Breaking News:

'THR-nya Diambil Begal' Drama Palsu Petugas PPSU, Uang Ludes Buat Judi Online, Kapolsek Ikut Diprank

Ngaku uang THR diambil begal, petugas PPSU ternyata bikin drama palsu. Uang THR ludes dipakai judi online.

Editor: octaviamonalisa
TribunJakarta/Istimewa
Uang THR ludes buat judi online, petugas PPSU buat drama palsu ngaku dibegal 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sempat viral petugas PPSU mengaku kena begal hingga semua uang THR-nya ikut dirampas.

Namun kini pengakuan petugas PPSU bernama Ray Prama Abdullah tersebut mulai terkuak kebenarannya.

Siapa sangka, bukan dibegal, uang THR tersebut ternyata ludes dipakai Ray Prama Andullah untuk judi online.

Ia pun mengarang cerita akan tidak dimarahi sang istri.

Sontak pengakuan Ray awalnya membuat warganet bersimpati.

Bahkan Kapolsek Sawah Besar, Kompol Maulana Mukarom juga ikut memberi bantuan pada Ray sebagai ganti THR yang dirampas begal.

Baca juga: DITANYA Tips Jitu Saat Masyarakat Dihadang Begal di Jalanan Jawaban Polisi Jadi Sorotan Publik

Baca juga: Bela Diri Tikam Begal, Korban Kini Jadi Tersangka, Sujud ke Ibu di Malam Kejadian: Merasa Bersalah

Ray ceritakan kronologi palsu dirinya dibegal pada Kapolsek Sawah Besar
Ray ceritakan kronologi palsu dirinya dibegal pada Kapolsek Sawah Besar (Istimewa)

Kompol Maulana Mukarom diketahui sempat berkunjung ke rumah Ray di Mangga Dua Selatan, Sawah Besar pada Kamis (28/4/2022) pagi.

Duduk di depan gang sempit, ia mendengar cerita karangan yang sudah disiapkan Ray.

Sebagai penegak hukum, Maulana memberi dukungan dan rasa aman kepada Ray.

Sebelum pamitan, ia memberikan sembako dan MAP merah berisi duit Tunjangan Hari Raya (THR).

Duit THR itu jumlahnya sesuai dengan yang hilang saat Ray mengaku dianiaya dan dirampok oleh kelompok gangster.

Seketika air mata Ray meleleh, tangan kanannya mengusap kedua matanya.

Air mata palsu itu membuat banyak orang yang melihatnya sedih sekaligus haru.

Ketua RW 007, Ibnu Fajar pun sampai terbawa suasana. Ada rasa trenyuh di hati Ibnu.

Baca juga: Mit yang Kuat, Yahya Memohon Pada Pacarnya yang Kritis Dibacok Begal, Akhirnya Meninggal Dunia

"Saya denger juga trenyuh. Sampai saya kasihan. Ya Allah mau lebaran," kata Ibnu.

Ikhlaskan Meski Kena Prank

Pada saat yang bersamaan, penyidik menindaklanjuti laporan palsu yang dibuat Ray dengan Nomor: 25/K/IV/2022/PMJ/Restro JP/Sek SB, tanggal 27 April 2022.

Penyidik kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp). Mereka menganalisa kamera CCTV dan mengumpulkan bukti-bukti.

Dari hasil olah TKP, penyidik menyimpulkan tidak ada kejadian yang dialami Ray.

Usai dibawa dan diperiksa ke kantor polsek, semua cerita Ray akhirnya terbongkar.

Ia mengaku membuat cerita bohong karena takut diomeli sang istri di rumah.

Sebab, Ray kalah main judi online sehingga uang THR yang digunakannya lenyap seketika.

Mengetahui pengakuan Ray, semua orang jelas dibohongi.

Kapolsek Sawah Besar, atau pimpinan keamanan nomor satu di kecamatan itu juga ikut-ikutan terkecoh.

Kendati demikian, Maulana tetap murah hati.

Ia mengikhlaskan uang pemberiannya untuk keluarga Ray

Gendong anaknya, Ray petugas PPSU pilu uang THR dirampas begal
Gendong anaknya, Ray petugas PPSU pilu uang THR dirampas begal (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

"Tetap buat keluarganya. Buat anak istrinya, kasihan," kata Kapolsek saat dikonfirmasi TribunJakarta.com pada Sabtu (30/4/2022).

Selain itu, Maulana juga tak menetapkan Ray sebagai tersangka.

Penegakkan hukum bukan satu-satunya cara untuk menyelesaikan kasus ini.

Ray sebenarnya melanggar pasal 220 KUHP tentang laporan palsu.

