'Tanda Kematian' Tampak di Foto Terakhir Ratu Elizabeth 3 Hari Sebelum Wafat, Senyumnya Cuma Akting
Pertanda bahwa kematian Ratu Elizabeth II sudah dekat ternyata tampak dalam foto terakhirnya
Penulis: Galuh Palupi Swastyastu
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pertanda bahwa kematian Ratu Elizabeth II sudah dekat ternyata tampak dalam foto terakhirnya yang diambil tiga hari sebelum ia wafat.
Melansir dari Daily Mail pada Jumat 9 September 2022, foto terakhir Elizabeth diambil pada Selasa 6 September 2022 ketika ia bertemu dengan Perdana Menteri baru Inggris, Liz Truss.
Pertemuan itu terjadi pada Selasa pagi di Kastil Balmoral, Skotlandia, yang juga menjadi tempat Elizabeth menghembuskan napas terakhir.
Dokter Deb Cohen-Jones yang tinggal di Perth, Australia Barat mengatakan foto tangan Ratu Elizabeth II ketika dia tengah berfoto bersama Liz Truss adalah gejala nyata bahwa kondisi kesehatan sang ratu tengah menurun.
Dalam foto tersebut, tangan Elizabeth memang tampak berwarna keunguan.

Menurut Jones, warna ungu di tangan Elizabeth merupakan akibat dari adanya penyakit pembuluh darah perifer.
Baca juga: Obituari Ratu Elizabeth II: Bunga Favorit Penuh Makna dan Warisan Fantastis untuk Pangeran Charles
"Sepertinya ada kemungkinan bukti penyakit pembuluh darah perifer.
Itu adalah gangguan sirkulasi darah yang menyebabkan pembuluh darah di luar jantung dan otak menyempit atau tersumbat," ungkapnya kepada Femail.
Jones juga menyebut kondisi itu berbahaya lantaran bisa mengakibatkan gagal jantung.
"Kadang-kadang kondisi ini bisa mengakibatkan gagal jantung.
Jika sirkulasi perifer buruk, organ tidak bisa menerima suplai darah dengan baik.
Ini bisa menjadi awal mula dari kegagalan multi organ," lanjutnya.
Selain itu, orang yang mengalami kondisi ini juga akan menunjukkan beberapa kesakitan fisik seperti nyeri otot, kram, kelelahan, sensasi dingin pada bagian tubuh tertentu serta mati rasa dan kesemutan.
Tangan mendiang ratu juga tampak berbintik-bintik yang biasanya muncul saat jantung tak lagi mampu memompa darah secara efektif.

Di kondisi ini, ratu akan mengalami penurunan tekanan darah dan aliran darah ke seluruh tubuh mulai melambat.
Hal itu bisa mengakibatkan tubuh mengalami rasa dingin yang ekstrim.
Sayangnya, menurut Jones, jika ratu memang mengalami kondisi itu, ia seharusnya 'sangat kesakitan'.
Tidak ada cara untuk mengetahui secara pasti berapa lama bintik-bintik di tangannya telah muncul.
Belakangan ini, ia memang jarang tampil di depan publik, dan jika harus tampil, ratu akan memakai sarung tangan.
Jadi kemungkinan besar foto senyum ceria di foto terakhirnya dilakukan ketika ia tengah menahan rasa sakit.
Karena itu Jones menyebut Elizabeth tengah berakting dengan memasang wajah 'berani' di tengah sakit yang ia derita.
"Kemungkinan besar dia punya keinginan sangat kuat sehingga bisa tampil ceria saat bertemu Lizz Truss pada Selasa," ungkap Jones.
Potret Pangeran Harry Datang Terlambat untuk Kunjungi Ratu Elizabeth
Pangeran Harry, Duke of Sussex mengunjungi Ratu Elizabeth di Kastil Balmoral, Skotlandia setelah kematian sang Ratu.
Pangeran Harry terbang dari Amerika Serikat seorang diri tanpa ditemani sang istri, Meghan Markle.
Dilansir People, pesawatnya mendarat tak lama setelah pengumuman kematian Ratu, dan dia bukan satu-satunya anggota keluarga yang tiba setelah Ratu meninggal.
Harry turun dari pesawat dan masuk ke dalam mobil, melakukan perjalanan ke Kastil Balmoral dan bergabung dengan anggota keluarga lainnya untuk berkabung.
Foto pria berusia 37 tahun di dalam mobil menunjukkan dia menutupi sebagian wajahnya dengan tangan.
Baca juga: 7 Bulan Sebelum Meninggal, Ratu Elizabeth Buat Fans Diana Nangis: Kurestui Camillla Jadi Permaisuri

