Dunia Semakin Memanas, Konflik Ukraina Belum Usai Jepang Siap Adu Kekuatan dengan China hingga Rusia
Dunia semakin memanas, Jepang siap adu kekuatan dengan Cina, Rusia dan Korea Utara.
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dunia semakin memanas, Jepang siap adu kekuatan dengan China, Rusia dan Korea Utara.
Belum usai perang antara Rusia dan Ukraina kini dunia tengah diguncang dengan isu perang antara Jepang dengan tiga kekuatan.
Jepang secara lantang bersiap melawan China, Rusia dan Korea Utara sekaligus.
Jepang saat ini telah meningkatkan keamanan negaranya terhadap China, Rusia, dan Korea Utara.
Bahkan Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi telah memperingatkan adanya kekhawatiran dari persaingan strategis internasional di kawasan Indo-Pasifik yang melibatkan China, Rusia, dan Korea Utara tentunya.
Diketahui bahwa beberapa kali China telah melakukan pelanggaran internasional dengan mencaplok beberapa wilayah di Asia Pasifik.
Rupanya, beberapa negara lain seperti Rusia dan Korea Utara turut membantu China dalam melakukan aksinya.
Baca juga: Mantan Presiden Rusia Sesumbar dengan Senjata Nuklir Yakin Bangsanya Sanggup Tumpas Negara Barat
Baca juga: Intip Megahnya Istana Kremlin di Moskow, Rusia Menjadi Lokasi Jokowi Bertemu dengan Vladimir Putin

Sebagaimana dilansir dari military, Jepang telah memperingatkan adanya peningkatan ancaman keamanan yang berasal dari perang Rusia di Ukraina dan ketegangan China dengan Taiwan.
Sehingga Jepang mencoba untuk meningkatkan kemampuan militernya.
Pada Jumat (22/7/2022), Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida menyoroti perlunya pembangunan militer Jepang untuk mengatasi masalah keamanan dan berusaha untuk mendapatkan dukungan publik .
China, Rusia dan Korea Utara menjadi perhatian utama keamanan Jepang karena mengatakan kawasan Indo-Pasifik adalah pusat persaingan strategis internasional.
Persaingan strategis antar negara telah meningkat di tengah keseimbangan kekuatan global yang berubah
Dan semakin diperumit oleh faktor-faktor seperti pembangunan militer China yang luas dan cepat.
Diketahui bahwa saat ini pesawat tempur China semakin memasuki wilayah udara Taiwan.
Baca juga: TANGIS Korban Perang Ukraina, Peluk Erat Iriana, Istri Jokowi Beri Bantuan: Merinding Saya Lihatnya
Baca juga: Berada di Negara Konflik Jokowi Dijemput Secara Khusus, Begini Penampakan Kereta Super Milik Ukraina

China mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai wilayahnya sendiri untuk dianeksasi secara paksa jika perlu.
Tidak hanya itu, China yang tanpa henti berusaha untuk mengubah status quo dengan paksaan di dekat pulau Laut China Timur yang dikuasai Jepang yang disebut Senkaku, yang juga diklaim Beijing dan disebut Diaoyu.
China bertujuan untuk membangun militer kelas dunia.
Oleh karenanya, China dan Rusia meningkatkan operasi dan latihan bersama yang melibatkan kapal perang dan pesawat militer mereka di sekitar Jepang.
Namun China memberikan kritikannya pada Jepang, dengan mengatakan hal itu melebih-lebihkan ancaman militer China
Dan mencampuri kebijakan internal China dengan Taiwan, dan mengulangi klaimnya atas pulau-pulau Laut China Timur yang disengketakan.
2 Drone Ukraina Gempur Kilang Minyak Rusia
Kilang minyak utama Rusia di dekat perbatasan Ukraina diserang oleh pesawat nirawak alias drone.
Serangan tersebut menyebabkan fasilitas tersebut kebakaran dan membuat operasi di sana ditangguhkan, sebagaimana dilansir Al Jazeera, Rabu (22/6/2022).
Para pejabat di kilang minyak Novoshakhtinsk di wilayah Rostov Rusia mengatakan, drone pertama menyerang pada pukul 08.40 waktu setempat.
Serangan tersebut mengenai unit penyulingan minyak mentah, memicu ledakan dan bola api.
Serangan kedua terjadi pukul 09.23 waktu setempat, menargetkan reservoir minyak mentah di kilang, tetapi tidak menyebabkan kebakaran.
Wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina melaporkan berbagai serangan setelah Moskwa menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Baca juga: Bikin AS Ketar-ketir Begini Profil Denjaka & Kopassus Pengawal Jokowi Saat Kunjungi Rusia & Ukraina
Baca juga: MENCEKAM Jelang Pidato Presiden Rusia Putin, Sistem Konferensi Kena Serangan Siber Gila & Sembrono

Kilang minyak Novoshakhtinsk berada di barat daya Rusia, hanya 8 kilometer dari perbatasan Ukraina.
“Sebagai akibat dari aksi teroris dari perbatasan Barat wilayah Rostov, dua drone menyerang fasilitas teknologi Novoshakhtinsk,” kata sebuah pernyataan dari kilang minyak tersebut.
“Para staf telah dievakuasi dan peralatan teknologi telah dihentikan untuk menilai kerusakan,” sambungnya.
Tidak ada komentar langsung dari pejabat Ukraina tentang serangan itu.
Gubernur Rostov Vasily Golubev menuturkan, kilang minyak tersebut menghentikan operasinya.
Dia menambahkan, pecahan dua drone telah ditemukan di kilang.
Kilang minyak Novoshakhtinsk, yang mulai beroperasi pada 2009, memiliki kapasitas tahunan hingga 7,5 juta ton.
Kementerian Energi Rusia menuturkan, kebakaran itu tidak memengaruhi pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke para konsumen di Rusia selatan.
Dugaan serangan pada Rabu di kilang tersebut menyusul serangkaian ledakan dan kebakaran di Rusia barat di tengah perang Moskwa di Ukraina.
2 Kapal Induk Dikerahkan Rusia

2 kapal induk dikerahkan Rusia, situasi Ukraina makin mencekam AS lakukan segala cara.
Bukannya semakin mereda situasi perang Ukraina vs Rusia semakin tegang.
Baru-baru ini Rusia kerahkan 2 kapal induknya di Laut Hitam.
Komando Operasi "Selatan" melaporkan pasukan Rusia melakukan penembakan artileri berat 203mm yang berbahaya di Kota Mykolayiv.
"Serangan artileri tersebut menghantam lingkungan perumahan, menewaskan warga, merusak bangunan sipil dan menghancurkan mobil," kata laporan komando tersebut yang diposting di Facebook sebagaimana dilansir Ukrinform, Agensi Berita Nasional Ukraina.
Komando menambahkan, dua serangan helikopter terhadap akumulasi kekuatan dan posisi musuh di wilayah Kherson dan dua serangan udara oleh pasangan pesawat di gudang amunisi di wilayah Mykolayiv diluncurkan.
Unit rudal dan artileri Ukraina dari Angkatan Bersenjata Ukraina bersama dengan penerbangan menghilangkan 26 penyerbu dan 10 unit peralatan musuh, termasuk sebuah tank, enam kendaraan lapis baja, dua kendaraan, dan sebuah howitzer.
Sementara itu kelompok angkatan laut Rusia di Laut Hitam terus menyiapkan dua kapal induk rudal jelajah permukaan dan kapal selam.
Sebuah kapal pendarat besar juga bersiaga.
Ancaman serangan rudal dari laut, darat dan udara tetap ada, serta kemungkinan operasi pendaratan.
(TribunKaltim.co/Hartina Mahardhika)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Belum Usai Konflik Rusia Ukraina, Kini Jepang Siapkan Pertempuran dengan China, Rusia dan Korea Utara.