Tragedi Sekeluarga Tewas
PENGAKUAN Adik dari 1 Keluarga yang Tewas di Kalideres, Telp Terakhir Setahun Lalu: Menjauhkan Diri
Adik kandung dari salah satu keluarga yang tewas di Kalideres mendatangi kantor polisi. Sebut korban sengaja menjauhkan diri dari keluarga inti.
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Adik kandung dari satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat angkat bicara.
Rupanya tak hanya pada tetangga, satu keluarga yang tewas di Kalideres Jakarta Barat ini juga tertutup pada keluarga intinya.
Bahkan keluarga ini terkesan menjauhkan diri dari keluarga inti mereka.
Hal ini diungkap oleh adik kandung dari salah satu korban tewas tersebut setelah mendatangi Polsek Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (12/11/2022).
Baca juga: SEBELUM Ikut Tewas Kelaparan, Korban Sempat Chat Petugas PLN: Silahkan Pak Putus Listrik Rumah Saya

"Hari ini datang kemari untuk memberikan keterangan atas kejadian yang ada di Kalideres ini karena ini adek kandung dari korban yang ada di satu keluarga di Kalideres ini, mereka menyampaikan bahwa keluarga ini terkesan menjauhkan diri dari keluarga inti," kata Kapolsek Kalideres Kompol Syafri Wasdar.
Syafri mengatakan komunikasi terakhir antara korban berinisial KM dengan adik kandungnya bernama Ris Astuti sudah beberapa tahun lalu.
"Terakhir lebih dari satu tahun lalu, komunikasi via telepon, dan untuk bertemu lebih dari 5 tahun lalu dan itu hanya sebatas mengucapkan selamat ulang tahun," ucapnya.
Sebelumnya, warga Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan adanya penemuan empat orang dalam keadaan tewas pada Kamis (10/11/2022).
Keempat jasa itu yakni seorang bapak berinisial RG (71), anak berinisial DF (42), ibu berinisial KM (66), dan paman berinisial BG (68).
Baca juga: MIRIS, 1 Keluarga Ternyata Tewas Kelaparan, 3 Minggu Tak Makan, Otot Mengecil, Polisi: Kulkas Kosong
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Haris Kurniawan menerangkan penemuan empat mayat itu awalnya saat warga curiga setelah mencium bau busuk yang berasal dari salah satu rumah.
"Pada saat dibuka ditemukan ada empat jenazah di dalam, dua laki-laki dan dua perempuan," kata Haris kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).
Haris menyebut dari informasi masyarakat di lokasi, keempat jasad yang ditemukan itu merupakan satu keluarga dengan keadaan sudah membusuk.
Korban Tewas Sudah Lama Tak Makan
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce menyebut dari hasil pemeriksaan dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur, keempat orang yang tewas itu sudah lama tidak mendapat asupan makanan maupun minuman.
"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan, jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot ototnya sudah mengecil," ucap Pasma.
Pasma menyebut keempat jenazah itu sudah meninggal dunia sejak tiga minggu yabg lalu sehingga saat ditemukan jasadnya sudah membusuk.

"Jadi itu dari bapaknya, ibunya, iparnya semuanya di waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda-beda," ungkapnya.
Lebih lanjut, Pasma juga mengungkapkan bahwa pihaknya tak menemuka ada bercak darah di lokasi penemuan keempat mayat tersebut.
Selain itu, kata Pasma, kondisi rumah juga dalam keadaan rapi, tidak berantakan, serta layak untuk ditinggali.
"Enggak ada (bercak darah)," ujarnya.
Menunggak Bayar Listrik
Asiung, Ketua RT 015/RW 07 di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat menyebut sempat menegur salah satu korban yang ditemukan tewas bersama tiga anggota keluarganya.
Asiung mengatakan dirinya menegur DF (42) yang merupakan anak dari keluarga tersebut karena ada surat dari PLN soal tunggakan bayar listrik pada 31 Agustus 2022.
Setelah itu, Asiung mengaku berkomunikasi dengan DF pada 5 September 2022 untuk mengingatkan agar membayar listrik agar tidak diputus.
"Dia ada tunggakan dari PLN, saya terima (surat teguran PLN) pada 31 Agustus.
Saya ingatkan lagi ke anaknya (DF), 'tolong diurus jangan sampai diputus (listriknya)," kata Asiung kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).

"Dibalas tanggal 5 September, 'Iya om, baik om, maaf ngerepotin. Nanti saya kabarin lagi' seperti itu jawaban dari si anak," sambungnya.
Setelah itu, Asiung mengatakan keluarganya sempat membayar listrik sebesar Rp300 ribu. Namun, pada Oktober 2022, mereka meminta petugas PLN memutus aliran listriknya.
"Oktober tanggal 4 dia kasih kabar petugas PLN, bang jangan dibayarin lagi, diputus saja.
Nanti kalau saya mau pasang lagi, saya hubungin bapak ke petugas PLN.
Tanggal 27 September petugas PLN menelpon hubungin atau chat tidak bisa sama sekali, ceklis satu," ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi: Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Menjauhkan Diri dari Keluarga Inti