Tragedi Sekeluarga Tewas
Janggal, Satu Keluarga Tewas di Kalideres Disebut Kelaparan Tapi Punya Aset Miliaran, Ekonomi Baik
Satu keluarga di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat yang ditemukan tewas pada Kamis 10 November 2022 petang
Editor: galuh palupi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Satu keluarga di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat yang ditemukan tewas pada Kamis 10 November 2022 petang sempat disebut kelaparan.
Janggalnya, keluarga ini ternyata bukan dari kalangan ekonomi sulit.
Bahkan mereka ternyata memiliki aset bernilai miliaran rupiah.
Informasi jika keempat orang yang merupakan satu keluarga itu meninggal karena kelaparan berawal dari ucapan polisi.
Polisi menyebut bahwa berdasarkan hasil autopsi kepada keempat korban tidak ditemukannya makanan dalam tubuh mayat
Kini, polisi telah mengklarifikasi penyebab meninggalnya empat orang dalam rumah di Kalideres masih menjadi misteri.
Baca juga: Satu Keluarga Kalideres Tak Tewas Bersamaan, Korban Terakhir Hidup dengan Jasad Lalu Ikut Meninggal
Polisi menyebut bahwa tidak ditemukannya makanan dalam tubuh mayat itu bukan berarti mereka kelaparan.

Informasi bahwa satu keluarga yang membusuk di Kalideres itu memiliki aset miliaran disampaikan tokoh pemuda Jakarta Barat Umar Abdul Aziz.
Angka tersebut berasal dari taksiran harga rumah yang ditempati keluarga itu di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres.
Serta disebut bahwa keluarga itu juga memiliki mobil.
Karenanya, dia tak yakin jika satu keluarga di Kalideres itu meninggal karena kelaparan.
“Saya tidak yakin di DKI Jakarta ini meninggal karena kelaparan.
Kalau dilihat dari segi rumah yang tinggal di kawasan komplek tidak mungkin dia tidak makan,” terang Umar, Sabtu (12/11/2022)
Sebelumnya, peristiwa meninggalnya satu keluarga di perumahan mewah Citra Garden, RW 15 Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Kota Jakarta Barat menggemparkan warga sekitar pada Kamis (10/11/2022) petang.
Keempat korban yang jasadnya sudah membusuk itu adalah pasutri Rudianto (71), Margaret (58), anak mereka Dian (40) dan adik dari pasutri itu Budianto (69).
Hal serupa disampaikan oleh Handoyo, kerabat korban.
Baca juga: Tragedi Dinding Rumah Roboh di Kalideres, Korban Tewas Memeluk Balitanya, Ini Kronologi Kejadian
Ia menerangkan, kondisi perekenomian keempat korban tidak tergolong sulit.
"Keluarga saya itu tidak terlalu sulit, jadi bukan kelaparan.

Kemungkinan karena dia terlalu tertutup saja tidak berinteraksi kepada siapapun, kalau memang dia kelaparan pasti dong bisa menghubungi keluarga," ujar Handoyo selaku ipar dari istrinya korban ibu RM.
Sementara, Ris Astuti selaku adik dari korban RM mengaku bahwa korban sangat tertutup bukan hanya ke orang lain termasuk ke keluarganya sendiri.
Sebagai adiknya saja, Ris mengaku dirinya terakhir komunikasi dengan korban sekitar 5 tahun yang lalu.
"Saya selaku adik korban saja jarang komunikasi, apalagi sama orang lain, korban terlalu tertutup," ucapnya.
Ia berhubungan paling hanya sekedar memberikan ucapan ulang tahun saja. Ia dengan adiknya (korban) RM ini tidak ada masalah.
"Kami sering guyon lah ibarat layaknya seperti kakak dan adik," katanya.
Barang Bukti di Lokasi
Sejumlah barang bukti ditemukan polisi di lokasi tewasnya satu keluarga di dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
Baca juga: Satu Keluarga Kalideres Tak Tewas Bersamaan, Korban Terakhir Hidup dengan Jasad Lalu Ikut Meninggal
Barang bukti yang ditemukan menjadi petunjuk polisi untuk bisa mengungkap kasus tersebut.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar membeberkan sejumlah barang bukti yang disita berupa telepon genggam hingga beberapa catatan.
Adapun catatan berisi struk belanjaan diduga milik para korban.

"Itu catatan biasa. Bon bekas dia belanja di (supermarket) Hari-Hari, itu sudah lama, tahun 2021," kata Syafri kepada wartawan, Sabtu (12/11/2022).
Selain itu, Syafri juga menemukan bedak bayi dan kapur barus dari rumah saat mengevakuasi empat jenazah itu.
Dari keterangan dari dokter, barang-barang itu biasa dipakai untuk menyamarkan bau tak sedap.
"Ditemukan ada beberapa bekas bedak bayi dan kapur barus, menurut dokter itu untuk menghilangkan bau," ungkapnya.
Namun, Syafri belum menjelaskan hubungan benda-benda itu dengan kematian korban.
Sebab, belum ada penjelasan dari dokter terkait waktu kematian para korban.
"Karena dokter belum mengatakan kematian itu kapan. Jadi belum tahu," tuturnya. (Tribun Jakarta)
Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribun Jakarta dengan judul 'Benarkah Sekeluarga Tewas di Kalideres karena Kelaparan? Info Mereka Punya Aset Miliaran'