Breaking News:

'Dari Jarak Dekat' Bharada E Ngaku Masih Tembaki Brigadir J Meski Sudah Tiada: Korban Jatuh Terkapar

Bharada E ngaku masih dua kali tembaki Brigadir meski korban sudah jatuh terkapar. Terungkap ini alasan ajudan Ferdy Sambo.

Editor: octaviamonalisa
Tribunnews.com/Irwan Rismawan, Facebook Rohani Simanjuntak
Bharada E (berbaju hitam) saat datangi Komnas HAM terkait kasus kematian Brigadir J, akui masih 2 kali tembaki Brigadir padahal korban sudah tewas 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Bharada E beri pengakuan terkait detik-detik dirinya menembak Brigadir J hingga tewas.

Bharada E mengaku, dirinya-lah yang menembaki Brigadir J hingga tewas di rumah Irjen Ferdy Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Tak hanya itu, Bharada E mengaku dirinya masih menembaki Brigadir J meski korban sudah meninggal di tempat.

Kepada Komnas HAM, Bharada E turut menceritakan awal mula kronologi baku tembak tersebut.

Putra Manado, Sulawesi Utara itu mengatakan, awalnya ia ditembak oleh Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat.

Mendapat serangan mendadak itu, ia pun mundur, mengambil senjata lalu membalas tembakan itu.

Bahkan ketika tembakannya membuat Brigadir J jatuh, ia tidak langsung berhenti.

Baca juga: MISTERI 3 HP Brigadir J, Belum Ditemukan, Pacar Dapat 23 Missed Call, Baju Hilang: Siapa Menguasai?

Baca juga: Brigadir J Dituding Pernah Pakai Parfum Istri Ferdy Sambo, Kamaruddin Tantang: Orang Berhalusinasi

Keberadaan Bharada E masih misterius pasca kematian Brigadir J
Keberadaan Bharada E masih misterius pasca kematian Brigadir J (Facebook Roslin Emika)

Ia bergegas mendekati tubuh korban dan dari jarak sangat dekat sekitar 2 meter, ia tetap melepaskan tembakan ke tubuh korban.

Cara itu, ungkap Bharada E, ia lakukan untuk memastikan bahwa Brigadir J sudah tidak berbahaya lagi bagi dirinya.

"Dari jarak dekat saya masih tembak korban yang sudah jatuh terkapar," ujar Bharada E.

Ia membeberkan fakta itu ketika diperiksa oleh LPSK ( Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban ).

Keterangan ini pernah disampaikan juga saat diperiksa di Komnas HAM ( Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ).

Kesaksian itu dibuat oleh Bharada E sendiri.

Keterangan ini pun masih didalami lagi oleh LPSK juga Komnas HAM.

Kepada LPSK, Bharada E menurutkan, saat itu ketika melihat seniornya jatuh terkapar, ia mulai mendekat.

Baca juga: Satu Jam Sebelum Brigadir J Tewas, Vera Sempat Diteror Puluhan Missed Call, Kamarudin: Tak Beraturan

Jarak dengan korban hanya sekitar dua meter saja.

Dalam posisi tersebut, ia kembali melepaskan tembakan guna memastikan kalau korban memang tidak bisa melawan lagi.

Sementara itu, Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, mengatakan Bharada E menyampaikan kronologi tersebut versi dirinya sendiri.
Keterangan itu juga sudah disampaikan saat diperiksa di kantor Komnas HAM, Selasa 26 Juli 2022.

Pada bagian lain, Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan, berdasarkan rekaman CCTV yang dibuka ulang Komnas HAM, tampak Bharada E tiba bersama rombongan lainnya dari Magelang, Jawa Tengah, di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo, Jumat 8 Juli 2022.

Setelah itu, Bharada E dan rombongan pergi menuju rumah dinas yang mereka tempati, untuk menjalani isolasi mandiri (isoman).

Setelah tiba di rumah dinas, Bharada E langsung naik ke kamarnya di lantai dua, dengan maksud untuk beristirahat.

"Dia (Bharada E) menjelaskan secara kronologis versi dia ya.

Mereka (rombongan) setelah sampai di rumah pribadinya Pak Sambo ( di CCTV juga keliatan ), mereka kemudian menuju rumah dinas untuk isoman."

