Ernest Prakasa Beri Apresiasi, KPI Ambil Langkah Tegas Larang TV Tampilkan Saipul Jamil: Kabar Baik
Komika sekaligus sutradara Ernest Prakasa beri apresiasi kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang larang TV tampilkan Saipul Jamil
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Nafis Abdulhakim
Reporter: Nafis Abdulhakim
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Komika sekaligus sutradara Ernest Prakasa apresiasi langkah tegas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Sebelumnya, beredar tayangan acara penyambutan Saipul Jamil setelah keluar dari penjara.
Tayangan tersebut pun memicu berbagai pendapat dari warga Indonesia.
Tak sedikit yang merasa kecewa dengan hal tersebut.
Pasalnya, Saipul Jamil merupakan mantan narapidana kasus asusila anak di bawah umur.
Ernest Prakasa kini memberikan apresiasi kepada KPI.
Lantaran, Komisi Penyiaran Indonesia telah mengambil langkah tegas.
Baca juga: BOCOR! Foto Saipul Jamil Syuting di Acara TV Ini, Kiky Saputri Klarifikasi: Tidak Jadi Ditayangkan
Baca juga: Dikritik karena Undang Saipul Jamil di Kopi Viral, CEO Stasiun TV Minta Maaf: Evaluasi Menyeluruh

Mereka melarang stasiun televisi menampilkan pedangdut Saipul Jamil di berbagai program acara.
Komika 39 tahun tersebut menyampaikan apresiasi itu lewat Instagram pribadinya.
“Hari ini saya mendapat kabar baik setelah kemarin ribut soal mantan narapidana pencabulan anak di bawah umur yang diglorifikasi di televisi."
"Hari ini saya mendapatkan kabar baik bahwa KPI sudah merespons tegas dan melarang,” kata Ernest.
Mantan narapidana yang dimaksud adalah Saipul Jamil.
“Jadi mulai hari ini seharusnya yang bersangkutan sudah tidak lagi mengisi acara televisi di program-program hiburan seperti sudah terjadi sebelumnya,” lanjutnya.
Ia juga berharap, lain kali KPI lebih cepat tanggap dalam menangaani kasus seperti Saipul Jamil.
“Jadi kalau gue pribadi, mendengar kabar ini gue mengapresiasi sekali langkah KPI merespons hal ini dengan tegas."
"Tapi semoga lain kali rekan-rekan di KPI lebih cepat lagi, tidak menunggu viral, tidak menunggu ribut baru diproses,” tuturnya.
Ernest mengungkapkan kegeramannya, melihat Saipul Jamil yang langsung diundang ke acara televisi setelah bebas dari penjara karena aksus kekerasan asusila anak di bawah umur.

Ia kemudian mempertanyakan sikap KPI sebagai regulator penyelenggara penyiaran.
Dilansir Kompas.com, KPI dalam pernyataannya, meminta lembaga-lembaga penyiaran tidak mengglorifikasi kebebasan Saipul Jamil.
Keputusan tersebut diambil setelah beredar petisi di change.org yang sudah ditandatangani lebih dari 300 ribu orang.
"Jadi gini, untuk sikap KPI berkaitan dengan boikot tayangan Saipul Jamil, yang pertama, tentu yang harus dikedepankan adalah lembaga penyiaran diminta KPI untuk tidak semakin menguatkan glorifikasi kebebasan Saipul Jamil," kata Nuning Rodiyah, Komisioner KPI, saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/9/2021).
KPI mengungkapkan, glorifikasi Saipul Jamil terasa berlebihan meskipun dia sudah menjalani hukumannya.
Lebih lanjut, kekerasan asusila yang dilakukan Saipul Jamil tetap menjadi sebuah tindakan yang tidak dibenarkan.
Seharunya tidak diglorifikasi di lembaga penyiaran.
Kritik Najwa Shihab
Selain Erneest Prakasa, Najwa Shihab juga mengutarakan kritik yang sama.
Kritik keras dilayangkan Najwa Shihab atas penyambutan meriah bebasnya Saipul Jamil dari penjara.
Seperti diketahui, mantan suami Dewi Perssik itu baru saja bebas setelah dihukum dalam kasus pelecehan seksual terhadap remaja dan penyuapan.
Najwa Shihab melalui Instagramnya, mengunggah video berdurasi 3 menit 19 detik yang merekam momen Saipul Jamil keluar dari Lapas Cipinang.

Sejumlah orang tampak telah menunggu Saipul.
Mereka memberikan karangan bunga dan menyediakan mobil porsche untuk Saipul.
Menurut Najwa Shihab, sambutan meriah itu bisa diartikan sebagai pemakluman terhadap aksi kekerasan yang dilakukan Saipul terhadap korban.
"Perilaku ini lama kelamaan bisa membuat 'pemakluman' atas kekerasan seksual terhadap dua remaja yang dilakukannya," tulis Najwa Shihab, dikutip Tribunnews, Minggu (5/9/2021).
"Yang gak kalah bahaya, orang-orang bisa gak malu lagi kalau melakukan kekerasan seksual. Selain itu, perilaku ini juga bisa bikin orang-orang jadi merasa 'biasa' melihat para pelaku kekerasan seksual," tambahnya.
Lanjutnya, glorifikasi pembebasan Saipul Jamil yang dipertontonkan di media juga dapat memicu para korban kekerasan seksual untuk takut berbicara.

"Belum lagi hal ini juga bisa membuat korban semakin takut buat berbicara dan terbuka. Hadeh," ungkap Najwa Shihab.
Menanggapi fenomena ini, petisi online pun sedang digencarkan.
Sampai berita ini diterbitkan, terdapat hampir 300 ribu orang telah menandatangani petisi untuk memboikot Saipul Jamil tampil di televisi dan YouTube.
Selain itu, postingan Najwa Shihab ini juga menuai reaksi dari warganet.
Tak sedikit dari mereka setuju dengan perkataan Najwa Shihab, termasuk musisi ternama Ari Lasso.
"Disambut kalungan bunga," tulis Ari Lasso sambil dengan emotikon menangis.
(Tribunnewsmaker/Nafis/Galuh Palupi)