'Sama Siapa Lagi Saya Hidup?', Fakta Dibalik Kebakaran yang Tewaskan 1 Keluarga di Bengkel Warakas
Peristiwa kebakaran di Warakas yang tewaskan satu keluarga di bengkel kawasan Warakas, anak sulung merana
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Peristiwa kebakaran di bengkel kawasan Warakas menjadi sorotan nasional, kondisi anak sulung merana.
Terungkap fakta baru yang dibeberkan polisi atas peristiwa kebakaran di bengkel jalan Warakas I, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa, 12 April 2022.
Hampir satu keluarga menjadi korban pada kebakaran maut di kawasan Warakas tersebut.
Akibat kejadian itu pasangan suami istri John Vaber Tambubolon (50) dan Darmawati Simanjuntak (50) meninggal dunia.
Begitu pula ketiga anak mereka, yakni Fransiskus Darius (15), Maria AF (13), dan Luis Tampubolon (9).
Muncul informasi bengkel tersebut terkuci dari luar saat kebakaran melanda.
Saat itu hanya sang sulung Branch Johan Shane Imanuel (19) yang selamat karena sedang di luar.
Baca juga: 5 FAKTA Kebakaran di Tunjungan Plaza Surabaya, Suara Ledakan di Restoran hingga Alarm Bunyi Keras
Baca juga: PENYEBAB Utama Tunjungan Plaza Kebakaran Hebat Saat Pengunjung Berbuka Puasa Ramadhan 1443 H

Kapolsek Tanjung Priok Kompol Ricky Pranata Vivaldy pun angkat bicara soal informasi tersebut.
Ia mengatakan berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi, tak ada keterangan yang menyebutkan rolling door bengkel digembok dari luar.
"Tidak, tidak, tidak ada digembok dari luar," kata Ricky saat dikonfirmasi pada Jumat (15/4/2022).
Polisi, katanya, turut mendalami keterangan Branch maupun dari saksi mata di lokasi.
Hasilnya, si sulung Branch saat keluar rumah berpapasan dengan anak kedua.
Adik Branch tersebut kemudian masuk ke rumah hingga ikut tewas dalam kejadian.
Saksi mata lainnya mengatakan, bahwa Branch tidak sempat mengunci rolling door bengkel saat keluar rumah.
"Dia (anak pertama) tidak mengunci pintu atau rolling door," ucap Ricky.
"Setelah keluar, anak yang kedua masuk ke dalam rumah lalu pintu dikunci, ditutuplah dari dalam rolling door tersebut," sambung dia.
Seluruh korban tewas, yakni John Vaber, Darmawati, Fransiskus, Maria, dan Luis sudah dimakamkan keluarganya di kampung halaman.
Branch ikut mengantar jenazah kedua orangtua dan ketiga adiknya ke Sumatera Utara.
"Kondisinya (anak pertama) sekarang sudah mulai membaik dan dia sekarang lagi di Medan, masih mengebumikan (keluarganya)," kata Ricky.
Branch Sempat Meratap

"Sama siapa lagi saya hidup?" begitu ucap Branch sambil menangis histeris melihat bengkel yang ditinggali keluarganya terbakar.
Butuh 10 unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api di bengkel di Jalan Warakas I RT 016/RW 001, Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/4/2022) dini hari itu.
Api yang menjalar sejak pukul 02.37 WIB akhirnya bisa dipadamkan pada pukul 3.55 WIB.
Hanya Branch yang selamat dari kebakaran maut itu. Kini ia sebatang kara.
Ketika kebakaran Branch sedang berada di luar rumah untuk bermain futsal.
Begitu kembali bermain futsal, ia langsung menangis tersedu-sedu melihat rumahnya sedang dilalap api.
Keluarganya pun diketahui masih berada di dalam.
"Dia sempet ke sini. Waktu kejadian lagi kobar-kobar api, dia sempet ke sini," kata Hendriyan, tetangga korban.
Branch hendak menerobos amukan api yang melalap rumah mereka.
Terlihat Branch sudah putus asa saat melihat anggota keluarganya tewas terpanggang api.
"Dia bilang, 'mau lompat ke api', 'mau mati aja'. Dia bilang 'sama siapa lagi saya hidup?'" imbuh dia menirukan Branch.
Ketua RT 016 RW 01 Warakas, Asmawati, mengatakan Branch sedang berada di luar rumah saat api berkobar.
Warga Dengar Teriakan Korban
Saat kebakaran warga setempat mendengar teriakan para korban yang terjebak di dalam bengkel.
Warga tak bisa berbuat apa-apa. Kobaran api dari dalam bengkel membesar dan merambat hingga ke luar jalan.
Sampai-sampai hawa panasnya tak sanggup diterobos warga.
"Warga tahu, kedengeran mereka minta tolong, tapi gimana api besar," ucap Hendriyan.
Hendriyan yang membuka percetakan di sebelah bengkel mendengar warga heboh berteriak ada kebakaran.
Hendriyan lantas turun dari lantai 2 tempat usahanya dan mendapati api berkobar hebat di bengkel John Viber Tampubolon, ayah Branch.
Seperti warga lainnya, Hendriyan tak bisa berbuat banyak karena dirinya juga merasakan hawa panas begitu hebat.
Hendriyan hanya bisa mendengar teriakan John yang meminta tolong dari dalam bengkel sembari menggedor-gedor rolling door.
"Minta tolong, kedengeran. Gedor-gedor rolling door juga kedengeran. Cuma kondisinya jangankan ini (menolong, red), deket-deket saja kita udah panas," ucap Hendriyan.
(Tribun Jakarta/Gerald Leonardo Agustino)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terungkap Fakta Baru di Balik Satu Keluarga Tewas Terbakar di Bengkel Kawasan Warakas