Breaking News:

Bharada E Dikawal Kolonel, Susno Duadji Tertawa Merasa Kalah Sakti: Saya Paling Dikawal Sersan

Bharada E sempat menuai sorotan dari jenderal bintang 3, yakni Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji.

Editor: galuh palupi
Tribunnews.com/Irwan Rismawan, Facebook Rohani Simanjuntak
Bharada E (berbaju hitam) saat datangi Komnas HAM terkait kasus kematian Brigadir J 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Bharada E sempat menuai sorotan dari jenderal bintang 3, yakni Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji.

Menurut Susno Duadji, Bharada E ini tergolong orang yang ' sakti'.

Lantas, apa alasan Susno Duadji menyebut Bharada E orang yang sakti?

Rupanya hal itu terjadi karena Bharada E disebut berhasil menghindar saat baku tembak dengan Brigadir J.

Selain itu, Bharada E disebut sakti karena saat diperiksa Komnas HAM, Bharada E dikawal ketat oleh polisi berpangkat Bintara dan kolonel.

Susno Duadji soroti puncuk senjata yang digunakan Bharada E.
Susno Duadji soroti puncuk senjata yang digunakan Bharada E. (OMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES)

"Saat bintang 3 saya nggak sakti kayak dia.

Baca juga: Rekam Gerak-gerik Ferdy Sambo di Hari Brigadir J Tewas, CCTV Kualitas Tinggi Tunjukkan Gambar Ini

Baca juga: Bharada E Belum Jadi Tersangka Penembakan Brigadir J, Tetap Bertugas, Susno Duadji: Nah Ini Gawat

Saya paling dikawal sersan, kadang tidak.

Yang ini, bharada pangkat paling bawah, yang ngawal waktu ke Komnas HAM bintara dan ada kolonel juga.

Bayangkan apa nggak hebat Bharada ini. Sakti," kata Susno Duadji dikutip TribunStyle.com dari tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), TVOne, Minggu, (31/7/2022).

Tak hanya itu, jenderal bintang 3 itu menyoroti ke saktian seorang Bharada E lainnya.

Yakni, tak mempan meski ditembak 7 kali oleh Brigadir J dan malahan menyerang balik Brigadir J hingga tewas.

"Saktinya lagi bharada ini, nembak 5 peluru kena.

Dia ditembak 7 peluru nggak ada yang kena," ujar Susno Duadji sambil tertawa.

Proses pembongkaran makam dan pengangkatan peti jenazah Brigadir J, Rabu (27/7/2022). Dokter forensi beri bocoran kondisi jenazah.
Proses pembongkaran makam dan pengangkatan peti jenazah Brigadir J, Rabu (27/7/2022). Dokter forensi beri bocoran kondisi jenazah. (Facebook/Kamarudin Simanjuntak/ Tribunjambi.com/Danang Noprianto)

Pengakuan Bharada E

Sementara itu, kepada Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, Bharada E mengaku sudah menembak Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.

Tak hanya itu, Bharada E menjelaskan kronologi detik-detik penembakan terjadi.

"Pengakuan dari Bharada E, iya (menembak). Dia juga menjelaskan awal mula peristiwa ini terjadi.

Ini versi Bharada E ya bukan versi Komnas HAM," ujar Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik seperti dikutip TribunStyle.com dari Youtube Metro TV, Sabtu (30/7/2022).

Ahmad Taufan Damanik menambahkan, berdasarkan pengakuan Bharada E, peristiwa ini terjadi saat Bharada E baru pulang dari Magelang Jawa Tengah.

Pada 8 Juli 20222 itu, setelah pulang dari Magelang, Bharada E mengaku ia bersama Brigadir J, Putri Candrawathi dan para ajudan lainnya ini sempat melakukan isoman di rumah dinas Ferdy Sambo.

Bharada E menyebutkan dirinya dan ajudan lain langsung naik ke lantai 2.

Keberadaan Bharada E masih misterius pasca kematian Brigadir J
Keberadaan Bharada E masih misterius pasca kematian Brigadir J (Facebook Roslin Emika)

Namun tiba-tiba saat hendak rebahan, Bharada E mendengar teriakan minta tolong dari Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo dari lantai 1.

"Saat sampai tiba di rumah pribadi Pak Sambo yang juga terlihat di CCTV, mereka kemudian menuju ke rumah dinas untuk isoman.

Setelah itu Bharada E naik ke atas ke lantai 2 masuk ke ruangan ADC ruang tidur dan bersih-bersih di situ.

Tiba-tiba dia mendengarkan suara teriakan dari Istri Sambo," ungkap Damanik mengutip pengakuan Bharada E.

Diakui Bharada E, Putri Candrawathi itu berteriak memanggil namanya.

Sontak saja, Bharada E pun langsung turun ke lantai 1, ke arah suara Putri Candrawathi berasal.

Betapa kagetnya Bharada E melihat Brigadir J ada di kamar Putri Candrawathi.

"Kemudian setelah dia ( Bharada E) mendengarkan teriakan itu dan menyebut namanya, lalu dia turun dari tangga lantai 2 ke bawah.

Dia lihat Saudara Yosua kemudian dia bertanya dengan suara yang lebih kuat karena kaget. " Ada apa ini?" lanjutnya.

Saat bertanya maksud Brigadir J masuk ke kamar istri Ferdy Sambo, Bharada E mengaku langsung ditodong senjata oleh Brigadir J.

Bharada E pun mengaku sempat ditembak duluan oleh Brigadir J.

Demi meluindungi diri sendiri, Bharada E pun langsung naik ke lantai 2 dan menambak balik Brigadir J.

