TANGGUH Wanita 55 Tahun Lawan Macan Tutul Pakai Tongkat Sendirian, Beberapa Anggota Tubuh Kena Cakar
Kejadian nahas dialami wanita 55 tahun, diserang macan tutul di halaman rumahnya, alami luka cakaran di beberapa bagian tubuh
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Aksi heroik, wanita paruh baya lawan macan tutul sendirian.
Ia memberikan perlawanan sengit terhadap binatang buas yang menyerangnya itu.
Aksi tersebut pun terekam CCTV di daerah tersebut.
Dilansir dari Daily Mirror, Nirmaladevi Singh (55) diserang macan tutul saat ia duruk di balkon rumahnya.
Dengan berani, Nirmaladevi melawan hewan itu dengan tongkat alat bantu berjalannya.
Diketahui, ia sedang duduk di luar rumahnya di Maharashtra, India Utara.
Baca juga: IBU Teledor Gendong Bayi Terlalu Dekat Kandang, Jempol Tangan Anak Putus Dicakar Harimau, Terlambat!
Baca juga: 2 Harimau Lepas dari Sinka Zoo Sinkawang Gegara Longsor, Masih Berkeliaran, Pawang Tewas Diterkam

Namun tanpa disadari, binatang buas tersebut mendekat.
Momen dramatis itu pun terekam kamera CCTV.
Terlihat predator hutan itu berbaring menunggu di luar rumah.
Insiden tersebut diketahui terjadi pada Rabu lalu.
Macan tutul itu terlihat berkeliaran di sekitar rumah itu sebelum mendekati wanita 55 tahun tersebut.
Namun saat, Nirmaladevi berbalik, hewan buas tersebut tiba-tiba melompat ke arahnya.
Wanita paruh baya tersebut pun tersungkur ke tanah.
Ia kemudian menggunakan tongkat miliknya untuk menghalau serangan macan tutul.
Namun, kucing besar itu terus mencakar wanita 55 tahun ini.

Akhirnya, macan tutul tersebut mundur setelah Nirmaladevi terus memukulinya.
Karena teriakan wanita itu, warga sekitar pun dengan segera datang dan memberikan pertolongan.
Dari serangan macan tutul itu, wanita paruh baya itu mendapatkan beberapa luka cakar.
Ia menderita luka cakar pada wajah, siku, lengan, punggung, dan kakinya.
Untungnya luka tersebut tergolong ringan.
Insiden tersebut pun menjadi serangan macan tutul kedua dalam tiga hari terakhir di daerah tersebut.
Dengan adanya peristiwa mengerikan itu, dikonfirmasi bahwa departemen kehutanan kini memasang 10 kamera pengawas di daerah itu.
Divisi Hutan Thane, Gajanan Hire mengatakan kepada Times of India, tanda cakar yang diderita korban diketahui diakibatkan dari serangan macan tutul dewasa.
"Segera setelah serangan pertama, kami meminta izin dari kepala konservator utama hutan untuk menjebak hewan itu."
"Ada protokol yang harus diikuti sebelum kita bisa memasang jebakan dan yang sedang dilakukan," jelasnya.

Kejadian penyerangan kucing besar lainnya juga pernah terjadi di Crimea.
Insiden mengerikan dialami seorang bayi ketika mengunjungi Taman Safari Taigan, Crimea sehingga jadi berita viral di media sosial .
Jempol bayi tersebut dilaporkan putus karena serangan harimau.
Kejadian nahas tersebut diketahui setelah ibu sang bayi terlalu dekat dengan kandang.
Bayi itu pun menangis kesakitan setelah diserang binatang buas itu.
Dilansir dari The Sun, Anastasia G pun mengungkapkan jika jari tangan Leon terputus.
Ia juga mengatakan, tidak mungkin untuk mengambilnya.

Wanita 22 tahun itu mengaku terlalu dekat dengan kandang dan hanya berjarak 30 cm dari jaring dan pembatas.
"Semuanya terasa sempurna, hingga saya menyadari ada darah yang menyembur, dan anak saya kehilangan jempolnya," kata Anastasia.
Anastasia mengungkapkan, Leon menjerit dan menangis kesakitan karena jarinya dicakar.
Ia pun mengaku tidak bisa berpikir jernih.
Perempuan 22 tahun itu langsung berlalu mencari pertolongan sembari mendekap anaknya.
Kemudian perawat di lokasi tersebut memberikan bantuan pertama.
Setelah itu, Leon langsung dilarikan ke rumah sakit di Simferopol.
Ibu itu mengatakan, ia mendengar suara auman dari harimau yang bisa membuatnya waspada.
"Pengunjung lain memberi tahu bahwa binatang tersebut entah dari mana meloncat dan berusaha meraih lengan anak saya dengan cakarnya," kara dia.
Akan tetapi, seorang sumber dari penegak hukum setempat mengatakan, Anastasia terlalu dekat dengan kandang harimau tersebut.
Kasus serupa juga pernah dialami seorang sukarelawan yang melanggar aturan.

Seorang sukarelawan ini dicengkeram harimau setelah melanggar peraturan yang telah ditetapkan pengelola tempat penangkaran.
Seekor harimau diketahui telah mencengkram bahu sukarelawan di suaka Big Cat Rescue milik Carole Baskin.
Bahkan, harimau tersebut hampir "merobek" bahunya saat ia memberi makan.
Candy Couser telah menjadi sukarelawan di perlindungan hewan di Florida.
Kegiatannya ini didokumentasikan dalam serial Tiger King di Netflix, sebagaimana dilansir dari Sky News, Jumat (4/12/2020).
Aktivitasnya itu pun miliki jangka waktu selama lima tahun.
Kala itu, Couser sedang memberi makan harimau bernama Kimba.
Harimau tersebut diketahui kini berusia 3 tahun.
Namun, ia mengetahui Kimba tengah berada di lokasi yang tak biasanya.
Hal tersebut diungkapkan Baskin dalam sebuah pernyataan di situs suakanya.
Selain itu, Baskin mengatakan, Couser menulurkan tangan untuk membuka gerbang yang sebelumnya telah ditutup.
"Ini adalah sinyal universal kami untuk TIDAK membuka gerbang (tanpa asisten)," kata Baskin.

Tindakan tersebut menurutnya telah melanggar protokol keselamatan.
"Ini melanggar protokol kami bagi siapa pun untuk memasukkan bagian mana pun dari tubuh mereka ke dalam kandang yang ada harimau di dalamnya," lanjutnya.
Ia menjelaskan, Kimba mencengkeram Couser dan hampir membahayakan nyawa sukarelawan itu.
"Kimba meraih lengannya dan hampir merobek bahunya," imbuhnya.
Karena serangan harimau 3 tahun tersebut, Couser pun dilarikan ke rumah sakit.
Baskin mengatakan, Couser langsung mendapatkan perawatan tim medis dan bergegas mengentikan pendarahan.
Kemudian pada Kamis, ia mengatakan bahwa Couser membutuhkan operasi.
Pasalnya, lengan sukarelawan itu patah di tiga titik dan bahunya terluka parah.
Lebih lanjut, namun Couser bisa menggerakkan jari-jarinya.

Pemilik suaka Big Cat Rescue ini mengatakan, Kimba diselamatkan ke tempat perlindungan dari sebuah sirkus.
Kimba pun dikarantina selama 30 hari setelah diselamatkan.
"Ditempatkan di karantina selama 30 hari ke depan sebagai tindakan pencegahan, tetapi diperlakukan secara normal karena adanya makanan dan kesempatan" kata Baskin.
Baskin mengatakan, Couser tak ingin kimba menderita karena konsekuensi apapun atas insiden itu.
Sukarelawan tersebut juga meminta Kimba bisa mendapatkan vaksinasi termasuk untuk rabies yang terbaru.
Insiden itu terjadi ketika Dewan Perwakilan Rakyat AS memberikan suara 272-114 untuk menyetujui Undang-Undang Keamanan Publik Kucing Besar, yang diperjuangkan oleh Baskin.
Undang-undang tersebut berisi larangan bagi masyarakat akan kepemilikan kucing besar secara pribadi dan penanganan anaknya.
Insiden tersebut bisa menjadi contoh bahwa undang-undang itu begitu diperlukan.
"Menegaskan bahaya yang melekat dalam menangani hewan-hewan ini dan mengapa kita membutuhkan Undang-Undang Keselamatan Publik Kucing Besar untuk menghilangkan kepemilikan hewan itu yang berada di halaman belakang rumah di seluruh negeri untuk dibawa ke tempat perlindungan," kata Baskin.
Selain itu, insiden serupa bisa terjadi dalam waktu singkat.
"Tragedi semacam ini bisa terjadi dalam sekejap mata," jelas Baskin.
"Kita tidak bisa lengah sedetik pun di sekitar kucing berbahaya ini," lanjutnya.
(Tribunnewsmaker.com/Nafis, TribunStyle.com)