Kasus Ferdy Sambo
'Saya Ingat' Bripka RR Ungkap Ucapan Terakhir Brigadir J, Dipaksa Sambo Nekat Melawan: Yosua Ga Mau
Bripka RR akui masih ingat kata-kata terakhir sebelu Brigadir J tewas ditembak. Dipaksa Ferdy Sambo lakukan namun sempat berani menolak.
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Susul Bharada E, Bripka RR kini mulai ungkap fakta di balik skenario palsu Ferdy Sambo.
Sejak ditemui istri dan adiknya, Bripka RR kini mulai mau berkata jujur soal skenario palsu Ferdy Sambo.
Terbaru Bripka RR mengaku sebelum Brigadir J tewas, rekannya itu sempat dibentak oleh suami Putri Candrawathi.
Bahkan Brigadir J sempat dipaksa melakukan sesuatu oleh Ferdy Sambo.
Namun Brigadir J ternyata sempat melawan dan menolak perintah komandannya tersebut.
Baca juga: Bharada E dan Bripka RR Mulai Melawan Ferdy Sambo, Menangis Ditanya Soal Dugaan Pelecehan Brigadir J
Baca juga: Bukan Upah Membunuh, Terkuak Uang Rp 500 Juta Bripka RR dari Ferdy Sambo, Ternyata Bayaran Jasa Ini
Hal ini diungkap Bripka RR lewat pengacaranya Erman Umar.
Seperti dikutip dari kanal Narasi Newsroom, Minggu (11/9/2022), Erman membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang berisi pengakuan Bripka RR.
Sang klien membeberkan kejadian di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta, saat insiden terjadi pada Jumat (8/7/2022).
"'Begitu saya (Bripka RR) masuk dalam rumah, di ruang tengah saat itu sudah ada Sambo dan RE'," tutur Erman.
Ketika memasuki ruangan, Bripka RR melihat Brigadir J sudah berhadapan dengan Ferdy Sambo dan Bharada E.
Ia kemudian mendengar Ferdy Sambo berseru memerintahkan korban untuk berjongkok.
"'Saya berjalan ke ruang tengah, ke arah Yosua berada di depan Pak Sambo dan RE, kemudian saya hanya ingat mendengar Pak FS mengucapkan 'Jongkok!'."
Setelah mendengar kalimat keras yang diucapkan Ferdy Sambo, Bripka RR kemudian menyebutkan apa yang diucap terakhir oleh Yosua.
Ternyata, Brigadir J tak serta merta menuruti perintah atasannya dan justru berusaha melindungi diri.
Kalimat yang disampaikan Yosua rupanya diucap sembari kebingungan.
Baca juga: Diajak Live, Adik Brigadir J Malu-malu Jadi Rebutan Calon Mantu Emak-emak, Senyum & Tampannya Dipuji
Brigadir J tanya apa yang terjadi, sebelum kemudian timah panas menembus tubuhnya yang langsung mengakibatkan kematian.
"Tetapi Yosua tidak mau dan mundur untuk mengangkat kedua tangan di depan dada untuk melindungi diri, sambil berkata 'Eh, ada apa ini?'," tutur Erman.
"Lalu RE menembakkan ke arah dada Yosua menggunakan senjata miliknya.
Sampai Yosua jatuh tertelungkup di dekat tangga di depan kamar mandi."
Dikutip Tribun Jatim dari TribunWow.com, Ricky Rizal membongkar kurang lebih 10 poin kesaksian baru terkait kejadian Ferdy Sambo menembak Yosua.
1.Bharada E ditelepon Putri agar pulang ke rumah Magelang.
2. Bripka RR tak tahu soal peristiwa dugaan pelecehan seksual.
3. Kuat menceritakan pada Bripka RR soal kejadian yang diklaim sebagai pelecehan seksual.
4. Kuat sempat mengancam Brigadir J dengan pisau.
5. Putri sempat menanyakan Brigadir J dan meminta dipanggilkan ke kamar.
6. Brigadir J dan Putri sempat bicara empat mata kurang lebih selama 15 menit di Magelang.
7. Brigadir J enggan menceritakan masalahnya pada Bripka RR.
8. Bripka RR menolak perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
9. Ferdy Sambo menanyakan peristiwa di Magelang.
10. Ferdy Sambo perintahkan Brigadir J jongkok di depannya sebelum eksekusi.
'Ingat Anakmu' Tangis Bripka RR Pecah, Diminta Istri Jujur Kematian Brigadir J: Bapakmu Juga Polisi
Sebelumnya tangis Bripka RR pecah saat bertemu dengan istri dan adiknya.
Hal ini diungkapkan oleh pengacara Bripka RR, Erman Umar.
"Tapi sebelumnya, setelah istri dan adiknya menyampaikan terbuka bicara benar.
Kalau kamu tidak bicara benar, nama baik bapak kamu yang juga polisi (terkena imbas,-red).
Ingat anak kamu, bagaimanapun anak kamu akan melihat, mau apa pembunuh atau apa.
Itu dia mulai nangis, mulai itu sudah terbuka," kata Erman di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Baca juga: Korban Keadaan Cabut Keterangan Ikut Skenario Ferdy Sambo Bunuh Yosua, Bripka RR Belum Ajukan JC
Erman menceritakan, Bripka RR selaku ajudan sempat mengikuti alur skenario atasannya, Ferdy Sambo, tentang penyebab kematian Brigadir J yakni karena tembak-menembak dengan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E,
Namun, setelah Kapolri membentuk Timsus Polri yang menanganai kasus kematian Brigadir J, Bripka RR akhirnya mencabut keterangannya dan berpaling dari skenario Ferdy Sambo.
Erman mengatakan, rangkaian kejadian penyebab kematian Brigadir karena dibunuh baru diungkapkan setelah tim penyidik mendatangkan keluarga Bripka RR dan meminta mengatakan kejadian yang sebenarnya.
"Yang pertama kan memang terbawa skenario (baku tembak Brigadir J dan Bharada E).
Dia berbalik arah itu setelah mungkin Richard (Bharada E,-red) buka dan dia juga didatangi adik kandung sama istri agar minta bicara benar," jelasnya.
Bripka Ricky adalah satu dari lima tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Dia disebut berperan membantu dan menyaksikan proses pembunuhan berencana tersebut.
Namun, sama seperti empat tersangka lain, Bripka RR dikenakan pasal pembunuhan berencana, sebagaimana dalam Pasal 340 juncto 338 juncto 55 dan 56 Kitab Undnag-undang Hukum Pidana (KUHP).
Adapun empat tersangka lain yaitu Ferdy Sambo, Bharada Richard, Kuat Ma’ruf (asisten rumah tangga sekaligus sopir keluarga Ferdy Sambo), dan Putri Candrawathi (istri Ferdy Sambo).
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kata-kata Terakhir Brigadir J Sebelum Ditembak Mati, Diucap Sambil Bingung, Ferdy Sambo: Jongkok!, Bripka RR Menangis Diminta Jujur Kematian Brigadir J oleh Istri: Nama Baik Keluarga dan Nasib Anak
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/bripka-rr-diingatkan-agar-jujur-saat-diperiksa-pakai-lie-detector.jpg)