Ada Campur Tangan Anak Bangsa, Kasita Wonowidjojo Ikut Garap Naevis di MV Savage Milik aespa, Wow!
Bikin bangga, Kasita Wonowidjojo ikut garap Naevis dalam music video lagu Savage milik aespa, ungkapkan kesulutannya
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Girl group aespa telah rilis Savage beberapa waktu lalu.
Ternyata, dalam pembuatan video musik tersebut ada anak bangsa yang ikut andil.
Animator asal Indonesia, Kasita Wonowidjojo ikut terlibat dalam pembuatan karakter 3D Naevis.
Hal tersebut diungkapkan oleh perempuan yang bekerja di rumah produksi Giantstep Amerika Serikat tersebut.
Diketahui, Kasita telah bekerja di perusahan tersebut sejak Agustus 2020 lalu.
Ia bahkan tidak mengetahui proyek apa yang ia kerjakan.
Baca juga: Setelah Rilis Album Savage, Kini aespa Bakal Tampil di TV Amerika Serikat, The Kelly Clarckson Show
Baca juga: Baru Sehari Comeback, Album Savage Milik aespa Puncaki Tangga Lagu iTunes Top Albums di Dunia

Ternyata, Giantstep dipercaya SM Entertainment untuk membuat sejumlah avatar untuk debut aespa.
Tak hanya Savage, perusahaan animasi itu juga menggarap video musik "Black Mamba".
Dilansir dari Kompas.com, Kasita mengatakan bahwa dirinya hanya bagian dari tim besar yang menggarap Naevis.
Ia melanjutkan, model keseluruhan Naevis dikerjakan oleh banyak orang.
Di antaranya ada orang Korea hingga Amerika Serikat.
Kasita mulai mengerjakan karakter Naevis saat amsih berbentuk konsep seni.
"Saya mengerjakan bagian materials atau shader Naevis, rambut, lighting, dan rendering," kata Kasita Wonowidjojo kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Minggu (10/10/2021).
Setelah bagiannya selesai, gambar Naevis dikirim ke tim di Korea.
Kemudian tim Korea akan merapikan gambar tersebut dan dikirim kembali ke pihak Giantstep di Amerika Serikat.

Setelah itu, Giantstep akan melakukan finalisasi.
"Untuk bagian saya kayaknya ada hampir satu tahun, karena kami melalui banyak proses saling umpan balik dengan SM," ujar Kasita.
Tak selalu berjalan mulus, perempuan 32 tahun itu juga mengungkapkan kesulitannta dalam membuat karakter Naevis.
"Naevis harus terlihat nyata tetapi tetap digital, dan dia harus punya daya tarik untuk audiens Kpop."
"Itu adalah tampilan yang sangat spesifik yang sulit untuk dicapai."
"Kami tidak bisa nembuatnya terlalu nyata, tetapi kami juga tidak bisa terlalu digital. Menyeimbangkannya sulit," ungkapnya.
Sebelumnya, baru sehari rilis, album Savage milik aespa telah puncaki tangga lagu di seluruh dunia.
Ini menjadi kali pertama aespa merilis mini album.
Savage dirilis pada tanggal 5 Oktober 2021 kemarin.
Tak menunggu lama, lagu utama berjudul Savage pun dengan cepat naik ke puncak tangga lagu di Korea Selatan.
Savage merajai beberapa situs musik domestik seperti Melon, Genie, dan Bugs.
Selain itu, album tersebut juga menempati posisi pertama di tangga lagu iTunes Top Albums.
Dilansir dari Soompi, album tersebut berada di puncak tangga lagu di seluruh negara di dunia.
Setidaknya ada 17 negara termasuk Jepang, Australia, Brasil, Selandia Baru, Rusia, Denmark, Vietnam, Filipina, India, Peru, Malaysia, Oman, Indonesia, Taiwan, Kazakhstan, Laos, dan Mongolia.

Selain itu, Savage menduduki puncak tangga lagu real-time dari lagu-lagu Korea di QQ Music China dan tangga lagu real-time dari platform Jepang AWA.
Sebelumnya, perilisan album baru aespa diungkapkan girl group besutan SM Entertainment itu dalam konferensi pers.
Mereka mengungkapkan bakal merilis mini album pertama mereka bertajuk Savage.
Ini menjadi comeback pertama mereka sejak merilis single debut Black Mamba.
Single itu diluncurkan pada November 2020 lalu.
Belum dirilis, album Savage sudah dipesan lebih dari 401.000 stok pada sesi pre-order.
Dilansir dari Soompi, hal itu pun mengejutkan Karina.
“Saya sangat terkejut mendengar bahwa (album) melampaui 400.000 stok pre-order."
"Saya tidak menyangka akan mendapat banyak perhatian karena ini adalah album pertama kami. Terima kasih atas cintamu," ungkap Karina.
Hal serupa juga dirasakan oleh Winter.

“Saya terkejut dan senang menerima minat yang luar biasa meskipun kami hanya pemula yang belum lama debut."
"Saya pikir (orang) mendengarkan musik kami atau menonton pertunjukan kami karena mereka penasaran dengan metaverse dan avatar, yang belum pernah ada sebelumnya."
"Daripada merasa terbebani, kami ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa kami meningkat dan berkembang, jadi kami bekerja lebih keras," uungkap Winter.
Dalam album tersebut, mereka juga membawakan lagu berjudul Savage.
Lagu tersebut bergenre trap dengan menonjolkan drum dan bass-nya.
Selain itu, Ningning pun menceritakan soal lagu Savage.
"'Savage' adalah lagu yang menunjukkan pertarungan kuat melawan Black Mamba, jadi kami mencoba menampilkan penampilan yang lebih santai namun kuat," ujar Ningning.
Karina juga menceritakan, mereka akan menampilkan koreografi yang mana para penggemar bisa dengan mudah mengikuti gerakannya.
“Ada koreografi tentang [baris] 'Kamu tidak bisa mengalahkanku, tsk tsk'."
"Fans dapat dengan mudah mengikuti, jadi saya harap mereka dapat menikmatinya bersama kami."
"Bagian kuncinya disutradarai oleh Lee Soo Man."
"Kami merekam bagian chorus sebagai 'zzzzz', tapi dia ingin itu menjadi poin kunci dari lagu tersebut, jadi diubah menjadi 'tsk tsk'."
"Ketika kami mengatakan 'Saya merasa sangat kasihan padamu,' kami mengatakan 'tsk tsk,' jadi pesan [lagunya] diubah menjadi bagaimana Black Mamba tidak bisa dibandingkan dengan kami," jelas Karina.
Dijadwalkan Savage dirilis pada 5 Oktober pukul 6 sore KST.
(Tribunnewsmaker.com/Nafis)