Tren Tekno
Aplikasi TikTok Bakal Cekal Challenge Berbahaya & Berbau Berita Bohong Hoax, Begini Mekanismenya
Aplikasi TikTok kini bakal cekal challenge berbahaya dan berbau berita bohong atau hoax.
Penulis: Candra Isriadhi
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Aplikasi TikTok kini bakal cekal challenge berbahaya.
TikTok merupakan aplikasi sharing video pendek yang sedang hits.
Selain konten dance di TikTok juga sering dijumpai konten challenge.
Nah, untuk konten challenge biasa ada yang hingga membahayakan keselamatan penggguna.
Maka oleh karena itu TikTok kini bertekad untuk mencekal konten challenge berbahaya.
Lalu bagaimana langkah yang bakal di ambil TikTok?
Sebagai bagian dari upayanya melindungi keamanan pengguna, TikTok berkomitmen penuh perangi konten negatif.

Hal itu diwujudkan dengan terus memberantas dan mencegah peredaran konten berisi tantangan alias challenge berbahaya.
Menurut survei TikTok, dari lima remaja pengguna TikTok ada lebih dari satu yang gemar membuat konten challenge berbahaya.
Namun, hanya satu dari 50 orang yang berani membuat konten yang berisiko dan berbahaya.
Dari sekitar 300 orang, kurang dari satu diantara mereka yang berani melakukan challenge yang dianggap sangat berbahaya.
TikTok juga membuat survei khusus untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan yang efektif menangkal challenge bahaya.
Survei ini melibatkan beberapa partisipan diantaranya yaitu guru, orang tua, dan 5.400 remaja berusia 13 hingga 19 tahun.
Survei tersebut dilakukan di sejumlah negara seperti Indonesia, Inggris, Amerika Serikat, Jerman, Australia, Italia, Brasil, Meksiko, Vietnam dan Argentina.
Agar konten challenge berbahaya tidak terus merajalela, TikTok memiliki cara untuk menangkal peredaran konten tersebut.
Mendeteksi konten yang tidak relevan dengan tagar TikTok mengandalkan teknologi khusus.
Dimana nantinya fitur tersebut mampu mendeteksi keberadaan konten-konten yang dianggap melanggar aturan secara otomatis.

Misalnya jika tagar #foodchallenge yang biasanya digunakan untuk konten video masak tiba-tiba dipenuhi oleh kumpulan konten challenge berbahaya.
Maka, tim keamanan TikTok akan menyelidiki konten berbahaya tersebut.
"Jika kami melihat lonjakan konten terkait hashtag yang tidak relevan dan melanggar kebijakan,"
"Tim kami akan segera mencari penyebabnya," kata Alexandra Evans, Head of Safety Public Policy TikTok.
Dilansir dari KompasTekno, Jumat (19/11/2021), TikTok juga memiliki kebijakan untuk menghapus konten yang mengandung unsur berbahaya lainnya.
"Kami siap mengambil langkah untuk mencegah konten atau perilaku yang berpotensi berbahaya," lanjut Evans.
Untuk mencegah pengguna mencari konten challenge hoaks Evans mengatakan bahwa mereka telah mengembangkan divisi baru.
Divis tersebut tergabung dalam tim keamanan TikTok untuk menangani konten challenge hoaks.
Challenge hoaks sendiri didefinisikan TikTok sebagai salah satu konten berbahaya yang isinya berupa tantangan palsu.
Konten ini biasanya dibuat untuk menakuti dan memberi rasa trauma sehingga berdampak negatif pada kesehatan mental.

TikTok akan memberi label peringatan ketika pengguna mencari konten yang mengandung unsur challenge hoaks.
Pengguna yang mencoba mencari konten tersebut nantinya akan diarahkan untuk mengunjungi laman Pusat Keamanan TikTok.
Harapannya pengguna bisa mempelajari konten lebih lanjut.
"Jika ada pengguna yang mencari konten challenge palsu atau yang terkait dengan bunuh diri dan melukai diri sendiri,"
"Kami akan menampilkan halaman lain dari hasil pencarian itu," kata Evans.
Menurut hasil riset TikTok, 31 persen remaja yang mengikuti challenge hoaks meyakini itu memang berdampak negatif.
63 persen remaja yang telah mengalami dampak negatif dari challenge mengaku hoaks telah mempengaruhi kesehatan mental.
Tercatat 46 persen remaja yang membuat konten challenge hoaks justru mencari dukungan dan meminta saran dari orang lain.
Baca juga: Cara Download Video Viral di TikTok Tanpa Watermark Mudah Tak Perlu Ribet
(TribunnewsMaker.com/Candra)
Artikel lain terkait Tren Tekno klik di sini.