Karyawannya Tewas di Mesin Mixer, Paris Baguette Disebut Cuma Kirim Makanan Murah Ini di Pemakaman
SPC Group yang membawahi Paris Baguette dikritik karena hanya mengirim makanan murah di pemakaman karyawan yang meninggal di mesin mixer
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - SPC Group, konglomerat besar di industri makanan Korea dan perusahaan yang menaungi bakery Paris Baguette masih terus menerima kritik setelah karyawannya meninggal di pabrik.
Seperti yang diketahui, dikutip dari Allkpop, karyawan pabrik wanita berusia 23 tahun meninggal dunia secara tragis setelah tertarik ke mesin mixer saus.
Setelah penyelidikan, ditemukan bahwa kecelakaan ini dapat dicegah jika protokol keselamatan yang memadai telah diterapkan.
Selain itu, perlakuan tidak adil terhadap karyawan selama ini juga terungkap.
Setelah kejadian ini, SPC Group diboikot karena karyawan yang lain tetap diminta bekerja di TKP.
SPC Group dianggap tidak becus dalam SOP di pabrik dalam menjaga keselamatan karyawan.
Perusahaan juga dianggap tidak memiliki empati karena karyawan lain diminta langsung bekerja seolah tak terjadi apa-apa.
Baca juga: Karyawan Tergilas Mesin Mixer di SPC Group Toko Roti Paris Baguette, Sebelumnya Ada Kejadian Ini
Baca juga: Mesin Tak Berhenti Pilu Pria, Pacar Tewas Tergiling Mixer, Sedih Impian Kekasihnya Belum Terwujud

Kini, SPC kembali dikecam karena perlakuan yang dianggap tidak pantas pada keluarga korban.
Di pemakaman, pihak perusahaan mengirimkan dua kardus makanan.
Setelah dibuka, isinya adalah roti Paris Baguette isi kacang merah, yang harganya paling murah.
Roti tersebut diberikan sebagai ungkapan bela sungkawa dari perusahaan.
Keluarga marah besar setelah mengetahui mengenai kiriman roti tersebut.
Diwawancara media Korea, pihak keluarga mengatakan mereka tak percaya perusahaan seolah tak memiliki empati sama sekali.
"Dia meninggal saat bekerja di pabrik SPC saat membuat kue-kue itu,
Apakah masuk akal jika perusahaan mengirimi kami kue-kue itu untuk dibagikan di pemakaman?,
Bagaimana mereka bisa melakukan ini?" kata pihak keluarga.

Jo Jung Geon, direktur eksekutif Yayasan Masyarakat Sipil, sebuah kelompok sipil di Pyeongtaek, juga mengatakan yang dilakukan SPC ini keterlaluan.
"Di pemakaman, mereka perlu mempertimbangkan mereka yang telah terluka,
Keluarga yang berduka adalah orang-orang yang kehilangan anggota keluarga karena sistem di pabrik,
Perusahaan seharusnya tidak hanya memikirkan protokol perusahaan untuk mengirim hadiah dukungan ke pemakaman,
Kue adalah sesuatu yang melambangkan kesedihan dan rasa sakit mereka,
Itu telah menjadi trauma bagi mereka,
Perusahaan harus meminta maaf dengan tulus," ujarnya.
Pihak SPC sendiri meminta maaf atas kejadian ini dan berjanji tak akan terjadi lagi.
Juru bicara SPC mengatakan pengiriman roti adalah protokol perusahaan ketika ada karyawan yang berduka.
"Ketika ada anggota keluarga yang meninggal, kami memberikan tambahan roti beserta barang-barang pemakaman,
Kami mohon maaf kepada keluarga yang ditinggalkan karena tidak bisa memberikan perhatian yang detail," ujar SPC.

Publik Korea Selatan juga memboikot produk SPC Group, termasuk produk 'Paris Baguette' dan 'Samlip', serta perusahaan luar negeri yang dikelola oleh SPC Group seperti 'Baskin Robbins', 'Dunkin' Donuts', dan lain-lain.
Berita ini mulai jadi sorotan internasional karena Paris Baguette juga memiliki gerai di sejumlah negara.
Hingga 29 Oktober 2022, akun Instagram Paris Baguette Korea membatasi komentar dan belum membuat postingan apapun setelah kejadian naas karyawan mereka.
Kisah Lain, Meleng Saat Bekerja Karyawan Pabrik Ini Hampir Alami Kejadian Naas

Meleng saat bekerja karyawan pabrik ini alami kejadian mengenaskan.
Momen menegangkan viral di media sosial karena terlihat detik-detik karyawan pabrik nyaris meregang nyawa.
Sebabnya seorang karyawan pabrik nyaris masuk ke dalam mesin penghancur bahan sisa produksi.
Keselamatan dalam bekerja menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.
Jangan sampai niat hati mencari nafkah malah berujung duka.
Hal itulah yang belum lama ini menjadi perbincangan netter setelah sebuah video viral di media sosial.
Video tersebut cukup menegangkan.
Bagaimana tidak, video itu merekam detik-detik karyawan pabrik nyaris meregang nyawa karena masuk ke dalam mesin penghancur bahan sisa produksi.
Seperti dikutip TribunStyle.com dari akun Twitter @txtdaritng pada Selasa, 21 Juni 2022.
Dalam video berdurasi 19 detik tersebut tampak dua orang karyawan sedang memasukkan bahan sisa produksi ke sebuah mesin.
Karyawan sebelah kanan terlihat cepat memasukkan bahan sisa produksi ke dalam mesin.
Sementara karyawan sebelah kiri tampak bergerak perlahan.
Nahas, kaki dari karyawan sebelah kiri terlilit bahan sisa produksi.
Karyawan itu langsung ikut terbawa masuk ke dalam mesin.
Baca juga: Sosok Anna Jobling, Pemeran Seri Malaysia Viral Melur untuk Firdaus, Cinta Lokasi dengan Merqeen?
Baca juga: Seri Malaysia Melur untuk Firdaus Viral di TikTok, Ini Sosok Aktor Meerqeen, Lawan Main Anna Jobling

Sontak saja karyawan itu mencoba mencari pegangan agar tidak terbawa.
Sementara itu karyawan di sebelah gerak cepat menarik karyawan yang masuk ke mesin.
Ia menarik badan bagian atas rekannya.
Namun ternyata hal itu tak sepenuhnya berhasil.
Karyawan yang terlilit bahan sisa produksi semakin tertarik masuk ke dalam mesin bahkan kini hanya tampak tangannya saja yang ada di luar.
Sadar kondisi semakin parah, karyawan yang berusaha menyelamatkan rekannya itu langsung berinisiatif mematikan mesin tersebut.
Hal itu akhirnya berhasil menyelamatkan nyawa karyawan yang tertarik ke dalam mesin.
Seorang karyawan lain terlihat menghampiri.
Ia langsung membantu mengeluarkan karyawan yang masuk ke mesin.
Netter pun ramai mengomentari video menegangkan itu.
@iammingkl - Ngilu bgt ya Allah. Sehat-sehat deh yang kerjanya bareng alat-alat begitu huhu
@prlzsp - astagfirullah ngeri bgt
@latteattack - Telat beberapa detik uda wasalam masnya yaampun berhutang budi seumur hidup. Ngeri banget liatnya.
@xyzhill - Telat 2 detik saja sudah game over bener2 hutang nyawa sih itu.
@xFADSx - Pentingnya tombol emergency yang bisa dijangkau dengan mudab saat pengoperasian mesin. Salut buat temennya yang gercep
(Tribunnewsmaker.com/Talitha)(Tribunnews/Fitri Wulandari)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Karyawannya Tewas Tergilas Mixer Saus, 5 Afiliasi SPC Group Monopoli 83 Persen Pasar Roti Korea