Namun, pihaknya masih berbaik hati dengan Ray.

Polisi tak lantas mengambil jalur pidana. Ray masih bernasib mujur.

"Penyidik mengambil keputusan tidak menempuh jalur hukum. Karena yang bersangkutan betul-betul tulang punggung keluarga.

Dia juga memiliki anak balita yang membutuhkan seorang ayah," katanya saat konferensi pers di Polsek Sawah Besar pada Jumat (29/4/2022).

Ia menyesal dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang teperdaya dengan omong kosong belaka.

Padahal sebelumnya Ray sempat memelas sambil menggendong anaknya.

"Maafin babe ya, THR-nya diambil ama begal," katanya kepada bayi berusia 2,5 tahun itu pada Rabu (27/4/2022).

Rencananya, uang THR itu akan digunakan untuk beli baju anak-anaknya.

"Rencana beli baju untuk anak dan untuk zakat fitrah," lanjutnya.

Ray petugas PPSSU jadi korban begal
Ray petugas PPSSU ngaku jadi korban begal (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Kisah kriminal itu bermula saat Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Mangga Dua Selatan, Ray Prama Abdullah sedang membersihkan jalan tersebut.

Saat itu, suasana jalan raya sedang sepi-sepinya.

Tiba-tiba saja Ray dihampiri oleh rombongan gangster. Seingatnya ada sekitar 4 sampai 5 motor.

Tubuhnya langsung disergap sejumlah orang.

"Jadi ada yang memiting saya, saya kaget. Kemudian perut bagian kanan saya dipukul.

Setelah itu, wajah saya baru dipukuli," katanya kepada TribunJakarta.com di kediamannya pada Rabu (27/4/2022).

Ketika perut bagian kanannya kena pukul, Ray mengaku tak sadar.

Sebab, kebetulan saat itu ia sedang tak makan sahur.

"Ketika perut dipukul saya lemes dan ngeblank," lanjutnya.

Selain babak belur dianiaya, uang tunjangan hari raya (THR) segepok yang baru diambil dari atm turut raib dibawa kabur gangster.

Ia berharap para pelaku segera ditangkap polisi dan dijerat dengan hukuman yang seberat-beratnya.

"Saya mikir gini, kalau pelaku begal saya bunuh nanti saya yang jadi tersangka.

Kan repot, jadi viral nantinya itu yang saya khawatirkan juga," katanya.

Baca juga: TRAGIS Driver Ojol Tewas Dibakar Begal, Kondisi Mengenaskan, Istri Beber Firasat: Minta Ikan Gosong

Pemuda lainnya langsung membuka tas pinggang Ray lalu tangannya merogoh isi dalam tas.

Begitu ada uang segepok, tangannya pun langsung menyambarnya.

Uang itu baru diambilnya di ATM tak jauh dari lokasi tempatnya menyapu.

Ketika mau melawan, mendadak celurit dan diacungkan ke leher Ray.

"Udah diem aja lu," kata Ray menirukan ucapan pelaku lainnya yang memegang celurit.

Ray jelas tak berani melawan rombongan gangster itu. Sebab, ia kalah jumlah.

Menurutnya, rombongan gangster yang merampoknya bukan pembegal atau perampok yang sudah menguntitnya dari jauh.

"Kalau feeling sih enggak diikutin. Tapi ini rombongan gangster yang suka wara wiri di sini," jelasnya.

Uang THR Raib

Uang itu, lanjut Ray, sebenarnya merupakan tunjangan hari raya (THR) dari kelurahan.

Uang setara gaji pokok senilai Rp 4,4 juta itu rencananya akan digunakan untuk kebutuhan istri dan anaknya.

"Saya ambil uang THR di atm untuk kebutuhan keluarga entah buat beli baju, bahan makanan buat berbuka puasa," katanya.

Beruntung, Hp dan kunci motornya tak ikut-ikutan diambil paksa.

Sebab, letak kedua barang itu berada di kantong lain dalam tas selempangnya.

Ray masih syok usai kejadian apes yang menimpanya.

Ia sedih mengapa kejadian ini menimpanya.

"Pertama, Yah syok sih ya.

Kedua, saya sedih kenapa harus saya yang mengalami ini.

Apa mungkin saya punya salah?" ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kemurahan Hati Kapolsek Sawah Besar Ikhlaskan Uang Ganti THR Meski Kena Prank Petugas PPSU: Kasihan, "Maafin Babe ya THR-nya Diambil Begal," ujar Petugas PPSU ke Anaknya usai Dianiaya Gangster di Jalan

Tags:
petugas PPSURay Prama AbdullahbegalSawah Besar
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved