Breaking News:

Tragedi Pesta Halloween

Ungkap soal Tragedi Halloween Itaewon, Petugas Pemadam Kebakaran Gemetar: Situasi yang Mengerikan

Tangan petugas pemadam kebakaran gemetar saat jelaskan tragedi Halloween di Itaewon, sangat mengerikan.

Editor: ninda iswara
Anthony WALLACE / AFP
Tangan petugas pemadam kebakaran gemetar saat jelaskan tragedi Halloween di Itaewon, sangat mengerikan. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan terbilang cukup mengerikan.

Ratusan korban meninggal dunia di tengah kerumunan dan himpitan masyarakat Korea yang ingin merayakan Halloween di Itaewon.

Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan, Choi Seong-beom menuai pujian atas dedikasinya mengumumkan tragedi Halloween Itaewon.

Etos kerja Choi Seong-beom menjadi perhatian KNetz (netizen Korea) saat ia melakukan konferensi pers pada Minggu (30/10/2022) tentang insiden mematikan dalam perayaan Halloween di Itaewon yang terjadi pada Sabtu sebelumnya.

KNetz menggambarkan sosok Choi Seong-beom sebagai pria yang tampak tangguh di luar namun lembut hatinya.

Dilansir Korea Times, rekaman video memperlihatkan tangan Choi gemetar saat konferensi pers viral di media sosial. 

Dalam video itu, Choi sedang menjelaskan apa yang terjadi dan menjawab pertanyaan dari para wartawan.

Baca juga: Surat Ulang Tahun Terakhir Korban Itaewon ke Ayahnya, Kirim Foto Sebelum Meninggal, Anakku Cantik

Baca juga: NGERINYA Tragedi Halloween Itaewon, Seperti Kuburan hingga Neraka: Mereka Tertawa dan Merekam Kami

Staf medis mengangkut korban tewas Halloween dengan tandu di distrik Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022.
Staf medis mengangkut korban tewas Halloween dengan tandu di distrik Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. (Jung Yeon-je / AFP)

Choi tampak tenang, namun tangan kirinya yang memegang microphone gemetar.

Pria itu melakukan lima kali konferensi pers dari TKP di distrik Itaewon dari Sabtu (29/10/2022) malam hingga Minggu (30/10/2022) pagi.

"Suaranya tegas dan tenang, tetapi tangannya gemetar, menunjukkan keseriusan tragedi ini," tulis seorang KNetz.

Selama konferensi pers, Choi sempat menegur beberapa orang yang berisik di sekitarnya untuk diam agar pekerja darurat bisa fokus menyelamatkan para korban.

Reaksinya yang blak-blakan itu membuatnya tampak serius dan penuh kasih tentang situasi yang dihadapi.

"Seperti kita, dia juga akan takut, karena para korban menumpuk. Kerumunan yang mengakibatkan lonjakan mayat pasti merupakan situasi yang mengerikan bahkan bagi petugas penyelamat veteran seperti dia," tulis seorang netizen lainnya.

Ramai komentar untuk berterima kasih dengan para petugas penyelamat.

Baca juga: Terhimpit, Patricia Febriola Selamat dari Tragedi Halloween Itaewon, Dibantu Sosok Ini: Ngasih Ruang

Baca juga: 17 Acara yang Dibatalkan Imbas Tragedi Halloween Itaewon, Running Man, Konser dan SMTOWN Wonderland

Choi Seong-beom, kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan, berbicara selama konferensi pers, Minggu (30/10/2022), di dekat Stasiun Itaewon. - Seorang pemadam kebakaran menuai pujian dari KNetz karena keseriusannya dalam menjelaskan tragedi pesta Halloween di distrik Itaewon, Seoul.
Choi Seong-beom, kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan, berbicara selama konferensi pers, Minggu (30/10/2022), di dekat Stasiun Itaewon. - Seorang pemadam kebakaran menuai pujian dari KNetz karena keseriusannya dalam menjelaskan tragedi pesta Halloween di distrik Itaewon, Seoul. (Yonhap)

Beberapa KNetz juga mendesak agar ada perawatan khusus untuk para petugas pemadam dan paramedis yang mungkin menderita trauma.

Bersamaan dengan video Choi, postingan anonim seorang petugas polisi juga mendapat banyak perhatian.

Di aplikasi On Blind, penulis anonim yang bekerja di Badan Kepolisian Nasional menceritakan bahwa ia ditugaskan ke Itaewon untuk membantu operasi penyelamatan.

"Ketika saya melihat orang-orang sekarat di depan mata saya, saya mencoba apa pun yang saya bisa, tetapi saya tidak dapat menyelamatkan mereka," tulisnya.

"Saya sangat menyesal saya tidak dapat menyelamatkan lebih banyak orang dan terima kasih kepada para petugas polisi, pemadam kebakaran, petugas medis dan masyarakat umum yang membantu kami."

