Breaking News:

'Saya Hancur' Kondisi Pelatih Arema FC, Javier Roca yang Jadi Saksi Hidup Tragedi Maut Kanjuruhan

Kondisi terkini pelatih Arema FC yang jadi saksi hidup tragedi mematikan Kanjuruhan.

Editor: Candra Isriadhi
KOMPAS.com/SUCI RAHAYU dan Surya.co.id/ Purwanto
Pilu kesedihan pelatih Arema FC, Javier Roca. Kondisi terkini pelatih Arema FC yang jadi saksi hidup tragedi mematikan Kanjuruhan. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kondisi terkini pelatih Arema FC yang jadi saksi hidup tragedi mematikan Kanjuruhan.

Menjadi saksi hidup dalam sebuah tragedi tentu meninggalkan kenangan buruk bagi seseorang.

Tampaknya hal itulah yang dirasakan oleh pelatih Arema FC yang berada di Stadion Kanjuruhan saat tragedi berlangsung.

Pelatih Arema FC, Javier Roca, hancur dan merasa bersalah atas terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya di Liga 1 2022-2023.

Pertandingan Arema vs Persebaya yang berlangsung pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB berakhir dengan skor 2-3.

Hasil tersebut merupakan kekalahan kandang pertama Arema FC dari Persebaya Surabaya dalam 23 tahun.

Javier Roca menyesalkan kekalahan ini yang berujung tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang.

Baca juga: Kalau Saja Kami Menang Sesal Pemain Arema, Dihantui Rasa Bersalah Tragedi Kanjuruhan: Nangis Terus

Pada Senin (3/10/2022) siang, pelatih Arema FC, Javier Roca, berdoa untuk korban tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada pekan 11 Liga 1 2022-2023 usai laga Arema vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) silam.
Pada Senin (3/10/2022) siang, pelatih Arema FC, Javier Roca, berdoa untuk korban tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada pekan 11 Liga 1 2022-2023 usai laga Arema vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) silam. (KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

Andai timnya meraih hasil imbang, dia menilai tragedi ini tak akan terjadi.

"Saya hancur secara mental. Saya merasakan beban yang sangat berat, bahkan tanggung jawab," kata Javier Roca, dilansir dari media Spanyol Cadena Ser.

"Hasil menentukan apa yang terjadi pada akhir. Jika kami imbang, ini tidak akan terjadi," ucap mantan pelatih Persik Kediri ini.

Javier Roca baru mengetahui kejadian di dalam stadion setelah kembali dari ruang konferensi pers.

Dia melihat para pemainnya membantu para korban.

Pelatih asal Chile tersebut mengatakan bahwa ada penonton yang meninggal dalam pelukan pemain.

"Kami tidak pernah menyangka ini akan terjadi karena pemain memiliki hubungan yang bagus dengan para penggemar," kata Javier Roca.

Baca juga: Kiper Arema FC Diduga Dihajar Diperut oleh Aremania, Sang Kekasih Curhat Ganasnya Tragedi Kanjuruhan

Kiper Arema FC Adilson Maringa diduga ditendang diperut oleh Aremania saat tragedi Kanjuruhan.
Kiper Arema FC Adilson Maringa diduga ditendang diperut oleh Aremania saat tragedi Kanjuruhan. (KOMPAS.com/SUCI RAHAYU dan Surya.co.id/ Purwanto)

"Saya pergi ke ruang ganti dan beberapa pemain tetap berada di lapangan. Ketika saya kembali dari konferensi pers, saya melihat tragedi dalam stadion," ucapnya melanjutkan.

"Para pemain lewat dengan membawa korban di tangan mereka. Yang paling mengerikan saat korban masuk (ke ruang ganti) untuk dirawat oleh tim dokter," kata dia.

"Sekitar 20 orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," ucapnya.

Tim investigasi yang dibentuk PSSI sudah mulai bekerja untuk mendalami insiden kerusuhan Kanjuruhan.

"PSSI menyampaikan duka yang mendalam terkait insiden ini. Kami juga meminta maaf kepada keluarga korban dan semua pihak," kata Iriawan, dilansir Kompas.com dari laman resmi PSSI.

