4 Gadis Keracunan Gas di Mobil, 3 Orang Tewas, Kini Satu-satunya Korban Selamat Ungkap Kronologi
Dua tahun yang lalu, tepatnya pada September 2020, sempat viral peristiwa empat orang gadis muda keracunan gas karbon monoksida di dalam mobil.
Penulis: Galuh Palupi Swastyastu
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dua tahun yang lalu, tepatnya pada September 2020, sempat viral peristiwa empat orang gadis muda keracunan gas karbon monoksida di dalam mobil.
Peristiwa itu terjadi di jalan raya Shell Samagagah, Malaysia pada 17 September 2020.
Empat gadis yang merupakan sahabat dekat sedang dalam perjalanan pulang setelah berlibur ke Pulau Pinang menggunakan mobil.
Namun dalam perjalanan, keempatnya berhenti untuk beristirahat.
Saat itulah mereka tidak sadar telah menghirup gas karbon monoksida di dalam mobil.

Tiga dari empat gadis meninggal dunia.
Baca juga: VIRAL Curhat Konsumen Mau Beli Motor Fazzio Cash Tapi Dipaksa Kredit, Ini Tanggapan Yamaha
Baca juga: VIRAL Pria Bergaya Pengangguran Antre Bank, Pamer Uang Rp 300 Juta, Langsung Disentil Dirjen Pajak
Sementara itu, satu-satunya korban selamat yakni Nor Aqilah Mohd Safwan baru-baru ini mengungkap kronologi kejadian.
Pada saat kejadian, Aqilah harus kehilangan kakak kembarnya dan dua orang sahabat sekaligus.
Melansir Ohbulan pada Jumat 11 Februari 2022, Aqilah baru saja mengungkap rasa rindunya pada ketiga orang itu melalui akun TikTok @qillmyname pada Selasa 8 Februari 2022.
Dalam unggahannya, Aqilah kembali mengenang kronologi kejadian.
Disebutkan Aqilah bahwa mereka berempat tidak sedang tidur saat peristiwa terjadi.
Banyak berita menyebut mereka tertidur, namun hal itu rupanya salah.
"Kami perjalanan pulang ke rumah pukul 8 malam.
Sampai dekat Shell Samagagah pukul 8.40 malam.
Sahabat saya, Fariesha dan Ayuni turun untuk beli makan dan minum karena lapar.
Tak ada rasa mengantuk atau lelah," ungkap Aqilah.
Baca juga: VIRAL Kisah Pria Gigih 3 Tahun Nabung Biaya Nikah Kumpulkan Rp 31 Juta, Tiap Hari Nyicil Rp 3500
Bercerita lebih lanjut, Aqilah lantas keluar untuk membantu teman-temannya membawa makanan.
Sementara saudara kembarnya, Adila, berada sendirian di dalam mobil.
Mereka berempat kemudian berkumpul di dalam mobil dan sempat bercanda.
Pada saat itu, tidak ada seorangpun yang tertidur.
"Sampai detik itu, kakak saya yang menyetir sudah merasa pusing.
Saya sempat keluar membantu teman membawa barang.
Habis itu kita masuk ke mobil dan mengobrol sebentar.
Ketika itu saya juga merasa pusing yang terlampau sangat, saya letakkan makanan lalu bersandar," lanjut Aqilah.

Itulah momen terakhir keempatnya berbincang.
Setelah itu, Aqilah dan ketiga gadis lainnya jatuh pingsan.
Baca juga: INGAT Pangeran Abdul Mateen dari Brunei? Viral Videonya Kondangan Gandeng Gadis Cantik, Ini Faktanya
Ketiga orang selain Aqilah meninggal dalam peristiwa tersebut.
Sementara Aqilah sendiri sempat dirawat di ICU selama seminggu.
Ketika kembali sadar, ia sudah berada di rumah sakit.
Ayah ibunya lantas menceritakan apa yang terjadi padanya.
Aqilah menuturkan temuan dari petugas forensik, ada gas bocor di mobil mereka.
Hanya saja Aqilah dan ketiga gadis yang lain tidak menyadarinya sebab memang tak ada pertanda apapun, termasuk bau yang berbeda.
Tonton video selengkapnya di sini
Kisah 2 ABG Meninggal Bersama Saling Ikat Tangan Saat Kapal Sewol Tenggelam
Karena seri All of Us Are Dead, publik jadi mengingat kembali tragedi tenggelamnya kapal Sewol, di Korea Selatan pada tahun 2014 lalu.
Di seri Netflix tersebut, diceritakan dua orang murid bernama Su Hyeok dan Namra yang saling menyukai.
Tapi, murid-murid lainnya mencurigai Namra sebenarnya sudah berubah menjadi zombie.
Suhyeok membela Namra dengan menali tangannya dan tangan namra jadi satu.
Jika Namra berubah menjadi zombie, Namra akan menyerangnya paling pertama.
Adegan tersebut membuat penonton teringat dengan dua korban kapal Sewol.
Tragedi kapal Sewol menewaskan 304 korban, diantaranya 250 murid sekolah Danwon yang pulang dari darmawisata.
Baca juga: BIODATA Park Solomon, Aktor Korea Pemain All of Us Are Dead, Saat Syuting Sulit Berhenti Nangis

Saat evakuasi, tim penyelamat menemukan jenazah dua orang siswa yang saling menali tangan mereka satu sama lain.
Mereka menali tangan dengan tali yang ada di jaket penyelamatan.
Dua siswa tersebut bernama Kim Su Jin dan Lee Jeong In.
Diketahui, Kim Su Jin dan Lee Jeong In merupakan pasangan.
Dikutip dari NBCnews.com pada 9 Februari 2022, penyelamat menjadi terharu saat melihat jenazah mereka.
"Aku menangis karena berpikir jika mereka tidak ingin meninggalkan satu sama lain", ujarnya kala itu.
Saat menyelamatkan mereka, Kim Su Jin dan Lee Yeong In terpaksa harus dipisahkan.
Tim penyelamat tidak bisa membawa mereka berdua sekaligus.
Seri Netflix All of Us Are Dead diduga terinspirasi dari kejadian nyata tenggelamnya kapal Sewol.

Mulai dari kisah utama dimana sekelompok remaja yang tidak langsung ditolong oleh tim penyelamat.
Kemudian adegan para siswa yang membuat video pada orangtua mereka.
Dimana para korban kapal Sewol juga mengirimkan pesan terakhir ke kerabat dan keluarga sebelum meninggal.
Tak hanya itu, terdapat pita-pita berwarna kuning ditempel di sekolah untuk mengingat para murid yang menjadi korban.
Pita kuning kini digunakan untuk mengenang tragedi kapal Sewol.
Penduduk Korea memasang pita kuning di setiap tanggal 16 April untuk mengenang para korban.
(Tribunnewsmaker.com/Galuh Palupi/Talitha)