Anak & Cucunya Terjebak di Ukraina, Seorang Ayah Rela Terbang dari AS untuk Bantu Melarikan Diri
Seorang pria rela masuk ke Ukraina untuk selamatkan putri dan cucunya yang terjebak di Ukraina
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang pria Amerika nekat masuk Ukraina demi membantu anaknya yang terjebak.
Dikutip dari Arab News pada 13 Maret 2022, pria tersebut bernama William Hubbard berasal dari Massachusetts, AS.
Putrinya, Aislinn tinggal di Ukraina setelah pindah di negara tersebut pada tahun 2018.
Aislinn belajar balet di di Kyiv Choreographic College.
Dirinya diterima di sekolah bergengsi tersebut pada usia 16 tahun.
Aislinn kemudian berpacaran dengan seorang pria dan punya anak.
Mereka menetap di Kyiv, ibu kota Ukraina.
Baca juga: PILOT Pesawat Tempur Rusia Minta Presiden Rusia Putin Berhenti Perintahkan Invasi Ukraina
Baca juga: Asmara Saya Kacau Curhat Pria Ini Punya Pacar Gadis 19 Tahun Asal Ukraina: Dia Lagi Perang Kasihan

Hingga Rusia menyerang Ukraina, dan Aislinn menjadi bingung harus berbuat apa.
Apalagi, Aislinn kini baru saja memiliki bayi yang berusia 8 bulan.
Aislinn sempat berusaha keluar dari Ukraina dengan caranya sendiri.
Namun, putranya tidak memiliki akta kelahiran atau paspor karena lahir di rumah.
Aislinn belum sempat mengurusnya karena pandemi dan juga sulit membagi waktu dengan merawat bayinya.
William dan sang istri, Deborah, awalnya membantu dari Amerika.
Namun, saat mendengar pasukan Rusia sudah berada di Kyiv, William pun tak tinggal diam.
Dirinya terbang ke Polandia dan melintasi perbatasan Ukraina dengan berjalan kaki.
William akhirnya bertemu dengan putrinya di rumah Aislinn.

William pun membantu anak dan cucunya melarikan diri dari negara tersebut.
Mereka segera mengemas barang-barang dan membawa empat ekor kucing.
Sayangnya, kekasih Aislinn tidak bisa meninggalkan Ukraina.
Aislinn mengucapkan selamat tinggal pada sang kekasih dan kemudian melarikan diri bersama Ayahnya.
Mereka pergi ke barat dann menuju ke negara tetangga di perbatasan Slovakia.
Kisah William yang rela menjemput putrinya ini kemudian jadi viral dan diberitakan di berbagai media internasional.
Warga Dunia Ramai-ramai Sewa Kamar Airbnb di Ukraina Meski Tak Bisa Dikunjungi

Warga Ukraina hidupnya kesulitan setelah serangan Rusia, warga dunia bahu membahu dengan menyewa kamar Airbnb di Ukraina.
Seperti diketahui, Airbnb adalah sebuah aplikasi untuk mencari tempat berupa kamar atau villa untuk liburan.
Di aplikasi tersebut, pengguna dapat mencari kamar dengan fasilitas dan harga yang diinginkan di negara manapun.
Dikutip dari CNN, pada tanggal 2 dan 3 Maret 2022, banyak tempat di Ukraina yang ada di Airbnb disewa ribuan kali.
Banyak warga dunia memesan kamar melalui Airbnb, jika ditotal dapat mencapai sekitar 61.000 kamar.
Ini adalah salah satu cara warga dunia untuk membantu para warga Ukraina dari jauh.
Tempat yang disewa dapat dipakai oleh warga setempat yang membutuhkan.
Dan yang memiliki kamar juga bisa mendapat penghasilan di masa yang sulit.
Paling banyak, yang memesan kamar adalah orang Amerika.
Salah satu pemilik tempat, Bondarenko, terkejut karena mendapat lebih dari 10 pemesanan.
Dirinya akan menggunakan uang tersebut untuk membantu orang-orang sekitarnya.
Kejadian lain, seorang warga AS bernama Anne Margaret Daniel juga memesan di sebuah apartemen di Old Kyiv.
Anne juga menulis pesan yang menyentuh untuk tuan rumah.
"Kuharap Anda, dan apartemen Anda yang indah dapat aman,
Dan perang yang mengerikan ini segera berakhir,
Suatu hari nanti, saya harap saya bisadatang dan bertemu Anda,
Saya akan benar-benar tinggal bersama Anda ketika kami berkunjung nanti,
Semoga Tuhan memberkati Anda, kota Anda, negara Anda", tulis Anne.

Pemilik rumah, Olga Zviryanskaya, membalas dengan kalimat yang juga hangat.
"Kami akan senang bertemu Anda di kota damai Kyiv dan berpelukan suatu hari nanti," katanya.
Olga sendiri tinggal di Kyiv selama bertahun-tahun bersama 3 anaknya.
Setelah serangan Rusia, Olga membawa keluarganya ke wilayah Cherkasy, Ukraina tengah.
Olga pun mengizinkan orang-orang untuk tinggal di apartemennya di Kyiv.
Olga juga berterimakasih atas bantuan dari warga dunia.
"Kami hidup, tetapi kami ingin hidup seperti sebelumnya,
Sangat menakutkan di Kyiv, setiap dukungan adalah berharga, dan tidak harus uang", tutupnya.
(Tribunnewsmaker/Talitha)