Breaking News:

INGAT ABG Yatim Piatu yang Tidur di Makam Ayah? Kini Tersenyum Haru Sudah Tinggal di Rumah Singgah

Remaja berinisial BW ini sempat 2 bulan tidur di makam ayahnya. Siangnya kerja ngamen demi penuhi kebutuhannya seorang diri.

Editor: octaviamonalisa
Dok Satpol PP Boyolali, Instagram @gus_taufik_irvani
Remaja yang tidur di makam ayahnya kini sudah tinggal di rumah singgah 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang ABG sempat viral lantaran selama ini tidur di makam ayahnya di tanah pekuburan.

Dua bulan BW, remaja 16 tahun ini tidur di makam ayahnya.

BW mengaku tak punya tempat tinggal setelah ayah dan ibunya meninggal dunia.

Kisah pilu BW ini terungkap setelah dirinya terjaring razia di lampu merah oleh petugas Satpol PP Boyolali.

Saat hendak mengantar BW pulang ke rumahnya, petugas justru dibuat trenyuh dengan kehidupan remaja ini.

Siapa sangka, remaja ini ternyata tidur di makam ayahnya.

Baca juga: Yah Ayaah Viral Bocah Pagi-pagi ke Makam Ayah Mau Pamit Berangkat Sekolah, Pilu Peluk & Cium Nisan

Baca juga: Mudik Lebaran, Tiba di Rumah Wanita Ini Berlari ke Kuburan, Gemetar Ibu Meninggal & Hendak Dimakam

Remaja tidur di makam ayahnya
Remaja tidur di makam ayahnya (TribunSolo/Dok Satpol PP Boyolali)

Tampak di sebuah lahan pemakaman, terdapat sebuah sajadah yang digelar sebagai tempat untuk tidur BW selama ini.

Dikutip dari Kompas.com (6/8/2022) kemudian Kepala Seksi Penindakan Satpol PP Boyolali Tri Joko Mulyono mengungkapkan awalnya ia kurang percaya dengan pengakuan BW yang tidur di makam ayahnya selama dua bulan.

Hingga akhirnya petugas pun melakukan pengecekan di makam yang terletak di perbatasan Boyolali dan Sukoharjo itu.

Dan setibanya di lokasi, Tri Joko merasa terkejut, setelah mendapati sejumlah barang milik anak tersebut.

"Saat kita melihat keberadaan lokasinya itu benar-benar membuat trenyuh.

Tempatnya benar-benar sudah lama tidur di makam," ungkap Tri.

Dalam unggahan akun Instagram @gus_taufik_irvani menampilkan lokasi makam dan kondisi BW selama 2bulan ini tidur di atas makam ayahnya.

Kemudian Tri pun merasa tak tega sehingga ia meminta BW agar tak lagi tidur di makam.

Baca juga: 2 Anaknya Meninggal, Orangtua Setiap Hari Ziarah ke Makam, Pilu Alasan Mengapa Tak Doakan dari Rumah

Tri menjelaskan bahwa BW sudah putus sekolah sejak di bangku Sekolah Dasar (SD).

Sehingga untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, BW bekerja serabutan.

Menurut Tri BW juga pernah menjadi kuli bangunan serta pernah bekerja di tempat cuci kendaraan.

Setelah itu BW mengaku memilih mengamen dan membersihkan kendaraan di jalan.

Hingga suatu saat BW terjaring operasi oleh petugas Satpol PP saat mengamen di kawasan lampu merah Surowedanan Boyolali, lalu dibawa ke kantor untuk dibina.

Dan saat menggali keterangan, petugas justru dikejutkan dengan pengakuan BW yang mengaku telah tidur di makam sang ayah selama dua bulan.

Kemudian Tri menjelaskan menurut keterangan BW walaupun yatim piatu, namun ia masih memiliki saudara.

Hanya saja BW mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan saudara-saudaranya karena mereka sudah berada di luar kota.

BW saat dijemput untuk diajak tinggal di rumah singgah
BW saat dijemput untuk diajak tinggal di rumah singgah (Instagram @gus_taufik_irvani)

"Dari pengakuan anak itu dia lima bersaudara.

Dia paling bungsu.

Terus kakak-kakaknya ada yang di Bogor, Jakarta dan sebagainya.

