Breaking News:

SELAIN Mudik Ada yang Beda di Lebaran 2022, Presiden Jokowi Prediksi 79 Juta Orang Bakal Pulkam

Presiden Jokowi prediksi 79 juta orang bakal mudik lebaran tahun 2022 lonjakan arus lalu lintas tak terelakkan.

Editor: Candra Isriadhi
Wartakota/ Muhammad Azzam
Ribuan pemudik jebol posko di Bekasi 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Presiden Jokowi prediksi 79 juta orang bakal mudik lebaran 2022.

Angka tersebut dilihat dari data yang telah diterima Jokowi.

Dengan demikian tentu dipastikan lonjakan arus mudik tahun ini akan kembali semarak.

Jokowi juga menegaskan soal perbedaan syarat untuk mudik lebaran tahun ini dengan syarat untuk menonton ajang MotoGP di Mandalika.

Diketahui, Jokowi telah memperbolehkan masyarakat untuk mudik dan berwisata di momen lebaran tahun 2022 ini.

Namun, tetap harus mematuhi protokol kesehatan, serta mendapat vaksinasi Covid-19 dosis lengkap dan booster.

Pasalnya, protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19 inilah yang akan menjadi pelindung dari Covid-19.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (30/3/2022).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (30/3/2022). (BPMI Setpres/Laily Rachev)

"Tidak masalah, yang paling penting saat mudik kalau berwisata jangan lupa protokol kesehatan. Utamanya memakai masker dan yang kedua sudah harus vaksin lengkap ditambah booster."

"Karena ini untuk melindungi kita semua dan menjaga kita semua," kata Jokowi dalam tayangan video di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/3/2022).

Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan, berdasarkan data yang ia terima, kurang lebih 79 juta orang akan mudik tahun ini.

Jokowi menegaskan jumlah tersebut bukan jumlah yang sedikit.

Sehingga Jokowi meminta untuk tidak dibandingkan dengan jumlah penonton MotoGP Mandalika yang sebanyak 60 ribu orang.

Oleh karena itu, persyaratan untuk mudik ini berbeda dengan persyaratan unuk menonton MotoGP.

Lantaran, penanganan untuk mudik harus hati-hati, agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.

"Dari data terakhir yang kita terima, yang ingin mudik kurang lebih 79 juta orang. Ini bukan jumlah yang sedikit. Jangan dibandingkan dengan acara cara yang lain. Misalnya MotoGP yang 60 ribu, enggak bisa dibandingkan dengan 79 juta."

"Sehingga penanganan harus hati-hati, vaksin lengkap harus dikerjakan, kemudian boosternya terus dikejar," terang Jokowi.

Ilustrasi Mudik Lebaran | Calon penumpang bersiap menaiki bis antar kota di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat (25/3/2022). Presiden Joko Widodo memastikan bahwa masyarakat diperbolehkan mudik pada Lebaran tahun 2022 dengan syarat sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap dan booster.
Ilustrasi Mudik Lebaran | Calon penumpang bersiap menaiki bis antar kota di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat (25/3/2022). Presiden Joko Widodo memastikan bahwa masyarakat diperbolehkan mudik pada Lebaran tahun 2022 dengan syarat sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap dan booster. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN )

Alasan Mudik Wajib Vaksin Booster Covid-19

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, mobilitas mudik dinilai lebih masif ketimbang acara MotoGP Mandalika, sehingga perlu vaksinasi booster untuk mengurangi risiko jika tertular Covid-19.

Pemerintah mewajibkan vaksinasi booster untuk meningkatkan kekebalan imunitas masyarakat karena puluhan juta orang akan mudik tahun ini.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, mengatakan diwajibkannya vaksinasi booster tentu memiliki pertimbangan yang jelas.

Baca juga: Mudik Idul Fitri Sudah Boleh, Simak Dulu Jadwal Libur Puasa dan Lebaran 1443 H untuk Anak Sekolah

''Mobilitas masyarakat yang masif memungkinkan penularan yang lebih tinggi. Maka dari itu vaksinasi booster penting dilakukan untuk membantu mengurangi dampak kesakitan jika tertular Covid-19,'' katanya, dikutip Senin (28/3/2022).

Hasil survey Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kementerian Perhubungan tentang mudik lebaran 2022 diketahui potensi masyarakat yang akan melakukan mudik berjumlah sekitar 80 juta orang.

Jubir Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi Sebut 2 Persen Pelaku Perjalanan Internasional Positif COvid-19 saat masuk Indonesia (Youtube Kementerian Kesehatan RI) Sabtu (10/9/2021).
Jubir Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi Sebut 2 Persen Pelaku Perjalanan Internasional Positif COvid-19 saat masuk Indonesia (Youtube Kementerian Kesehatan RI) Sabtu (10/9/2021). (Youtube Kementerian Kesehatan RI)

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah penonton acara MotoGP Mandalika yang dibatasi maksimal sebanyak 60 ribu orang.

Dengan demikian, lanjut dr. Nadia, vaksinasi booster tetap harus dilaksanakan. Pemberian vaksinasi booster tetap mengacu pada interval pemberian vaksinasi, mulai dari vaksinasi pertama, vaksinasi kedua, hingga vaksinasi booster.

''Bagi masyarakat yang belum vaksinasi booster dan kebetulan akan melakukan mudik, diharapkan segera melakukan vaksinasi jika telah tiba waktunya. Vaksinasi booster bisa disuntikkan minimal setelah tiga bulan kepada orang yang sudah divaksinasi lengkap,'' ucap dr. Nadia.

Dengan masifnya vaksinasi, merupakan upaya komunal, tidak hanya untuk melindungi diri, juga sekaligus melindungi masyarakat Indonesia terutama para orang tua dari risiko kematian dan kesakitan akibat Covid-19.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwilani/Rina Ayu Panca Rini)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Klaim 79 Juta Orang akan Mudik Tahun Ini, Minta Syarat Mudik Tak Dibandingkan dengan MotoGP.

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
mudikLebaran
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved