Breaking News:

Tragedi Sekeluarga Tewas

IBUNYA Sudah Jadi Mayat, Anak Pasutri Kalideres Masih Beri Susu & Sisiri Rambut: Ibuku Masih Hidup!

Pegawai koperasi syok, Margaretha sudah jadi mayat sang anak malah mengelak dan ngaku setiap hari beri susu dan sisiri rambut ibunya.

Editor: octaviamonalisa
via TribunJakarta
Anak keluarga tewas di Kalideres sempat ngototnya ibu masih hidup padahal sudah jadi mayat 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang saksi mata mengungkap kelakuan aneh salah satu anggota keluarga Kalideres sebelum semuanya ditemukan tewas.

Dian, anak dari pasutri Kalideres yang tewas membusuk di rumah sempat bertemu dengan seorang pegawai koperasi sebelum akhirnya juga ikut tewas bersama orangtuanya.

Dalam pertemuan itu, saksi mata tersebut melihat ibunda Dian, Reny Margaretha sudah menjadi mayat.

Namun Dian bersikukuh menyebut ibunya masih hidup.

Bahkan Dian mengaku masih memberi sang ibu susu dan menyisiri rambutnya setiap hari.

Baca juga: NYALAKAN Flash HP, Saksi Mata Syok Ibu Keluarga Kalideres Jadi Mayat, Diancam: Jangan Lapor Polisi!

Dua Petugas berseragam Hazmat berada di kamar rumah satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu (12/11/2022).
Dua Petugas berseragam Hazmat berada di kamar rumah satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu (12/11/2022). (Tribun Jakarta)

"Saat pegawai koperasi di dalam kamar menyampaikan bahwa ibunya sudah jadi mayat, Dian jawab ibu saya masih hidup.

Tiap hari saya berikan minum susu, sambl disisir dan rambutnya rontok semua," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).

Meski begitu, Hengki tidak mau berspekulasi soal kasus tersebut, termasuk soal apakah Dian memiliki kondisi kejiwaan tertentu karena mengganggap ibunya masih hidup meski sudah meninggal dunia.

"Nah itu yang dalam proses penelitian oleh tim psikologi forensik.

Ini ahlinya beliau-beliau ini yang akan menganalisis, yang jelas pada saat itu (Dian menyampaikan) ibu saya belum meninggal, disisir rambutnya rontok setiap hari minum susu, tapi pada saat keluar nangis, itu ada foto-fotonya," tutur Hengki.

Untuk informasi, warga di perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan adanya penemuan empat orang dalam keadaan tewas pada Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Saksi Baru Kasus Kalideres, 6 Bulan Lalu Sempat Lihat Mayat Ibu di Kamar, 2 Korban Lain Masih Hidup

Keempat jasad itu yakni seorang bapak berinisial Rudiyanto Gunawan (71), anak berinisial Dian (42), ibu berinisial R.

Margaretha Gunawan (66), dan paman berinisial Budiyanto Gunawan (68).

Fakta Baru Penyelidikan

Polisi mengungkapkan fakta baru terkait kasus kematian satu keluarga di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut sang ibu bernama Reni Margaretha ternyata sudah meninggal dunia sejak Mei 2022 lalu.

Fakta ini terungkap dari hasil digital forensik terhadap handphone yang ditemukan di rumah para korban, di mana ada beberapa pihak yang rutin berkomunikasi dengan korban.

Orang itu adalah seorang mediator jual beli rumah yang berkomunikasi dengan sang paman bernama Budiyanto

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).
Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022). (Kolase TribunJakarta)

"Saat itu, salah satu pemilik ataupun yang meninggal dunia di rumah tersebut atas nama almarhum Budiyanto menghubungi para saksi untuk menjual rumah tersebut," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/11/2022).

Saat itu, Budiyanto menyerahkan sertifikat asli rumah tersebut kepada sang mediator untuk menjual rumah seharga Rp1,2 miliar.

"Ada hal yang sangat tidak lazim saat ditemui mediator ini (Budyanto) langsung menyerahkan sertifikat rumah asli," ucapnya.

Namun, lanjut Hengki, tak kunjung ada pihak yang ingin membeli rumah tersebut.

Singkat ceritanya, mediator itu bertemu dengan seorang pegawai koperasi simpan pinjam. Kemudian, disepakati untuk menggadaikan rumah tersebut.

Kemudian, pada 13 Mei 2022, mediator dan pegawai koperasi datang ke rumah korban. Di sana, mereka sudah mencium bau busuk dari rumah itu.

"Saat ditanya, Budyanto menjawab bahwa got lupa dibersihkan," ucapnya.

Baca juga: Tadinya Cantik Tukang Jamu Syok, Anak Keluarga Kalideres Pucat Sebelum Tewas: Badan Kecil Banget

Setelah itu, mereka masuk ke dalam rumah dan bertanya soal sertifikat rumah yang diketahui atas nama Margaretha.

Hengki menerangkan kedua saksi itu meminta untuk dipertemukan langsung dengan Margaretha yang disebut Budiyanto sedang tertidur di dalam kamar.

"Diantar masuk ke dalam kamar begitu pintu kamar dibuka menyeruak bau lebih busuk lagi.

Dian (anak Margaretha) bilang si ibu sedang tidur dan minta lampu jangan dihidupkan karena ibu saya sensitif terhadap cahaya kata Dian," ucapnya.

Selanjutnya, tanpa sepengetahuan sang anak, pegawai koperasi ini menghidupkan lampu flash handphone.

Seketika, saksi kaget dan menyatakan bahwa Margaretha sudah meninggal dunia.

Penemuan empat mayat satu keluarga dari satu rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. Lokasi penemuan empat mayat satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, dalam keadaan tak biasa. ketua RT Asiung sampai tercengang melihat TKP.
Penemuan empat mayat satu keluarga dari satu rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. Lokasi penemuan empat mayat satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, dalam keadaan tak biasa. ketua RT Asiung sampai tercengang melihat TKP. (Via Tribun Jakarta)

"Yang bersangkutan langsung teriak takbir Allahu Akbar, ini sudah jadi mayat," jelasnya.

Berdasarkan keterangan saksi ini, kata Hengki, pihaknya menarik kesimpulan bahwa ada satu korban yang sudah meninggal pada bulan Mei.

"Kita bisa menarik kesimpulan bahwa ada yang meninggal sejak bulan Mei diduga ini adalah atas nama Reni," kata Hengki.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Meski Sudah Jadi Mayat, Anak Keluarga Tewas di Kalideres Masih Kasih Susu hingga Sisiri Rambut Ibu

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Kalidereskeluargapegawai koperasiDian
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved