'Tak Sanggup Aku' Pilu Surat Terakhir Icha Sebelum Tewas Dibunuh Rudolf, Rindu Almh Ibu: di Sisimu
Sebelum tewas dibunuh Rudolf Tobing, Icha ternyata pernah tulis surat rindu pada mendiang ibunya. Isinya memilukan.
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Icha korban pembunuhan Rudolf Tobing sempat tulis surat untuk mendiang ibunya.
Siapa sangka, surat terakhir yang ditulis Icha kini bak jadi kenyataan.
Icha yang rindu kini telah menyusul mendiang ibunda tercinta.
Namun sayangnya Icha harus berpulang dengan cara yang mengenaskan lantaran dihabisi oleh temannya sendiri, Rudolf Tobing.
Baca juga: Takut Rencana Jahat Dibongkar, Rudolf Tobing Bunuh Icha, Rampas Uang, Batal Sewa Pembunuh Bayaran
Baca juga: SENYUM Usai Eksekusi, Begini Gelagat Aneh Rudolf Saat Berdua dengan Korban di Lift, Tampak Gelisah

Bahkan mayatnya dimasukkan ke dalam plastik dan dibawa menggunakan troli sebelum akhirnya dibuang di kolong Tol Becakayu, Bekasi.
Rudolf Tobing tega menghabisi nyawa Icha karena merasa sakit hati melihat korban berfoto dengan orang yang dianggap musuh oleh pelaku.
Ia pun kemudian berencana membunuh tiga orang, satu di antaranya adalah Icha.
Namun rencananya itu urung dilakukan karena Rudolf Tobing kini sudah diamankan oleh polisi.
Dilansir dari akun Facebook Ade Yunia Rizabani atau Icha, ia ternyata sempat memposting surat atau curhatan di buku Diary-nya untuk sang ibunda.
Baca juga: DETIK-DETIK Icha Dibunuh Rudolf Tobing, Sempat Perhatikan Gerak-gerik Pelaku, Terus Menunduk di Lift
Surat itu ia tulis pada 25 Februari 2009 dan ia posting di Fecebook pada 13 Agustus 2014.
Sambil memposting surat itu, Ade Yunia Rizabani pun menyampaikan kerinduannya pada sang ibu.
Ini isi suratnya :
Karyaku “My Poem”
- 25 Ferb 09 -
Tak sanggung aku menahannya