HEBOH Squid Game, Media Korea Utara Sebut Serial Ini Kenyataan Menyedihkan dari Kehidupan Korsel
Serial Squid Game heboh dan sukses di pasaran, media Korea Utara justru sebut sebagai kenyataan menyedihkan dari kehidupan Korea Selatan.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Serial Squid Game heboh dan sukses di pasaran, media Korea Utara justru punya gambaran seperti ini.
Sebuah website Korea Utara yang dijalankan negara, Arirang Meari, menyebut Squid Game sebagai gambaran kekejaman kehidupan sosial masyarakat Korea Selatan.
Artikel itu menyinggung soal korupsi hingga industri K-Pop.
Menurut Reuters, Arirang Meari menulis artikel tentang Squid Game pada Rabu (12/10/2021).
Dalam artikel tersebut, Squid Game digambarkan sebagai cerminan masyarakat Korea Selatan, di mana korupsi dan amoral adalah hal biasa.
Artikel tersebut mengutip kritikus film Korea Selatan yang tak disebutkan namanya.
Ia menyebut orang-orang memuji Squid Game karena mengekspos masyarakat Korea Selatan dengan kesenjangan yang tinggi, ketika orang-orang miskin diperlakukan bagaikan bidak catur oleh orang kaya.
Baca juga: Memerankan Preman di Squid Game, Aktor Heo Sung Tae Malah Sering Dapat Pesan Nakal dari Fans
Baca juga: Squid Game Pecahkan Rekor dengan Lebih dari 111 Juta Penonton, Kalahkan Serial Inggris Bridgeton

Artikel itu juga menulis Squid Game membuat orang melihat kenyataan menyedihkan dari masyarakat Korea Selatan yang kejam.
"Manusia didorong masuk ke dalam persaingan ekstrem sementara nilai-nilai kemanusiaan mereka musnah," tulis artikel itu.
Dikutip NME, Arirang Meari dikenal kerap menerbitkan artikel yang mengecam budaya dan hiburan Korea Selatan.
Maret lalu, situs web itu mengkritik industri K-pop, menggambarkan perlakuan terhadap idola K-pop sebagai "budak" dan mengatakan para idol menjalani "kehidupan yang menyedihkan" di Korea Selatan, menurut Reuters.
Akhir tahun lalu, Korea Utara juga telah memberlakukan yang menjatuhkan hukuman ketat.
Hukuman tersebut berupa denda yang besar dan hukuman penjara, kepada setiap warga negara yang tertangkap menikmati hiburan Korea Selatan atau mempelajari aksen Korea Selatan.

Popularitas Squid Game
Sementara itu, Squid Game kini resmi menjadi serial terlaris yang pernah ada setelah mendapatkan 111 juta penggemar per 13 Oktober 2021.
Sejak debutnya pada 17 September lalu, Squid Game telah menduduki puncak tangga acara TV Netflix populer di 94 negara, termasuk Inggris, AS, dan Prancis, menurut Netflix.
Sang sutradara bahkan sudah memiliki ide jika nantinya akan menggarap season 2.
Meskipun season kedua belum dikonfirmasi, Hwang Dong-hyuk sang sutradara sekaligus penulis, telah mengungkapkan idenya untuk potensi musim kedua yang mungkin fokus pada The Front Man.
"Jika saya bisa menggarap season selanjutnya, salah satu ide ceritanya mungkin tentang Front Man," kata Hwang kepada The Times.
Baca juga: Teori Dibalik Ddakji Warna Biru & Merah di Serial Squid Game, Berkaitan dengan Cerita Mistis Korea
Baca juga: Tokoh Para VIP di Seri Squid Game Ternyata Terinspirasi dari Donald Trump, Ini Kata Sutradara
SPOILER
The Front Man adalah salah satu antagonis utama dalam Squid Game.
Dia bertugas mengatur permainan dan memantau para kontestan dan penjaga.
Ketika para VIP tiba di venue pada episode tujuh, ia berperan sebagai tuan rumah.
Di akhir series, sosok yang selalu mengenakan topeng perak itu rupanya adalah Hwang In-ho, pemenang Squid Game sebelumnya yang juga merupakan saudara laki-laki polisi Jun-Ho yang menyusup dan menyamar sebagai penjaga.
The Front Man diperankan oleh Lee Byung-hun, yang sebelumnya telah membintangi banyak film berbahasa Korea serta bahasa Inggris.
Lee muncul di Terminator Genisys, The Magnificent Seven, dan Red 2.

Dia juga memainkan Storm Shadow di franchise GI Joe.
Hwang juga mengungkapkan kemungkinan season kedua berpusat pada peran Jun-Ho dan kepolisian sebagai sebuah institusi.
Dalam satu adegan di Squid Game, setelah seorang karakter mengancam untuk menghentikan operasi dengan memanggil penjaga pantai dan polisi, salah satu pria bersenjata menjawab: "Apakah polisi Korea pernah bertindak cepat?"
"Saya pikir masalah dengan petugas polisi bukan hanya masalah di Korea," kata Hwang.
"Saya melihatnya di berita global bahwa kepolisian bisa sangat terlambat dalam bertindak – ada lebih banyak korban atau situasi menjadi lebih buruk karena mereka tidak bertindak cukup cepat."
"Ini adalah masalah yang ingin saya angkat."
"Mungkin di musim kedua saya bisa membicarakan ini lebih banyak."
Menurut Den of Geek, Hwang In-ho adalah mantan polisi.
Jika season kedua memang ada dan akan berfokus pada The Front Man, kemungkinan jalan ceritanya juga akan mengikuti nasib Jun-ho yang terjatuh dari tebing setelah tertembak di bahu oleh saudaranya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Media Korea Utara Sebut Squid Game adalah Kenyataan Menyedihkan dari Kehidupan Sosial Korsel