Pangeran Harry tiba secara terpisah dari saudara lelaki Pangeran William, yang tiba melalui pesawat pada hari sebelumnya bersama paman Pangeran Andrew dan Pangeran Edward serta istri Edward, Sophie, Countess of Wessex.
Harry juga bergabung dengan ayahnya, Raja Charles III, dan Camilla, Permaisuri, di Balmoral. Charles melakukan pertunangan di Skotlandia pada hari Rabu (7/9/2022).
Putri Anne, satu-satunya putri Ratu, juga sudah berada di Skotlandia setelah menjalankan tugas kerajaan di negara itu minggu ini.
Harry menuju ke Skotlandia sendirian pada hari Kamis, kata juru bicara Duke of Sussex.
Meghan Markle tidak bergabung dengan Harry saat ini.
Istri Pangeran William, Kate Middleton, juga diyakini berada di Windsor saat ketiga anak pasangan itu menjalani hari pertama sekolah pada Kamis.
Harry dan Meghan sendir dijadwalkan menghadiri WellChild Awards di London, di mana Harry akan memberikan pidato.

Tetapi pasangan itu telah membatalkan penampilan mereka di acara tersebut.
Mereka melakukan perjalanan dari California rumah mereka ke Eropa minggu ini untuk serangkaian kunjungan dengan organisasi amal lama mereka.
Berita kematian Ratu Elizabeth di usia 96 tahun diumumkan dalam sebuah pernyataan resmi pada hari Kamis.
"Sang Ratu meninggal dengan tenang di Balmoral sore ini," Istana Buckingham mengumumkan.
Pernyataan itu melanjutkan, "Raja dan Permaisuri akan tetap di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London besok."
Obituari Ratu Elizabeth II: Bunga Favorit Penuh Makna

Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis, 8 September 2022.
Menurut kabar yang beredar, Ratu Elizabeth II tutup usia setelah menderita apa yang disebut oleh Istana Buckingham sebagai 'masalah mobilitas episodik'.
Pangeran Charles disebut-sebut akan mewarisi kekayaan Ratu Elizabeth II yang baru saja berpulang.
Pangeran Charles akan mewarisi kekayaan Ratu Elizabeth II lebih dari 500 juta dollar AS (Rp 7,42 triliun) ketika dia dinobatkan sebagai Raja Inggris.
Aset kekayaan Ratu Elizabeth II tersebut didapatkannya selama 70 tahun memegang takhta Kerajaan Inggris.
Diketahui, Ratu Elizabeth II wafat di usia 96 tahun di Kastil Balmoral, Skotlandia, pada Kamis (8/9/2022).
Dari mana Ratu Elizabeth II mendapat kekayaan?
Ratu Elizabeth II mendapat penghasilan utama dari dana para pembayar pajak melalui mekanisme Sovereign Grant.
Keluarga Kerajaan Inggris mendapatkan uang dari Sovereign Grant setiap setahun sekali, sebagaimana dilansir Fortune.
Mekanisme tersebut mulanya berasal dari kesepakatan yang dibuat oleh Raja George III untuk menyerahkan pendapatannya dari Parlemen Inggris.
Sebagai gantinya, Raja George III menerima pembayaran tahunan tetap untuk dirinya kemudian diteruskan untuk generasi mendatang dari keluarga kerajaan.
Mulanya, mekanisme tersebut bernama Civil List. Namun pada 2012, namanya diganti menjadi Sovereign Grant.
Anggaran yang dialokasikan dalam mekanisme Sovereign Grant ini adalah lebih dari 86 juta poundsterling (Rp 1,476 triliun) pada 2021 hingga 2022.

