Tak Sadar Ditembak Saat Tidur, Pria Ini Mengira Dicakar Kucing, Temukan Selongsong Peluru di Lantai

Reporter: Nafis Abdulhakim

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tengah tertidur lelap, pria ini tidak mengetahui jika dirinya telah tertembak.

Bahkan ia mengira sedang dicakar kucing.

Insiden ini diketahui terjadi di India.

Pria bernama Nemi Chand kala itu sedang tidur ketika merasakan sensasi seperti disengat.

Namun yang ia pikir, rasa sakit tersebut akibat cakaran kucing.

Baca juga: VIRAL Wanita Dandani Semangka, Hasilnya Bikin Netizen Melongo, Kaum Hawa Mendadak Insecure!

Baca juga: VIRAL Moge Terbakar di Jalur Bromo, Pengendara Selamat dari Kobaran Api, Polisi: Sudah Dievakuasi

Pria yang bekerja sebagai teknisi listrik itu pun mengabaikan rasa sakit itu.

Ia bahkan tidak mengetahui ada peluru yang menembus tubuhnya.

Peluru itu pun melewati bagian bawah tulang rusuknya.

Dilansir dari The Sun, pria berusia 35 tahun tersebut sedang tidur bersama tiga rekannya.

Mereka terlelap setelah memeriksa dugaan korsleting listrik di Rajasthan, utara India.

Saat Nemi tertembak, tiga temannya sama sekali tidak mendengar suara tembakan.

Setelah tujuh jam, temannya baru sadar menemukan selongsung peluru di lantai.

Temuan tersebut menandakan rasa sakit Nemi bukan dari cakaran kucing.

Pria 35 tahun tersebut kemudian ke rumah sakit.

Ia kemudian mendapatkan pemeriksaan dengan sinar X.

Untungnya, dari hasil pemeriksaan, peluru tersebut tidak mengenai organ vitalnya.

Pada Jumat pagi waktu setempat (17/9/2021), Nemi segera menjalani operasi.

Ia menggunakan anaestesi umum untuk mengeluarkan pelurunya.

Tim bedah sedikit kesulitan untuk mengeluarkan peluru tersebut.

Setelah melakuakn operasi, Dokter bedah ortopaedi Vardharam Dewasi dan Dr Narseeram melakukan pencegahan agar tidak terjadi infeksi.

Kemudian kasus ini sampai ke pihak kepolisian.

Kepolisian Raniwara menyatakan, mereka melaporkan kasus tersebut sebagai upaya pembunuhan dan menggelar penyelidikan.

Kasus internasional lainnya

Unik, pria ini merampok bank dan hanya menggasak uang 1 dollar saja.

Bahkan ia menunggu polisi untuk menangkapnya.

Ternyata pria ini memiliki alasan tersendiri ingin ditangkap polisi.

Agak sulit menjelaskan apa yang dilakukan James Verone.

Terlebih mendeskripsikannya sebagai perampok.

Pria ini memang ditangkap polisi setelah merampok RBC Bank di Kota Gastonia, North Carolina, Amerika Serikat.

Namun ia hanya mengambil 1 dollar AS saja dari bank tersebut.

Ia tidak peduli berapa nilainya, yang penting Verone bisa masuk penjara.

Hal itu pun membuat orang merasa kebingungan dengan tujuannya merampok.

Verone kemudian mengaku alasannya merampok bank.

"Saya melakukannya bukan demi uang, tapi karena kesehatan," kata James pada The Huffington Post, 14 Juni 2011 via Kompas.com.

Ia ternyata sengaja ingin masuk penjara demi mendapatkan fasilitas kesehatan dari rumah tahanan.

Verone memang tidak memiliki asuransi kesehatan.

Pria ini mempunyai masalah kesehatan di dada dan kaki kirinya.

Namun ia tidak memiliki biaya untuk mengobati penyakitnya itu.

Uang tabungan yang dimilikinya pun sudah habis.

Satu-satunya jalan yang terlintas dipikirannya adalah penjara.

Penjara menjadi tempat tepat untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan sekaligus sebagai tempat tinggal untuk Verone.

Ia bahkan berharap dipenjara selama tiga tahun.

Kemudian setelah keluar dari penjara, ia bisa mendapat uang santunan sosial dan mencari tempat tinggal di pantai.

Di dalam penjara, Verone telah mendapatkan perawatan medis yang baik.

Akan tetapi, dokter di sana mengatakan ia telah memanipulasi sistem.

"Saya kira, saya memang memanipulasi pengadilan untuk mendapatkan fasilitas kesehatan," katanya.

Pada saat melakukan perampokan, Verone datang ke RBC Bank pada pukul satu siang waktu setempat.

Ia datang ke teller dan memberikan sebuah catatan.

"Ini perampokan bank, tolong beri saya uang satu dolar," tulisnya.

Verone kemudian mengatakan kepada teller, ia akan duduk sambil menunggu polisi datang.

Ia pun akhirnya ditangkap karena telah merampok bank sebesar 1 dollar.

(Tribunnewsmaker.com/Nafis)