Penyebab Jasad Eril Lama Ditemukan, Ridwan Kamil Sempat Dibuat Geregetan: Kekuasaan Tidak Ada Arti
Ridwan Kamil rupanya sempat dibuat geregetan ketika melihat proses pencarian jasad Emmeril Kahn atau Eril.
Editor: galuh palupi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ridwan Kamil rupanya sempat dibuat geregetan ketika melihat proses pencarian jasad Emmeril Kahn atau Eril.
Selama masa pencarian, Ridwan Kamil sadar bahwa situasi tersebut adalah 'ujian kekuasaan' untuknya.
Menurut Koresponden Kompas TV di Bern yaitu Khrisna Diantha, penemuan jasad Eril terbilang cukup lama.
Khrisna berpendapat bahwa pada kasus-kasus sebelumnya, orang yang tenggelam atau hanyut di Sungai Aare biasanya akan tersangkut di pintu air.
Menurut Khrisna, walau pencarian masih dilakukan, intensitas mulai diturunkan setelah tiga hari pertama saat Eril dinyatakan hilang.

Pada awal pencarian, berbagai cara dikerahkan seperti drone perahu dengan teleskop khusus, anjing pelacak, hingga jalan darat.
Baca juga: Ridwan Kamil Bawa Pulang Jenazah Emmeril Kahn dari Swiss Bunga Indah di Surga Diiringi Berjuta Doa
Baca juga: Anak Saleh Akhirnya Pulang Ridwan Kamil Tegar Antar Jenazah Eril ke Tanah Air, Warga Boleh Takziah
Sayangnya, setelah lebih dari seminggu, intensitas pencarian berkurang dikarenakan biaya yang mahal.
Selain itu, untuk mengecek di bendungan, biasanya dikerahkan penyelam khusus karena medan yang cukup sulit.
Namun, metode menyelam tidak bisa dilakukan karena beberapa alasan seperti arus yang deras ataupun cuaca yang kurang bersahabat.
Sementara itu, melalui unggahan Instagram @fahdpahdepie, Fahd yang sempat takziah ke kediaman Ridwan Kamil pun pernah berbincang dengan perwakilan keluarga, Kang Arfi.
Menurut Kang Arfi, pencarian Eril di Swiss sudah mengikutip SOP yang yang ditetapkan.
Pencarian intensif yang dilakukan selama tujuh hari itu, dimana pencarian Eril hanya libatkan 20 orang polisi di siang hari, sedangkan warga sekitar tidak boleh membantu.
Tentunya ini akan menjadi cerita yang berbeda, apabila lokasi kejadian ini ada di Indonesia, di mana semua pihak sudah dikerahkan dan warga akan membantu baik siang maupun malam.
Bahkan, kebijakan di kota Bern dan negara Swiss ini sempat membuat Ridwan Kamil merasa geregetan.
Meskipun di Indonesia, kedudukan Ridwan Kamil adalah sebagai Gubernur, di negara tersebut, ia bukanlah siapa-siapa.