Dana tersebut dialokasikan untuk perjalanan resmi, pemeliharaan properti, dan biaya operasional atau pemeliharaan Istana Buckingham.
Selain itu, Ratu Elizabeth II juga mendapatkan penghasilan dari bisnis kerajaan.
Bisnis kerajaan tersebut bernama Royal Firm, sebuah kerajaan bisnis bernilai 28 miliar dollar AS (Rp 416 triliun) yang dijalankan oleh anggota keluarga Kerajaan Inggris.
Ratu Elizabeth II juga mendapat warisan ketika naik takhta pada 1952 menggantikan ayahnya, Raja George VI.
Baca juga: 10 FAKTA Ratu Elizabeth: Tak Pernah Sekolah Formal, Punya Kode Rahasia Tas hingga Mesin ATM Pribadi
Bunga Favorit Ratu: Lily of the Valley
Semasa hidupnya, Ratu Elizabeth II yang berkuasa selama 70 tahun ini ternyata memiliki kesukaan pada tanaman bunga.
Dikutip dari Kompas.com, Istana Buckingham mengungkapkan bahwa bunga Lily of the Valley adalah salah satu bunga favorit Ratu Elizabeth II.
Bunga putih berbentuk lonceng ini ada dalam karangan bunga penobatannya sebagai Ratu Inggris. Jadi, bunga ini menyimpan kenangan khusus bagi sang ratu serta tumbuh di halaman Istana Buckingham.
Dilansir dari Express.co.uk, Jumat (9/9/2022) Lily of the Valley dianggap melambangkan keibuan, kemurnian dan keberuntungan, dan dalam bahasa bunga mewakili rasa manis dan kerendahan hati.
Tetapi, bagi Ratu Elizabeth II, Lily of the Valley juga sangat sentimental.
Ratu membawa bunga ini dalam buket ketika menikah dengan Pangeran Philip pada tahun 1947, dan juga ditampilkan dalam buket penobatannya.

Makna bunga favorit Ratu Elizabeth II
Ada makna yang mendalam di balik bunga yang menjadi kesukaan Ratu Elizabeth tersebut.
Memilliki nama ilmiah Convallaria majalis, bunga Lily of the Valley sangat erat kaitannya dengan sisi feminin yang lembut, serta nilai-nilai tradisional wanita.
Sepanjang sejarah, Lily of the Valley telah melambangkan kemurnian, kesucian, keibuan, dan rasa manis.
Itulah sebabnya bunga ini sering digunakan untuk menggambarkan kemurnian dan keibuan.
Bunga ini juga merupakan simbol besar untuk kelahiran kembali, atau untuk awal siklus baru.
Banyak orang menggunakannya dalam pernikahan, untuk mewakili awal yang baru dan kelahiran kembali individu ke dalam pernikahan.
Kegunaan utama bunga Lily of the Valley adalah pada saat upacara keagamaan, sehingga melambangkan kesucian, sehingga sangat sering digunakan sebagai persembahan di altar.
Jika Anda perlu memberikan bunga kepada seseorang di gereja, ini adalah pilihan yang sempurna.
Karena bunga ini juga melambangkan keibuan, itu adalah pilihan bunga yang sangat populer untuk diberikan kepada ibu di hari ibu.
Selain itu, bunga-bunga ini juga dapat diberikan pada hari ulang tahun, untuk mewakili awal dari babak baru dalam hidup.
(Tribunnewsmaker/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tanpa Meghan Markle, Pangeran Harry Tiba Terlebih Dulu Saat Ratu Elizabeth II Wafat dan Ratu Elizabeth II Meninggal: Bunga Favorit hingga Jumlah Warisan untuk Pangeran Charles