Pengguna lain mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas upaya penyelamatan dan meninggalkan komentar seperti:

"Ini bukan salahmu" dan "Semoga kamu juga mendapatkan perawatan psikologis."

Tragedi ini terjadi pada Sabtu malam ketika kerumunan padat melonjak di gang sempit dan miring di sebelah Hotel Hamilton di daerah Itaewon, Seoul.

Hingga Senin (31/10/2022) pagi, 154 kematian telah dilaporkan dan jumlahnya bisa meningkat karena 33 lainnya masih dalam kondisi serius.

Baca juga: Tertawa karena Takut Pilu Saksi Mata Ungkap Tragedi Halloween di Itaewon, Teriak Tak Terdengar

Baca juga: Tragedi Pesta Halloween Itaewon Telan Korban Ratusan Orang, Pemerintah Korsel Umumkan Masa Berkabung

Seorang pria duduk di antara mayat korban, diyakini menderita serangan jantung, di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022.
Seorang pria duduk di antara mayat korban, diyakini menderita serangan jantung, di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. (Photo by Yelim LEE / AFP)

Mayoritas Korban Perempuan

Dari total 154 korban tewas, hampir dua pertiganya adalah perempuan.

Hingga Senin ini, total 98 wanita dipastikan tewas dalam insiden tersebut.

Sementara 56 orang lainnya adalah pria.

Kesenjangan gender yang signifikan telah membuat banyak orang bertanya-tanya mengapa kecelakaan itu jauh lebih fatal bagi wanita daripada pria.

Rasio gender dalam insiden mematikan itu belum jelas penyebabnya, namun beberapa ahli medis mengatakan kerangka tubuh wanita yang lebih kecil dan kekuatan fisik yang kurang lebih rentan cedera dalam situasi tersebut.

Menurut laporan Korea Herald, penapasan membutuhkan gerakan konstan dari otot-otot pernapasan dan diafragma. 

Sehingga mereka yang secara fisik lebih lemah dapat menjadi korban ketika semua orang yang terperangkap berjuang untuk kelangsungan hidup mereka sendiri.

"Kekuatan untuk melawan tekanan bagi perempuan umumnya lebih lemah daripada laki-laki, bersama dengan kemampuan untuk diresusitasi, jadi mungkin itu sebabnya ada lebih banyak korban perempuan," kata Park Jae-Sung, profesor pencegahan kebakaran dan bencana di Soongsil Cyber University.

Kim Won-young, profesor pengobatan darurat di Asan Medical Center, mengatakan bahwa orang secara naluriah menyilangkan tangan mereka untuk membuat ruang bernapas ketika daerah dada mereka di bawah tekanan, sesuatu yang akan lebih sulit dilakukan untuk orang yang lebih lemah di tengah keramaian.

Saksi mata dan kesaksian para penyintas menunjukkan bahwa beberapa pria berhasil melarikan diri dari tempat kejadian ke toko-toko di sekitar, sementara wanita tidak dapat melakukannya.

Baca juga: Imbas Tragedi Pesta Halloween Itaewon, Banyak Idol K-Pop Batal Comeback, Korea Selatan Berkabung

Baca juga: Heboh Perawat RS di Korea Malah Buat Konten Vlog Youtube Saat Rawat Korban-korban Halloween Itaewon

Staf medis mengangkut korban tewas Halloween dengan tandu di distrik Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022.
Staf medis mengangkut korban tewas Halloween dengan tandu di distrik Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. (Jung Yeon-je / AFP)

Hong Ki-jeong, profesor pengobatan darurat di Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul yang bertugas dalam operasi penyelamatan, mengatakan sebagian besar kematian diduga disebabkan oleh serangan jantung yang disebabkan oleh asfiksia.

Sederhananya, orang-orang mati lemas, diremukkan begitu erat sehingga mereka tidak bisa bernapas.

"Ketika (petugas penyelamat) pergi untuk menyelamatkan, sebagian besar (korban) tidak responsif terhadap CPR, mati lemas," katanya kepada media lokal.

"Banyak yang pasti sudah menderita kerusakan otak karena asfiksia, jadi tindakan darurat memiliki efek terbatas."

Waktu kritis untuk serangan jantung adalah dalam lima menit pertama, setelah itu terjadi kerusakan otak.

Setelah 10 menit, kerusakan menjadi permanen.

Dalam kasus Itaewon, waktu kritis telah berlalu bagi sebagian besar korban karena butuh beberapa menit untuk mengeluarkan mereka dari tumpukan mayat.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tangan Petugas Pemadam Kebakaran Gemetar saat Bicara Tragedi Itaewon, Tuai Pujian KNetz

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
HalloweenItaewonpemadam kebakaran
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved