintesis
- Batuan metamorf
Batuan metamorf juga disebut batuan malihan.
Batuan metamorf berasal dari batuan sedimen dan batuan beku.
Batuan ini merupakan hasil transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya, atau biasa disebut dengan metamorfosis.
Batuan metamorf juga dibagi menjadi beragam jenis, di antaranya:
1. Batuan metamorf regional
Batuan metamorf regional merupakan kumpulan batuan metamorf dalam ukuran yang cukup besar dan luas.
Jenis batuan ini mengalami proses metamorfosis ketika terjadinya tabrakan lempeng benua.
2. Batuan metamorf tindihan
Batuan metamorf tindihan berasal dari batuan yang tertimbun di kedalaman yang sangat dalam hingga mencapai perubahan suhu yang sangat drastis.
3. Batuan metamorf kontak
Batuan metamorf kontak terjadi akibat adanya suhu yang sangat tinggi.
Suhu ini berasal dari aktivitas magma yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan.
4. Batuan metamorf katalakstik
Batuan metamorf katalakstik terjadi akibat adanya proses mekanisme deformasi mekanis.
Proses tersebut terjadi ketika ada dua lempeng yang saling bergesekan hingga menghasilkan panas yang sangat tinggi.
(TribunNewsmaker.com/Ninda)