Rupanya, beberapa tembakan Bharada E ini mampu melumpuhkan Brigadir J hingga jatuh tersungkur.

"Kemudian dia menyaksikan Saudara Yosua mengarahkan senjata ke dia dan menembak.

Setelah beberapa tembakan itu, dia ke belakang dan kemudian dia mengokang senjata dan menurut dia, kena tembakannya.

Setelah itu masih adu tembak lagi sampai kemudian saudara Yosua ini tersungkur," paparnya.

Instagram Richard Eliezer Pudihang Lumiu Polisi Manado yang diduga Bharada E diserbu netizen terkait tudingan menembak Brigadir J.
Instagram Richard Eliezer Pudihang Lumiu Polisi Manado yang diduga Bharada E diserbu netizen terkait tudingan menembak Brigadir J. (Instagram @r.lumiu)

Melihat Brigadir J tersungkur, Bharada E rupanya masih belum puas dan belum yakin jika Brigadir J telah berhasil dilumpuhkan.

Sehingga, Bharada E pun menembak 2 kali lagi Brigadir J hingga tewas.

Total tembakan yang dilayangkan Bharada E kepada Brigadir J ini 5 tembakan.

"Kemudian dia lihat secara lebih dekat dan kemudian dia menembak dua kali lagi sampai tewas untuk memastikan orang yang menyerang dia ini itu betul-betul bisa dilumpuhkan.

Itu kesaksian dia ( Bharada E) sebagai terduga tindakan tembak menembak itu," pungkasnya.

Sosok Ini Sengaja Tutupi Kasus Brigadir J?

Deretan fakta terbaru semakin membuat pengungkapan kasus penembakan Brigadir J terang benderang.

Terlebih baru-baru ini, kuasa hukum keluarga Brigadir J mengungkap sosok petinggi Polri yang diduga berusaha menutupi kasus penembakan tersebut.

Menurut Kamaruddin Simanjuntak, pengacara Brigadir J, sejak awal pihak keluarga sudah mencurigai kejanggalan kematian putranya.

Namun, disebutkan ada sosok petinggi Polri berpangkat Brigadir Jenderal atau Brigjen yang berusaha menutupi kasus kematian Brigadir J.

Kamaruddin pun heran, pasalnya Presiden Jokowi saja memerintahkan agar Polri mengungkap kasus kematian Brigadir J.

"Kami terus berunding, kita terus berusaha membuka. Tapi ada pihak juga yang berkehendak menutup-nutupi.

Presiden mengamanatkan membuka (kasus Brigadir J) seterang-terangnya.

Tapi ada juga makhluk-makhluk tersembunyi yang terus berusaha menutup," papar Kamaruddin Simanjuntak, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube TribunJambi, Jumat (29/7/2022).

Maka dari itu, Kamaruddin Simanjuntak meminta agar petinggi Polri berpangkat Brigjen itu segera bertanggung jawab.

"Oleh karena itu, saya minta pertanggungjawaban kepada Brigadir Jenderal itu," tegas Kamaruddin Simanjuntak.

Lantas siapa sosok petinggi yang disebut-sebut berusaha menutupi kasus Brigadir J?

Kamaruddin menyebut petinggi Polri itu bukanlah Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.

Melainkan sosok berinisial Brigjen A.

Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dan Senpi Glock 17 - Komisioner Kompolnas, Yusuf Warsyim, mengatakan Irjen Ferdy Sambo terus memantau perkembangan kasus tewasnya Brigadir J.
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dan Senpi Glock 17 - Komisioner Kompolnas, Yusuf Warsyim, mengatakan Irjen Ferdy Sambo terus memantau perkembangan kasus tewasnya Brigadir J. (Kolase Tribunnews)

"Itu siapa pak brigadir jenderalnya?" tanya wartawan.

"Inisialnya A," papar Kamaruddin Simanjuntak.

Lantas, Kamaruddin Simanjuntak mengungkap aksi Brigjen A yang disebutnya sudah berusaha menutupi kasus kematian Brigadir J.

Janji-janji manis sosok petinggi Polri kepada keluarga soal penyelidikan kematian Brigadir J nyatanya cuma di bibir saja.

"Seperti katanya keluarga bisa melihat CCTV. Keluarga disebut bisa melihat prosesi autopsi ulang.

Keluarga boleh meliput dan memvideokan, tapi semua hak-hak itu dibatalkan," tutur Kamaruddin Simanjuntak.

Maka dari itu, kuasa hukum Brigadir J pun dengan tegas menuntut pertanggung jawaban Brigjen A.

"Saya minta pertanggungjawaban, karena ini sangat mengecewakan," tegas pengacara Brigadir J.

Sang pengacara pun heran sekaligus bingung, sosok Brigjen A itu malah meminta keluarga Brigadir J untuk koordinasi dengan Kapolres, yang justru pangkatnya lebih rendah.

"Karena jenderal itu mengatakan 'saya juga bingung bang'. silakan koordinasi dengan Kapolres," ungkapnya.

"Kapolres itu kan pangkatnya AKBP, jauh di atasnya Jenderal," tambahnya.

"Saya sempat tanya ke Kapolresnya, dia bingung 'kok jadi ke saya bang?. Jenderalnya saja bingung, apalagi Kapolresnya," ucap pengacara Brigadir J lagi.

(TribunBogor/Uyun)

Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribun Bogor dengan judul 'Dijuluki Sakti, Bharada E Lakukan Ini Demi Pastikan Brigadir J Tewas, Komnas HAM: Tembak 2 Kali Lagi'

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Bharada EBrigadir JSusno Duadji
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved