Breaking News:

Ramadhan 2022

BETAPA Istimewa! Simak Keutamaan Itikaf untuk Sempurnakan Lailatul Qadar, Buat Para Malaikat Berdoa

Lailatul Qadar biasa diartikan dengan malam seribu bulan, atau lebih baik dari seribu bulan.

Editor: galuh palupi
TribunStyle.com Kolase/muslim.or.id/PortalMadura.com
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Lailatul Qadar biasa diartikan dengan malam seribu bulan, atau lebih baik dari seribu bulan.

Sesungguhnya kita tidak ada yang tahu jelas kapan malam Lailatul Qadar terjadi, karena itu rahasia Allah.

Maka Umat Islam disarankan untuk melaksanakan itikaf di 10 hari Terakhir Ramadhan.

Ustaz Baidi selaku dosen di UIN Raden Mas Said Surakarta dalam tayangan Tanya Ustaz menjelaskan bahwa, pahala yang didapatkan ketika orang melaksanakan ibadah saat waktu lailatul qadar lebih baik dibanding seribu bulan atau kurang lebih 84 tahun.

Ilustrasi
Ilustrasi (TribunStyle.com Kolase/muslim.or.id/PortalMadura.com)

Maka pada 10 hari terakhir umat Islam diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk melakukan iktikaf.

Itikaf ini dianggap sebagai amalan sunnah yang menyempurnakan ibadah kita di bulan Ramadhan.

Baca juga: BANYAK Keistimewaan! Amalan Terbaik di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Dilakukan Nabi Muhammad SAW

Baca juga: BENARKAH Ramadhan Tahun 2030 Bakal Terjadi 2 Kali? Simak Penjelasan Astronom Saudi

Itikaf berarti berhenti atau diam di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu, semata-mata niat beribadah kepada Allah.

Itikaf pada bulan Ramadan bisa dikatakan sebagai ruang perawatan khusus untuk menghilangkan dosa dari dalam hati.

Ketika akan melakukan itikaf, kita harus memiliki niat terlebih dahulu, dan faham dengan apa yang dilakukan.

Saat melaksanakan itikaf pikiran kita jangan sampai melamun dan pikiran kosong.

Kemudian, ketika diam di dalam masjid kita harus meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang itikaf.

Itikaf hukumnya sunah dan tidak harus pada bulan Ramadan, boleh dilakukan bulan apa saja, yang penting melakukannya dan memahami.

Itikaf dianjurkan untuk dilakukan pada saat sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.

Hal ini dilakukan untuk mencari malam lailatul qadar, yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Dikutip dari Kemenag-singkawang.com, dari kumpulan hadits-hadits diketahui bahwa disunnahkan bagi orang yang beri’tikaf untuk memperbanyak amal ibadah serta menyibukkan diri dengan:

- Sholat berjamaah

Baca juga: JADWAL Imsakiyah & Waktu Berbuka Lengkap Hari Ini untuk Kota Kupang 19 Ramadhan 1443 H/21 April 2022

- Sholat-sholat sunnah

- Membaca alqur’an

- Berzikir

- Bersholawat, dan ibadah-ibadah lainnya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah yang disyariatkan.

Keutamaan Melakukan Itikaf:

Ilustrasi pagi hari setelah Lailatul Qadar
Ilustrasi pagi hari setelah Lailatul Qadar (Shutterstock)

- Menyambut datangnya Laitatul Qadar

Sebagaimana Firman Allah Subhanaahu Wa Ta’ala. Dalam QS. Al-Qodar ayat 1-5:

Artinya “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al–Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.”

- Mendekatkan diri kepada Allah

Berdiam diri sebagaimana yang dimaksudkan dalam perintah ini adalah untuk mengagungkan nama dan kebesaran-Nya. Hal itulah yang menjadikan itikaf sebagai salah satu bentuk kedekatan diri kepada Allah Subhanaahu Wa Ta’ala.

- Bentuk ketaatan kepada ajaran Rasulullah

Diriwayatkan dalam Bukhari dan Muslim, setiap bulan Ramadhan selama sepuluh hari, Rasulullah menjalankan ibadah itikaf. Abu Hurairah ra berkata:”Adalah kebiasaan Rasulullah SAW dalam menjalankan itikaf sepuluh hari lamanya setiap bulan Ramadhan. Dan pada tahun wafatnya, beliau menjalankan itikaf selama dua puluh hari.” (HR. Bukhari & Muslim)

- Didoakan ampunan oleh malaikat

Sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam”Tidaklah seseorang di antara kalian duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, melainkan para malaikat akan mendoakannya, “Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia,” (HR. Ahmad)

- Dijauhkan dari api neraka

Dikisahkan dari Ibnu Abbas ra, “Barangsiapa beri’tikaf satu hari karena mengharap keridhaan Allah, Allah akan menjadikan jarak antara dirinya dan api neraka sekauh tiga parit, setiap parit sejauh jarak timur dan barat,” (HR. Thabrani dan Baihaqi)

- Diampunkan dosa-dosa yang lalu

Keutamaan ini sebagaimana disebutkan dalam riwayat Dailami, “Barangsiapa yang beri’tikaf dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala) maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu.” (HR. Dailami) Selain itu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Barang siapa berdiri (melaksanakan ibadah) pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaqun ‘alaihi).

Doa saat Malam Lailatul Qadar

Dikutip dari tayangan OASE Tribunnews.com, Miftahullaq M.S.I menjelaskan, ada sebuah doa yang diajarkan oleh Rasulullah untuk menghidupkan malam lailatul qadar, sebagai berikut:

Ilustrasi - Malam Lailatul Qadar
Ilustrasi - Malam Lailatul Qadar (TribunBogor/Istimewa)

Doa yang dianjurkan untuk dibaca saat malam Lailatul Qadar

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Allahumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii

Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku.

Anjuran doa malam lailatul qadar ini disebutkan oleh Rasulullah dalam hadis dari Aisyah.

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ « قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Artinya: Beliau, Radhiyallahu ‘anha berkata: "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui suatu malam adalah Lailatul Qadar. Apa yang mesti aku ucapkan saat itu?” Beliau menjawab,

”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).”

Selain doa tersebut, malam qadar juga bisa dihidupkan dengan memperbanyak dzikir dengan istighfar, ataupun bacaan lain seperti tasbih dan tahmid.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribunnews dengan judul 'Itikaf Sempurnakan Malam Lailatul Qadar, Simak Keutamaan Melaksanakan Itikaf Berikut Ini'

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Lailatul QadarSurakartaRamadhan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved