UPDATE Kasus Kematian Tangmo Nida Artis Thailand Jatuh ke Sungai, 5 Orang di Speedboat Kini Terancam
Sejak adanya temuan jenazah Tangmo Nida, sejumlah rekaman CCTV pun menyebar di internet, memperlihatkan aktivitas Tangmo Nida sebelum tewas.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus kematian aktris Thailand Tangmo Nida kini ramai menghiasi laman media sosial dan pemberitaan tanah air dalam beberapa hari ini.
Kasusnya bahkan sampai trending di Twitter beberapa waktu lalu.
Kematian Tangmo Nida menyita perhatian banyak orang, terlebih banyak kejanggalan di dalamnya.
Kini bahkan muncul spekulasi dan berbagai dugaan mengenai kejanggalan kematian Tangmo Nida. Mirisnya, beberapa di antaranya menyebarkan foto jenazah Tangmo Nida.
Apa sebenarnya penyebab kematian Tangmo Nida?
Terkait hal itu, kepolisian Thailand memperingatakan warga agar tidak ikut menyebarkan foto jenazah Tangmo Nida.
Berdasarkan hukum yang berlaku di Thailand, penyebar foto jenazah aktris bernama lengkap Nida Patcharaveerapong ini bisa diancam hukuman penjara selama 3 bulan atau denda Rp 2,2 juta.
Sebagai informasi, Tangmo Nida itu ditemukan tewas mengabang di Sungai Chao Phraya pada Sabtu (26/2/2022).
Ia ditemukan meninggal setelah dilaporkan hilang selama dua hari.
Sejak adanya temuan jenazah Tangmo Nida, sejumlah rekaman CCTV pun menyebar di internet.
Rekaman CCTV itu memperlihatkan aktivitas Tangmo Nida sebelum tewas.
Baca juga: Jangan Coba-coba Polisi Hardik Penyebar Foto Jenazah Artis Tangmo Nida, Kondisinya Buat Trauma
Baca juga: VIDEO Terakhir Artis Tangmo Nida Sebelum Menjemput Maut Hanyut di Sungai, Asyik Minum Wine di Kapal

Ia tampak menikmati waktu bersama lima temannya di atas speedboat.
Merekalah yang terakhir kali berhubungan dengan Tangmo Nida.
Jenazah Tangmo Nida kemudian ditemukan sekitar satu kilometer dari tempat dia jatuh, atau dekat Jembatan Rama VII di Provinsi Nonthaburi, barat laut Bangkok.
Menurut kepolisian, Tangmo diduga terjatuh dari speedboat setelah berlayar sepanjang sungai pada Kamis malam.
Adapun berdasarkan penyelidikan terbaru, kelima orang yang berada di speedboat bersama Tangmo Nida kemungkinan akan menghadapi tuduhan kelalaian yang menyebabkan kematian.
Mereka juga diancam tuduhan telah memberikan keterangan palsu kepada kepolisian.
Lima teman Tangmo Nida adalah: Idsarin "Gatick" Juthasuksawat, manajer Tangmo; Wisapat "Pasir" Manomairat; Nitas "Pekerjaan" Kiratisoothisathorn; Tanupat "Por" Lerttaweewit, pemilik perahu; dan Phaiboon "Robert" Trikanjananun.
Tanupat dan Phaiboon telah didakwa mengoperasikan kapal tanpa izin dan kelalaian yang menyebabkan kematian.
Bukti baru muncul saat Technology Crime Suppression Division (TCSD) menelusuri telepon Tanupat dan menemukan bahwa dia telah mengakui kepada salah satu dari beberapa orang yang dia konsultasikan melalui telepon bahwa Phaiboon sedang mengemudikan speedboat ketika Nida jatuh. Demikian sebagaimana informasi dari sumber di Kepolisian Daerah 1 mengatakan pada hari Rabu.
Karena kurangnya pengalaman dalam manuver perahu, Phaiboon dilaporkan kehilangan kendali.

Akibatnya Tangmo Nida yang berada di belakang perahu limbung hendak jatuh. Ia kemudian memegang tangan Wisapat karena takut dia akan jatuh ke sungai, kata sumber tersebut.
Polisi akan memanggil kelimanya untuk menghadapi tuduhan kelalaian yang menyebabkan kematian dan memberikan pernyataan palsu kepada penyelidik.
Sumber lain yang merupakan anggota tim Polda 1 yang menyelidiki kasus Nida mengatakan, Nitas telah memberikan pernyataan yang bertentangan tentang bagaimana kapal itu dioperasikan malam itu.
Dia adalah satu-satunya saksi yang memberi tahu penyidik bahwa perahu tiba-tiba tersentak sehingga menyebabkan Nida jatuh ke sungai.
Sementara Phaiboon adalah satu-satunya yang gagal menghadiri rekonstruksi polisi insiden Kamis malam, menggunakan speedboat dari model yang sama. Ia mengaku menderita tekanan darah tinggi.
Dalam rekonstruksi lain, polisi berencana untuk mengambil perahu yang sama persis di sungai untuk mensimulasikan perjalanan dengan cara yang persis sama seperti yang terjadi malam itu.
Hal itu dilakukan dengan menggunakan catatan GPS di perahu, kata Letnan Jenderal Pol Jirapat Phumjit, kepala Kepolisian Daerah Provinsi 1.
Kapal akan berjalan pada kecepatan yang sama dan pada jalur yang sama seperti yang terjadi malam itu, dan para penyelidik akan menguji klaim oleh mereka yang berada di atas kapal bahwa mereka tidak mendengar suara apapun ketika Nida jatuh ke laut.
Selain itu polisi juga mengumpulkan lebih banyak tes DNA dari sampel yang dikumpulkan di atas kapal. Ini kemudian akan segera diserahkan kepada penyelidik dan lebih banyak saksi akan ditanyai selain 12 yang sudah diinterogasi.
Catatan sambungan telepon keenam orang di atas kapal juga telah dikirim ke TCSD untuk menemukan lebih banyak petunjuk.
(*/Bangkok Post/kompas) (TribunJogja)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul KABAR TERBARU Penyebab Kematian Tangmo Nida, Bagaimana Nasib 5 Orang di Speedboat?