Dalam foto yang diambil pada 1 Oktober 2022 ini, sekelompok orang menggendong seorang pria usai pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Dalam foto yang diambil pada 1 Oktober 2022 ini, sekelompok orang menggendong seorang pria usai pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. (Photo by AFP/STR)

"Tentu menjadi evaluasi PSSI agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ucap pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.

"Kami juga langsung membentuk tim investigasi untuk insiden ini. Tim sudah bekerja mulai hari ini," tuturnya melanjutkan.

Selain PSSI, pemerintah juga membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta yang akan dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Nantinya, tim ini terdiri dari pejabat kementerian terkait, organisasi profesi olahraga sepak bola, pengamat, akademisi, dan media massa.

Mahfud MD mengupayakan tim ini akan menyelesaikan tugasnya dalam pengusutan tragedi Kanjuruhan sekitar dua hingga tiga pekan ke depan.

Panglima TNI Murka

Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa marah besar lihat video viral oknum TNI tendang suporter Aremania.

Dalam video yang beredar, oknum TNI tersebut menendang suporter Arema FC bak tendangan kungfu.

Padahal suporter tersebut tidak sedang melakukan perlawanan kepada okum TNI tersebut.

Melihat video kelakuan anak buahnya tersebut, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa murka.

Bahkan kini Jenderal Andika Perkasa mengatakan akan mengusut oknum TNI tersebut secara pindana.

Viral oknum TNI lakukan 'tendangan kungfu' ke suporter di Stadion Kanjuruhan
Viral oknum TNI lakukan 'tendangan kungfu' ke suporter di Stadion Kanjuruhan (YouTube Kompas TV)

"Yang viral itu sangat jelas, tindakan di luar kewenangan.

Kalau KUHP Pasal 126 sudah kena,” ucap Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam wawancaranya dengan Jurnalis KOMPAS TV Ikhsan Wangga, Senin (3/10/2022).

Dalam keterangannya, Jenderal Andika memastikan tidak akan mengarahkan kasus tentara lakukan tendangan ala Kungfu ke supporter sebagai pelanggaran disiplin.

Bagi Jenderal Andika, tindakan tentara yang melakukan tendangan Kungfu ke supporter Arema FC di Stadion Kanjuhuran sudah berlebihan.

Bahkan, Jenderal Andika siap menindak tegas tentara-tentara lain yang jelas-jelas melakukan kekerasan atau tindakan di luar kewenangan.

“Karena itu sudah berlebihan.

Karena itu apabila ada video-video lain, yang beredar ada beberapa 2 - 3 versi.

Tapi kalau ada video lain yang memperlihatkan secara clear kita akan bisa menindak lanjuti sebanyak mungkin,” kata dia menegaskan.

“Karena tidak boleh terjadi lagi dan bukan tugas mereka untuk melakukan, terlihat di video.”

Apalagi, sambung Jenderal Andika, tentara yang melakukan tendangan Kungfu kepada supporter Arema FC bukan karena membela diri apalagi merespons serangan.

Jenderal TNI Andika Perkasa
Jenderal TNI Andika Perkasa (Tribunnews/Jeprima)

“Kalau yang dilihat viral kemarin kan bukan mempertahankan diri atau misalnya itu termasuk bagi saya ke tindak pidana, orang lagi tidak berhadapan tapi diserang,” kata Jenderal Andika.

Jenderal Andika berjanji akan menuntaskan perihal tentara yang melakukan tendangan Kungfu ke supporter Arema FC hingga besok sore.

“Kami tuntaskan sampai besok sore, kita janji esok sore sambil nunggu apabila ada video lain dikirim ke kami.

Siapa tau ada penonton yang saat itu ambil video bisa menjadi bahan melengkapi investigasi dan proses hukum,” tegas Jenderal Andika.

“Ke Puspen boleh, ke saya langsung boleh, rekan media tahu, ini bukan etik tapi ke pidana, kita liat pasalnya, tiap pasal ada ancaman hukuman.”

(Kompas.com/Farahdilla Puspa)

Diolah dari artikel Kompas.com dengan judul Pelatih Arema Hancur Lihat Tragedi Kanjuruhan: Jika Kami Imbang....

Sumber: Kompas.com
Tags:
TNI tendang KanjuruhanKanjuruhantragedi kanjuruhanAremaniaArema FCJavier Roca
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved