VIRAL Orang Kena Tipu Setelah Ikut Tren Fitur Baru Instagram, Waspada Jangan Sampai Jadi Korban
Belum lama ini seorang warganet membagikan cerita jika seorang temannya menjadi korban modus penipuan baru di akun Twitternya
Editor: galuh palupi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Belum lama ini seorang warganet membagikan cerita jika seorang temannya menjadi korban modus penipuan baru di akun Twitternya.
"Pagi tadi temen saya telepon, nangis2 abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yg tlp minta transfer gtu. Yg bikin temen sy percaya, si penipu manggil dia “pim”. “Pim” adlh panggilan kecil tmn sy, yg hanya org deket yg tau. Terus dia inget dia abis ikutan ini," tulsinya
Modus baru yang muncul diduga berawal dari ramainya pengguna instagram yang menggunakan fitur baru dari perusahaan milik Zuckerberg.
Saat ini pengguna Instagram dihebohkan dengan tren 'Variasi Panggilan Nama Kamu,".
Tak sedikit pengguna Instagram yang menyebutkan sejumlah nama panggilan yang melekat pada dirinya.
Sama seperti yang diutarakan pengguna Twitter @ditamoechtar_.
Baca juga: Viral Kakak Adik Ini Bergantian Sepatu untuk Dipakai Sekolah, Ibu Sedih: Saya Malu Tak Bisa Belikan
Baca juga: DULU Viral Nikahi Bule Prancis, Pria NTT Ini Bagikan Kabar Bahagia, Sudah Punya Anak Cantik Jelita

Temannya menjadi korban penipuan usai ia mengunggah nama-nama panggilan dirinya.
Sontak, hal itu menjadi pemicu aksi penipuan bagi orang-orang yang tak bertanggung jawab.
Padahal, sebenarnya pertanyaan yang muncul di fitur instagram itu menyangkut data pribadi yang secara tidak sadar sebenarnya tak boleh disebar.
Warganet yang 'ngeh' dengan tren ini pun menyadari betapa bahayanya jika data diri tersebar
"Naaah bener banget iniii.. saya sempet kepikiran trend ini aga serem juga karena bisa tau history seseorang tanpa sadar waktu kita posting dsb," tulis warganet
"untung gapernah ikutan agak riskan kalo udah berhubungan sama sesuatu bersifat pribadi," kata Warganet," tulis warganet
"Thanks god gua terlahir apatis dan tidak tertarik ikut²an, sejauh ini stories masih sepi"tambah warganet lainnya.
Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dukcapil) buka suara soal ramainya tren penggunaan fitur instagram itu.
Lutia nazla S.IP, M.Si, Kepala upt zona 1 mpp disdukcapil kota palembang menjelaskan penggunaan data diri sebaiknya tidak disebarluaskan ke manapun.
Berbicara Dari segi Administrasi Kependudukan, Kartu Keluarga dan Nomor induk kependudukan (NIK) adalah identitas penting yang tidak bisa diberikan ke sembarang orang apalagi bocor ke pihak pihak yang tidak bertanggungjawab.
Baca juga: VIRAL Istri Menggendong Anak Pergoki Suami Selingkuh di Kamar Motel, Reaksi Suami Jadi Sorotan
"Kenapa? Why? Karena segala data dan informasi pribadi sapat diakses dengan hanya melalui NIK,
Informasi apa? Tempat tinggal, kode kecamatan, kode kota,tanggal tahun lahir, identitas keluarga, identitas orangtua. Thats why kita masing masing individu harus berhati hati dan jangan memberikan keterbukaan informasi mengenai diri kita ke siapa pun, dimana pun terlebih di media sosial.
Ingat yahh," jelasnya
Ia juga memberikan Tips agar data identitas terlindungi dengan aman
Pertama, Jangan sembarangan memberikan informasi NIK dan Nomor KK anda ke sembarangan pihak pada saat mengisi pendaftaran online atau media sosial
Kedua, Pastikan memberikan informasi tersebut ke pihak yang tepat.
Ketiga, penting untuk memahami data apa saja yang biasanya dibutuhkan dalam registrasi media sosial, e . Commerce, bank maupun pinjol.
Kelima, Tidak mengunggah foto KTP dan dokumen pribadi lain nya ke media sosial yang sekira nya dapat diakses oleh khalayak umum.
"Dipilah kembali tren yang sedang ramai, jangan semuanya diikuti," katanya.
Cara Mudah Mendapatkan Uang dari Aplikasi Instagram dengan Live Streaming Bagi Konten Kreator
Cara mendapatkan uang dari aplikasi Instagram dengan live streaming.
Bagi kreator konten di Instagram kabar gembira bakal menghampiri dirinya.
Pasalnya kini kreator konten Instagram memungkinkan untuk mendapatkan sejumlah uang saat melakukan siaran langsung.
Baru-baru ini Instagarm meluncurkan fitur memonetisasi saat melakukan Instagram Live bernama 'Badges'.
Namun dilansir Kompas Tekno (20/11/2021) Badges baru tersedia untuk kreator Instagram Amerika Serikat saja.
Belum ada keterangan lebih lanjut kapan fitur monetisasi IG Live bakal hadir di wilayah lainnya, termasuk di Indonesia.
Sebelum resmi diluncurkan, fitur ini sempat diuji coba pada segelintir kreator konten Instagram di AS pada 2020 lalu.

Fitur Badges ini sebenarnya diluncurkan agar pengguna Instagram bisa mendukung kreator Instagram favoritnya.
Seperti dijelaskan dukungan tersebut khususnya secara materiil kepada konten kreator.
Fitur Badges ini mirip dengan fitur Tip yang ada di Twitch dan YouTube.
Di Instagram, fitur Badges diwakili dengan ikon "heart" alias hati.
Nah, pengguna bisa membeli "Badges" dengan tiga level harga berbeda saat menonton IG Live dari kreator konten favoritnya.
Level 1 adalah Badges dengan 1 hati seharga 0,99 dollar AS sekitar Rp 14.000).
Level 2, badges dengan 2 hati seharga 1,99 dollar (sekitar Rp 28.200).
Level 3, badges dengan 3 hati seharga 4,99 dollar AS (sekitar Rp 70.800).

Saat penonton IG Live membeli Badges, besaran nominal dari Badges yang dibeli itu akan masuk ke akun kreator Instagram.
Instagram mengatakan tidak akan memotong pendapatan apa pun yang diterima oleh content creator dari penjualan Badges hingga tahun 2023.
Kreator tampaknya tak akan menerima 100 persen pendapatan dari penjualan Badges.
Pasalnya pendapatan itu masih harus dikurangi dengan pajak dan potongan biaya yang berlaku.
Sebab, Instagram mencatat, Apple dan Google memotong 30 persen untuk setiap pembelian di dalam aplikasi (in-app purchase).
Kreator harus memenuhi syarat sebelum bisa mendapatkan uang dari fitur Badges di Instagram Live.
Kreator konten harus terlebih dulu memenuhi sejumlah syarat monetisasi di Instagram.
Adapun syarat yang harus dipenuhi content creator, yaitu harus berdomisili di AS, berusia di atas 18 tahun.

Kemudian memiliki akun Instagram bisnis atau kreator, dan memiliki paling sedikit 10.000 follower.
Di samping itu, kreator juga harus mematuhi berbagai kebijakan dan pedoman yang berlaku di Instagram.
Termasuk Kebijakan Monetisasi Mitra, Kebijakan Monetisasi Konten, dan Pedoman Komunitas.
Setelah memenuhi semua syarat, content creator cukup mengaktifkan fitur Badges.
Caranya dengan membuka "Profile" > "Professional dashboard" > "Apply for monetization" > "Set up Badges".
Dengan begitu, pengikut content creator baru bisa membeli Badges.
Ada sejumlah benefit yang didapat bagi follower yang membeli Badges, sebagai berikut:
- Badges akan muncul disebelah username Instagram pengguna selama IG Live berlangsung.
- Username Instagram pengguna muncul di daftar yang dapat dilihat oleh kreator hingga 90 hari.
- Jika pengguna mengajukan pertanyaan selama Instagram Live, pertanyaan pengguna akan di-highlight ke content creator.
- Jika pengguna berkomentar selama IG Live, komentar tersebut mungkin disematkan (pin) oleh krator.
- Saat memberikan hati selama IG Live berlangsung, hati tersebut akan di-highlight (menjadi warna ungu).
(Sripoku)
Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Sripoku dengan judul 'Waspada Modus Penipuan Berasal Dari Fitur Baru Instagram, Dukcapil Sarankan Masyarakat Ini'