Dari pengakuannya tidak pernah komunikasi," ujar Tri.

Menurut Tri kini BW sudah ditempatkan di rumah singgah di Boyolali, Jawa Tengah.

"Dengan koordinasi Dinas Sosial anak itu kita tempatkan di rumah singgah.

Ada ruangan khusus di sana sehingga tidak menjadi satu sama ODGJ," sambung dia.

Tri mengatakan akan terus menggali informasi mengenai BW.

"Kalau perlu kita kerja sama lintas daerah/sektoral untuk mencari tahu anak itu," ungkap Tri.

Baca juga: Nikah Usia 17 Tahun, Artis 3 Kali Cerai, Sempat Jaga Makam, Kini Hidup Mewah Bareng Suami Brondong

Sementara itu, BW juga sempat menceritakan kisah pilu hidupnya selama ini.

BW kata dia, diketahui berasal dari Karangdowo, Kabupaten Klaten.

Kemudian, ia tinggal bersama salah satu kakaknya di wilayah Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali.

Karena masalah internal dan tidak cocok dengan kakaknya, BW memutuskan untuk pergi dari rumah sang kakak dan bertahan hidup dengan bekerja serabutan.

Ilustrasi pemakaman
Ilustrasi pemakaman (Kolase Tribunstyle.com)

"Berdasarkan pengakuan dari BW, dia sejak lulus SD sudah latihan nukang, kemudian pernah bekerja di pencucian mobil, dan beberapa proyek pembangunan," kata Tri.

"Kalau sedang kerja di proyek, dia bisa tinggal disana, kalau proyeknya selesai dia bingung mau kemana, akhirnya dia datang ke makam ayahnya," tambahnya.

Meski masih berusia remaja, BW telah menelan kerasnya kehidupan, yang bahkan BW pernah hanya dikasih makan saja saat bekerja di proyek.

Sebelumnya, BW juga memiliki sepeda motor tua sebagai alat transportasinya, yang terpaksa ia jual karena tidak lagi memiliki uang selama pandemi covid-19.

Akhirnya, BW memutuskan mencari uang dengan menyeka debu mobil pengendara menggunakan kemoceng di lampu merah.

"Ketika saya tanya kenapa ngamen sulak, katanya sebenarnya dia juga tidak mau, dia malu, tapi mau bagaimana lagi, karena tidak ada orang yang mengajaknya bekerja di proyek," terangnya.

"Hasil ngamennya dalam sehari sekitar Rp 50.000 sampai Rp 100.000 perhari, uang itu digunakan untuk makan dan lain-lain," imbuhnya.

Lihat videonya di sini

Tak Takut Tidur di Makam

BW biasanya sampai di makam lewat jam tengah malam, dan untuk mengusir rasa takutnya biasanya BW bermain handphone.

BW harus menahan dinginnya angin malam lantaran di cungkup tersebut tidak tertutup tembok penuh dan disebelahnya hamparan persawahan.

"Katanya pernah masuk angin selama satu minggu saat musim hujan, karena tidak ada temboknya, dan anginnya cukup kencang," jelasnya.

Tak hanya sampai disitu, BW bermalam di makam hanya mengandalkan cahaya dari lilin yang ia nyalakan, karena memang di area makam tidak ada lampu penerangan.

BW juga tidak seperti anak jalanan lainnya, yang terkenal karena image nakalnya.

Bahkan, di makam tersebut ada 3 lembar sajadah yang menemani tidur BW.

"Anak ini tidak seperti anak jalanan yang lain, dia masih lugu istilahnya, saya herannya waktu penjaringan kita geledah tasnya ada sajadah," jelasnya.

"Saya tes untuk membaca tulisan Arab juga bisa, dia kan hanya sampai SD, jadi anaknya baik, meski dia tidak ada yang mendidik, tidak ada figure orang tua tapi dia masih tetap beribadah," pungkasnya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dan TribunSolo.com dengan judul Kisah Seorang Anak Yatim Piatu Tinggal dan Tidur di Makam Ayahnya, Penampakan Tempat Tidur Remaja Boyolali di Makam Ayahnya : di Samping Nisan, Beralasakan Sajadah

Sumber: Warta Kota
Tags:
BoyolalimakamSatpol PPtidur di makam ayah
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved