'Mata Saya Ditutup' 10 Bulan Tak Sadar Gadis Lugu Asal Jambi Ini Ternyata Nikahi Sesama Jenis
10 bulan tak sadar gadis lugu ini ternyata nikahi sesama jenis 'mata saya ditutup'.
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - 10 bulan tak sadar gadis lugu ini ternyata nikahi sesama jenis.
Masyarakat Jambi dihebohkan dengan kasus pernikahan sesama jenis yang baru saja terbogkar.
Pernikahan tersebut menjadi viral lantara selama 10 bulan sang gadis lugu baru mengetahui kebohongan pasangannya.
Perbuatan jahat wanita yang menikahi gadis lugu itu kini dapat balasan.
Selain berpura-pura sebagai laki-laki, si wanita juga mengaku sebagai dokter.
Petaka itu berawal dari aplikasi kencan.
Korban adalah NA (22), yang baru-baru ini mengungkap ditipu oleh suaminya.
Baca juga: Demi Yakinkan Korban, Wanita yang Nikahi Gadis Jambi Jadi Imam di Masjid, Kini Dianggap Melecehkan
Baca juga: FAKTA Istri di Jambi Ditipu Suami, Ternyata Wanita, Ngaku Dokter Bedah, Kejanggalan Malam Pertama

Suaminya itu ternyata seorang wanita bernama Erayani alias Er.
Er mengaku sebagai Ahnaf Arrafif, warga Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Keduanya telah menikah selama 10 bulan.
Er mengaku pria dan berprofesi sebagai dokter jebolan universitas ternama di New York.
Dikutip TribunJatim.com dari TribunJambi, perkenalan keduanya berawal melalui aplikasi kencan.
Setelah itu, komunikasi antara NA dan Er, yang mengaku sebagai AA, kian intens.
Pelaku kemudian mendatangi kediaman korban.
Korban tidak curiga karena Er berpenampilan seperti laki-laki, begitu juga suaranya.
Baca juga: 6 Tahun Jomblo, Artis Dinikahi Pengusaha, Gelar Pernikahan Mewah di Kapal Pesiar, Jual Baju dan Lauk
Baca juga: Digelar Mewah, Pernikahan Artis Ini Mendadak Tegang, Mantan Suami Datang Teriak, Aku Hancurkan!

Mereka akhirnya menikah siri pada Juli 2021 lalu.
"Saya kenal sejak bulan Mei tahun lalu, pernah nikah tanpa melalui KUA (nikah siri)," kata NA, Selasa (14/6/2022).
Pernikahan siri itu dilakukan setelah korban mengaku ibunya meninggal dunia karena Covid-19.
Padahal, ibu pelaku masih hidup dan tinggal di Lahat.
Awalnya, NA menghendaki pernikahan resmi.
Namun, Er beralasan pembaruan KTP di dinas terkait belum selesai karena pindah agama.
Permintaan Er untuk menikah siri juga didukung paman korban yang mendesak agar segera menikah.
Kepada NA, Er mengaku sebagai dokter spesialis syaraf lulusan New York.
"Saya tahunya dia seorang spesialis bedah syaraf dan pengusaha batu bara dan lulusan lua negeri, tepatnya New York."
"Akan tetapi saya pernah cek untuk statusnya tetapi tidak ada dalam daftar," ungkap NA.
NA mengaku pernah mengeluarkan uang senilai Rp 30 juta lebih untuk kebutuhan pribadi Er.
Sebenarnya kejanggalan mulai muncul saat malam pertama.
Saat berhubungan intim, Er selalu menutup mata NA dengan kain.
Lantaran matanya tertutup, NA tidak bisa melihat seluruh tubuh suaminya itu.
"Saya telah berhubungan layaknya suami istri, akan tetapi saya tidak tahu bahwa yang saya tiduri itu adalah seorang perempuan."
"Mata saya ditutup pakai pashmina," beber NA.
Bahkan, sehari-hari saat keluar dari kamar mandi, Er selalu berpakaian lengkap.
Kasus ini terbongkar setelah ibu korban mencurigai gelagat menantunya.
Pelaku yang mengaku sebagai dokter kerap meminta sejumlah uang dengan alasan untuk membeli obat ayah korban.
"Pernah minta Rp 50 juta, terus emas sampai saya jual dan tabungan saya juga saya kasih, sampai total Rp 300 juta dan itu katanya buat perawatan ayah saya," ucap korban.
Namun, beberapa bulan tinggal satu rumah di Jambi, korban tidak melihat obat-obatan yang diberikan kepada ayahnya.
Hal itu membuat ibu korban mulai curiga.
Apalagi pelaku hanya di rumah saja dan tidak pernah seperti layaknya seorang dokter.
Ditambah lagi, pelaku tidak kunjung memberikan identitasnya.
Sikap curiga ibu korban membuat pelaku risih.
Karena itu, pelaku menuduh ibu korban berprasangka buruk pada dirinya.
Pelaku kemudian membawa pergi korban ke lahat.
Di Lahat, korban diajak tinggal di rumah keluarga dan teman pelaku selama empat bulan.
Korban juga dikurung di dalam kamar dan menyebut korban sedang diguna-guna oleh ibunya.
Karena khawatir dengan anaknya yang dibawa pelaku, ibu korban, Sakhirnya melapor ke polisi.
"Nah, waktu itu saya sempat lapor ke Polresta, dan setelah beberapa lama setelah laporan, saya ikut langsung sama buser menjemput anak saya ke Lahat," kata ibu korban, S.
Sementara itu, NA menjelaskan, saat itu dirinya diajak oleh pelaku untuk mencari sarapan pagi.
Kemudian, NA menurut.
Tiba-tiba, pelaku menelpon seseorang kemudian tiba-tiba pelaku mengajak korban untuk mengikuti dirinya pergi ke Lahat.
"Ya dia bilang, kalau dia sering difitnah ibu saya, jadi gak baik untuk saya. Makanya dia ajak saya ke Lahat, sampai dia bilang kalau saya diguna-guna ibu," katanya.
Selama 4 bulan di Lahat, NA mengaku hanya dikurung di dalam kamar, dan hanya diberi makan 1 kali sehari dengan lauk telur.
"Sampai sekarang saya masih takut gemetar kalau keluar mas, karena selalu bilang saya diguna-guna," tutupnya.
Menyadari suaminya itu ternyata bukan seorang laki-laki, NA juga menggugatnya ke Pengadilan Negeri Jambi.
Di persidangan inilah, terungkap identitas asli suami NA.
Sosok suami yang selama ini mengaku bernama Ahnaf Arrafif, ternyata memiliki nama asli Erayani.
Erayani pun menjadi terdakwa atas kasus tersebut.
(TribunJatim.com/Ani Susanti)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Gadis Lugu Tak Sadar Dinikahi Wanita, Malam Pertama Mata Ditutup Kain, Korban Merana: Saya Gemetar.