PACARI Anak Kecil, Kriss Hatta Tak Peduli Dihujat, Malah Samakan Dirinya dengan Aktor Terkenal Ini
Kriss Hatta menyebut kekasihnya yang masih di bawah umur itu mudah untuk diberikan arahan.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok Kriss Hatta belakangan ini tengah menjadi sorotan lantaran mengaku menjalin hubungan asmara dengan seorang wanita yang usianya berbeda 20 tahun darinya.
Kriss Hatta menjalin kasih dengan wanita yang usianya baru 14 tahun.
Saat ini Kriss Hatta diketahui berusia 34 tahun.
Meski mendapatkan hujatan lantaran memacari anak kecil, Kriss Hatta memilih cuek.
"Sama dia walau usianya masih kecil, tapi kayak pacaran sama orang dewasa. Dia gak pernah nyariin aku," kata Kriss Hatta kepada awak media, di kawasan Mampang, Jakarta.
Kriss Hatta menyebut kekasihnya yang masih di bawah umur itu mudah untuk diberikan arahan.
"Lebih gampang diatur. Mudah diedukasi, mudah diajarin," ujar Kriss Hatta.
Sontak, kini warganet berbondong-bondong melayangkan tudingan pedofilia terhadap sang aktor.
Adapun lini masa media sosial telah dibanjiri dengan kecaman tersebut kepada Kriss.
"Gila kali 14 tahun," sindir warganet di kolom komentar pemberitaan hubungan asmara Kriss Hatta.
"NAJIS PEDO," tulis lainnya.
Baca juga: Profil dan Instagram Kriss Hatta Sosok Artis Penuh Kontroversi yang Kini Pacari Gadis di Bawah Umur
Baca juga: Kabar Kriss Hatta, Usia 34 Pacari Gadis SMA Baru 14 Tahun, Sosok Kekasihnya Ternyata Artis Sinetron

Meski ramai dihujat, rupanya Kriss Hatta tak malu dengan perbuatannya.
Mantan kekasih Hilda Vitria itu bahkan menyamakan dirinya dengan aktor Hollywood Leonardo DiCaprio.
Sekedar informasi, saat ini Leonardo DiCaprio digosipkan tengah menjalin hubungan dengan model yang usianya lebih muda darinya yakni, Gigi Hadid.
"Tua cuman angka
Aura lelaki mateng yang muda mah lewat
Sefrekuensi gue sama Om Leo," tulis Kriss Hatta.
Tak cuma itu, meski mendapatkan beragam hujatan karena berperilaku bak pedofilia, Kriss Hatta nyatanya cuek.
Ia malah mengunggah video dengan suara tawa.
"Hahaha," tulis Kriss Hatta.
Apa Itu Pedofilia?
Dokter spesialis kesehatan jiwa dr. Dharmawan A. Purnama, Sp.KJ menjelaskan, pedofilia adalah gangguan seksual yang menyebabkan hasrat seksual menyimpang jadi tertarik pada anak di bawah usia 13 tahun.
“Pedofilia itu kriterianya orang dewasa yang suka sama anak-anak di bawah usia 13 tahun,” kata Dharmawan, saat diwawancarai Kompas.com, Senin (6/9/2021).
Menurut Dharmawan, gangguan seksual ini bisa bawaan sejak kecil, serta muncul karena trauma.
“Ada pedofilia yang bawaan. Jadi dari kecil pelaku stuck cenderung suka sama anak kecil. Ada yang karena trauma. Misalnya, karena dominasi pasangannya,” jelas dia.
Diagnosis gangguan seksual ini tidak bisa sembarangan.
Melainkan, perlu serangkaian pemeriksaan medis kejiwaan dari ahli kesehatan mental.
“Apabila ada orang dewasa, sukanya sama anak kecil dan tidak suka sama yang lain, itu ada indikasi pedofil dan perlu pemeriksaan medis lebih lanjut,” kata Dharmawan.
Ihwal orientasi seksual pelaku pedofilia, Dharmawan meluruskan anggapan bahwa pedofilia sering terkait dengan homoseksual.
“Pedofil tidak selalu homoseksual, bisa saja heteroseksual,” ujar Dharmawan.
Dampak pedofilia pada psikologis korban
dr. Dharmawan A. Purnama, Sp.KJ menyebutkan, dampak pedofilia pada psikologis korban tak boleh disepelekan.
Korban pedofilia atau anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual dapat menanggung beban gangguan psikologis, antara lain trauma sampai perubahan perilaku seksual.
“Anak-anak bisa trauma, atau bisa menikmati. Kalau menikmati, nanti perilaku seksual korban bisa berubah. Misal orientasi korban awalnya heteroseksual, karena ada trauma tersebut, perilaku seksualnya jadi lebih ke sesama jenis,” tutur Dharmawan.
Untuk membantu memulihkan kondisi psikologis korban, Dharmawan mengatakan korban kejahatan seksual seperti pedofilia membutuhkan dukungan psikiater sekaligus psikolog.
“Korbannya mesti didampingi, diintevensi secara psikologis, trauma ini kan bisa jadi PTSD, mesti diobati, mesti diterapi. Di sini perlu kerja sama psikiater dan psikolog,” ucapnya.
Menurut dia, proses pemulihan korban sampai trauma batinnya benar-benar pulih perlu berkelanjutan, serta disesuaikan dengan masa perkembangan anak.
“Proses pendampingan anak mesti berkesinambungan sesuai dengan masa perkembangannya. Sampai kita yakin betul korban punya coping mechanism dari traumanya,” lanjutnya.
Proses pemulihan agar sembuh dari dampak pedofilia terkadang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Bahkan bisa jadi lebih lama ketimbang hukuman yang diberikan kepada pelaku pedofilia.
(TribunJakarta/ Rr Dewi Kartika H)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dihujat Gegara Pacari Anak Kecil, Kriss Hatta Malah Bangga Samakan Dirinya dengan Leonardo DiCaprio