SEDANG Asyik Healing Wisatawan Asal Bekasi Tersambar Petir hingga Tewas, Begini Sikap Camat Cisarua
Sedang asyik healing wisatawan tersambar petir hingga tewas, begini sikap camat Cisarua
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sedang asyik healing wisatawan tersambar petir hingga tewas, begini sikap camat Cisarua
Seorang wisatawan di Bogor tewas setelah tersambar petir saat sedang berwisata atau healing di sebuah bumi perkemahan.
Kejadian tersebut terjadi di Gayatri Camp, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, akibat tersambar petir pada Sabtu (15/5/2022).
Pemerintah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, akhirnya meminta untuk pengelola Gayatri Camp menutup sementara wisata tersebut.
"Saya sudah koordinasikan juga. Sementara saya minta untuk ditutup dulu," kata Camat Cisarua Ivan Pramudya saat dihubungi oleh TribunnewsBogor.com, Minggu (15/5/2022).
Arahan itu pun, kata Ivan, harus dilakukan sampai cuaca benar-benar kembali bersahabat.
Bahkan, tambah Ivan, saat ini pihaknya sudah lakukan koordinasi dengan semua jajaran pemerintah setempat.
Baca juga: Kedatangan Wisatawan Asing ke Bali Makin Diperlonggar, Tapi yang Tak Pakai Masker Langsung Deportasi
Baca juga: Sopir Salah Oper ke Gigi Netral Saat Menanjak Tajam, Mobil Wisatawan di Jabar Masuk Jurang, 1 Tewas

"Saya sudah koordinasikan dengan semua aparat setempat. Kades-kades pun saya minta untuk mewaspadai tempat-tempat wisata yang ada di alam terbuka,
"Apalagi saat ini kondisi cuaca sedang tidak bagus. Para Kepala Desa saya sudah minta untuk memantau terus," tambahnya.
Sementara itu, terpisah, Kepala Stasiun Badan Meterologi Klimatologis dan Geofisika (BKMG) Citeko, Fatuhri Syabani menjelaskan, saat ini kawasan Puncak Bogor diprediksikan berpotensi hujan disertai petir sepekan ke depan.
"Topografi wilayah puncak (pegunungan) memperbesar peluang atmosfer lembab cepat berubah menjadi titik air dan berkondesasi menjadi awan hujan.
"Hujan type ini biasanya berlangsung singkat namun memiliki energi yang cukup untuk menjadi hujan lebat berdurasi singkat dan juga energi listrik statis dalam awan yang bisa terlepas menjadi sambaran petir menyambar bagian tinggi di permukaan bumi," kata Fatuhri kepada TribunnewsBogor.com, Minggu.
Diketahui, pada Sabtu (14/5/2022) sekitar pukul 15.00 satu orang wisatawan berinisial AW (18) tewas tersambar petir.
Berdasarkan laporan yang diterima, AW (18) tewas ketika dirinya bersama pacarnya berinisial AW sedang memasak di depan tenda.
"Sekitar pukul 15.00 WIB korban AW dan pacarnya sedang giat masak di depan tenda saat itu situasi mendung dan petir sehingga terjadi musibah kesambar petir," tulis Camat Cisarua Ivan Pramudia dalam keterangannya kepada wartawan.
Baca juga: Heboh Video Wisatawan Sebut Harga Pecel Selangit, Pedagang: Mbaknya Beli Bukan di Malioboro
Baca juga: BUNTUT Viral Video Waterboom Cikarang Berjubel Wisatawan Langgar Prokes, Ridwan Kamil Tegas Tutup!

Sebuah Mobil WIsatawan Masuk Jurang 1 Penumpang Tewas
Mobil rombongan wisatawan masuk jurang sedalam lima meter di Jawa Barat.
Menurut polisi, sopir salah oper ke gigi netral saat sedang menanjak.
Berikut kronologi selengkapnya.
Satu orang tewas dan 13 luka-luka setelah mobil pikap yang mengangkut rombongan wisatawan asal Desa Kertajaya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, masuk ke jurang sedalam 5 meter.
Mobil pikap tersebut masuk ke jurang di tanjakan Blok Kokoncong, perbatasan Desa Cigintung, Kecamatan Cisitu , dengan Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja, Minggu (6/6/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kapolsek Cisitu Polres Sumedang Iptu Awang Munggardijaya mengatakan, kejadian itu berawal saat mobil pikap melintas di lokasi kejadian dengan kondisi jalan yang menanjak.
Saat itu, sang sopir hendak mengoper dari gigi tiga ke gigi rendah, tetapi gagal dan masuk pindah ke netral.
Akibatnya, mobil mundur ke belakang dan masuk ke dalam selokan sedalam lebih kurang 5 meter.
"Mobil melaju dari arah Cisitu menuju obuek wisata Kampung Buricak Burinong.
Saat tiba di lokasi mobil tak kuat menanjak hingga mundur dan terperosok ke jurang sedalam 5 meter," ujar Awang kepada Kompas.com melalui telepon, Minggu.
Saat itu, sang sopir hendak mengoper dari gigi tiga ke gigi rendah, tetapi gagal dan masuk pindah ke netral.
Akibatnya, mobil mundur ke belakang dan masuk ke dalam selokan sedalam lebih kurang 5 meter.
"Mobil melaju dari arah Cisitu menuju obuek wisata Kampung Buricak Burinong.

Saat tiba di lokasi mobil tak kuat menanjak hingga mundur dan terperosok ke jurang sedalam 5 meter," ujar Awang kepada Kompas.com melalui telepon, Minggu.
Dalam kejadian naas bus pariwisata Sri Padma Kencana itu menelan banyak korban tewas.
Dilaporkan dari total 66 orang penumpang, 27 orang di antaranya korban tewas.
Para korban itu berasal kalangan mulai balita, remaja hingga dewasa.
Mengingat hampir setengahnya penumpang jadi korban tewas, betapa ngerinya kondisi sesaat kecelakaan maut itu terjadi.
Seperti halnya dilaporkan dari kesaksian korban selamat dalam kecelakaan tersebut.
Mimin, warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang itu selamat dari kecelakaan maut tersebut.
Ia menjadi korban selamat bersama kedua anaknya yang berumur 2 dan 11 tahun.
Mimin menceritakan kondisi sesaat kecelakaan maut terjadi.
Awal mula bus oleng dan mencium kampas rem hingga akhirnya bus pariwisata itu masuk ke jurang.
Saat itu ia kebagian duduk di bagian depan jok kedua setelah sopir.
Suasana ketika kecelakaan terjadi, seluruh penumpang tak berdaya dan hanya bisa berteriak mengucap takbir.
"Semua orang teriak Allahhuakbar. Takbir," ujar Mimin sembari terisak menahan tangis.
Tak lama setelah bus pariwisata itu jatuh, Mimin langsung hampir tak sadarkan diri.
Ia terjepit jok, sementara kedua anaknya terpental ke belakang.
Setelah agar tersadar, ia langsung menyelamatkan diri dan mencari anaknya merangkak keluar dari kaca jendela.
Bus pariwisata itu masuk ke juarang dengan kondisi terbalik. Beberapa bagian badan bus terlihat rusak berat.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung, Supriyono mengatakan, posisi para korban bergelimpangan.
Menurut kesaksiannya kondisi sesaat kecelakaan, para korban kebanyakan terpental keluar body bus.
Para korban kecelakaan maut bus pariwisata Sri Padma Kencana itu tersebar di sekitar lokasi kejadian.
Tak hanya itu, ada juga beberapa korban yang tewas tertindih body bus.
Kecelakaan maut semalam itu, kini telah ditangani dan masih dalam proses evakuasi.
Sesaat setelah kecelakaan para korban langsung dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Sumedang.
Petugas gabungan melakukan evakuasi bus yang mengalami kecelakaan dengan menggunakan alat berat.
Sebelumnya, rombongan dalam bus pariwisata ini melakukan ziarah ke Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.
Kemudian mereka pulang dari arah Tasikmalaya menuju Subang via Wado, Sumedang.
Naas, di perjalanan mereka mengalami kecelakaan maut berlokasi di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.
Kanit Laka Lantas Polres Sumedang, Iptu Adam Rohmat, menerima laporan kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, Rabu (10/3/2021) malam.
(TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Imbas Wisatawan Tewas Tersambar Petir, Camat Minta Gayatri Camp Cisarua Ditutup.