Terjebak Banjir, Ibu Taruh Anak di Kotak Plastik Selama 4 Jam, Pasrah Jika Tak Selamat: Takdir Kita
Terjebak banjir, ibu selamatkan bayi dengan menaruh di kotak plastik selama 4 jam, begini ending-nya.
Penulis: ninda iswara
Editor: galuh palupi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Perjuangan seorang ibu demi menyelamatkan buah hati ini begitu menguras emosi.
Terjebak banjir yang terus meninggi, ibu ini mencari cara demi bisa selamat.
Terlebih kala itu belum ada pertolongan yang datang.
Perjuangan demi selamat dari banjir dialami oleh seorang wanita bernama Suriyati Abdul Mokhtar.
Suriyati merupakan salah satu korban banjir di Malaysia.
Melansir Ohbulan, Suriyati hampir saja tenggelam akibat ketinggian air yang terus mengalami kenaikan.
Bahkan ketinggian air sudah mencapai leher orang dewasa.
Baca juga: Rumah Hampir Tenggelam, Pria Terjebak Banjir Darurat Minta Tolong, Istri Hamil 2 Hari Lagi Lahiran
Baca juga: MALANG Nasib Artis Ini Mau Nikah, Pelaminan Sudah Siap Malah Dibawa Banjir, Begini Nasih Pestanya

Banjir tak juga surut, Suriyati mulai mengkhawatirkan keselamatan anaknya yang baru berusia 6 bulan.
Pasalnya, pertolongan belum juga datang mengingat banjir yang melanda cukup besar.
Suriyati pun mencari cara untuk menyelamatkan dan melindungi sang anak.
Ia kemudian mengambil kotak plastik yang ada di rumahnya.
Saat itu air yang masuk melalui celah pintu dan jendela rumah Suriyati semakin banyak.
Ia semakin khawatir dengan keselamatan sang anak.
Suriyati kemudian melihat kotak untuk menyimpan barang tergenang di air.
Ia lantas mengambil kotak tersebut.
Suriyati pun memasukkan sang anak ke dalam kotak plastik yang ia temukan.
"Air masuk perlahan-lahan melalui lubang pintu dan tingkap. Ya Allah, hati berdegup laju. Saya ambil box tu (kotak simpanan barang). Saya tengok box tu terapung. Lepas tu saya campak benda yang ada dalam box tu dan saya letak anak saya dalam tu dulu," ujar Suriyati seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari Ohbulan.
Baca juga: Gemetar Rasanya Pilu Kakak, Adik Hanyut Saat Selamatkan Baju Nikah dari Banjir, Kini Tinggal Jasad
Baca juga: BANJIR Landa Malaysia, Pesta Pernikahan Dibatalkan, Pengantin Bagi Hidangan Pesta ke Korban Bencana

Pasrah jika tak selamat
Perjuangan Suriyati tak berhenti sampai di situ lantaran volume air terus bertambah.
Bahkan aliran air semakin deras hingga naik setinggi leher orang dewasa.
Suriyati harus menahan kotak berisi anaknya tersebut selama empat jam.
Ia pun semakin cemas melihat banjir yang tak kunjung surut dan bantuan belum juga datang.
Suriyati pun pasrah jika dirinya dan sang anak tak selamat.
Suriyati mencoba mengajak sang anak yang baru berusia 6 bulan untuk berkomunikasi.
Ia meminta anaknya untuk memejamkan mata.
Suriyati mengira ini sudah menjadi takdir mereka kalau memang tak ada yang menyelamatkannya.
Terlebih suami Suriyati sedang bekerja di daerah Terengganu.
Suriyati tak menyangka anaknya yang masih bayi seolah mengerti kondisi saat itu.
Sang anak memeluknya dengan erat sembari memejamkan matanya.
"Adik, adik tutup mata. Mama pun tutup mata. Mama rasa ini adalah takdir kita berdua, dah memang tak ada orang yang boleh selamatkan kita. Abah pun tak ada, orang lain pun tak ada.
Saya rasa dia faham situasi dekat situ. Dia peluk saya erat, dia tutup mata. Saya tak tahu anak saya enam bulan boleh buat macam tu," beber Suriyati.
Baca juga: Banjir Parah Malaysia, Viral Garasi Mobil Mewah Terendam, di Dalamnya Ada Porsche hingga Lamborghini
Baca juga: Detik-detik Rumah Rp 700 Juta Artis Ini Hanyut Dihantam Banjir, Hasil 30 Tahun Kerja Jadi Selebritis

Bersyukur akhirnya selamat
Pasrah jika tak selamat, Suriyati sempat mengirimkan pesan suara kepada suaminya.
Saat itu suami Suriyati diketahui tengah bekerja di Terengganu.
Suriyati juga menyampaikan permintaan maafnya kepada sang suami lantaran ia sudah pasrah dengan kondisi saat itu.
"Tolong, tolong ya Allah. Air makin tinggi. Ya Allah, tolong selamatkan anak saya je, yang lain saya tak fikir. Minta ampun bang, ampunkan mama. Takde orang selamatkan mama bang," ujar Suriyati.
Tak disangka, kuasa besar Allah SWT masih menghampiri Suriyati.
Dua orang petugas pemadam kebakaran datang untuk menyelamatkan Suriyati dan sang anak.
Suriyati pun tak henti bersyukur masih diberikan kesempatan untuk hidup.
(TribunNewsmaker.com/Ninda)