Pra-rekonstruksi ungkap posisi Bharada E dan Brigadir J saat insiden baku tembak
Pra-rekonstruksi ungkap posisi Bharada E dan Brigadir J saat insiden baku tembak (Kolase Tribunnewsmaker)

"Setelah itu, dia (Bharada E) naik ke atas, ke lantai dua, dia bilang masuk ke ruangan ADC (aide de camp atau ajudan), dia bersih-bersih, tidur.

Tiba-tiba dia mendengarkan suara teriakan dari ibu P," terang Taufan dalam tayangan di YouTube metrotvnews, yang dikutip Tribunnews.com, Minggu 31 Juli 2022.

Taufan mengungkapkan, Bharada E bergegas turun ke lantai satu karena mendengar teriakan istri Irjen Ferdy Sambo yang memanggil namanya.

Tetapi, ketika turun, Bharada E melihat ada Brigadir J yang sudah ada di lantai I.

Ketika mencoba bertanya pada Brigadir J mengenai apa yang terjadi, Brigadir J justeru menjawabnya dengan tembakan.
Saat itu, Bharada E ditembak oleh Brigadir J.

"Kemudian setelah mendengar teriakan yang memanggil namanya, dia turun, dia lihat saudara Brigadir J."

"Kemudian, dia bertanya dengan suara yang lebih kuat karena kaget (mendengar teriakan). 'Ada apa ini?'."

"Dia kemudian menyaksikan saudara Brigadir J mengarahkan senjata ke dia dan menembak," urai Taufan mengulangi kronologi yang disampaikan Bharada E.

Merasa terancam, Bharada E lantas memilih mundur ke kamar untuk mengambil senjatanya.

Setelah itu, ia pun melepaskan tembakan ke arah Brigadir J untuk melindungi diri.

Baca juga: ISI CCTV di Hari Brigadir J Tewas Diungkap Komnas HAM, Ferdy Sambo Lari, Putri Candrawathi Nangis

"Nah, setelah beberapa tembakan dilepaskan oleh Brigadir J, dia ( Bharada E ) mundur, mengambil senjatanya, mengokang dan membalas tembakan itu," kata Taufan.

Setelah beberapa kali adu tembak, Bharada E akhirnya melumpuhkan Brigadir J hingga tersungkur.

Akan tetapi, Bharada E kembali melepaskan dua tembakan lagi ke tubuh Brigadir J walau pun seniornya itu sudah tak sadarkan diri.

Alasannya, kata Taufan, Bharada E ingin memastikan Brigadir J telah berhasil dilumpuhkan.

"Menurut dia, kena tembakannya. Setelah itu masih adu tembak lagi, sampai kemudian saudara Brigadir J ini tersungkur."

"Dia datang ke jarak lebih dekat, kira-kira satu, dua meter, lalu menembak dua kali lagi untuk memastikan orang yang menyerang dia ini betul-betul bisa dilumpuhkan."

"Itu kesaksian dia sebagai terduga pelaku penembakan," terang Taufan.

Sebelum Tewas, Brigadir J Sempat Bercanda

Pada Jumat 8 Juli 2022 ketika berada di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Brigadir J sempat bercanda dengan rekannya sesama ajudan sebelum tewas.

"Forum tertawa-tawa itu forum antara ADC (aide-de-camp/ajudan) ya, sebelum kematian, lokasinya di Jakarta," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, di hadapan awak media, Rabu 27 Juli 2022, dikutip Tribunnews.com dari tayangan siaran langsung TribunJakarta.com.

"Itu ngobrol nyantai begini dan tertawa-tawa, siapa yang tertawa? Termasuk J."

"Jadi kalau ini seolah-olah dibunuh dengan tertawa-tawa antara Magelang dan Jakarta sudah itu salah," ungkapnya.

Seorang sumber Kompas.com yang memiliki bukti perihal ini juga membenarkan Brigadir J masih bercengkerama hangat dengan ajudan lain dalam waktu yang cukup singkat sebelum jam kematiannya.

Kejadian soal tertawa-tawa ini, ucap sumber tersebut, terjadi di Jakarta, sebelum Brigadir J dan orang-orang Irjen Ferdy Sambo menuju rumah dinas.

Beberapa saat kemudian, peristiwa penembakan kemudian terjadi di rumah dinas itu.

Sebagian artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Bharada E Beberkan Fakta Yang Bikin Merinding: Saya Tetap Tembak Brigadir J Walau Korban Sudah Tiada

Tags:
Bharada EBrigadir JFerdy SamboKomnas HAM
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved