Breaking News:

Sekeluarga Tewas di Magelang

Kebohongan Dhio yang Racuni Keluarganya di Magelang, Ternyata Pengangguran, Fakta Mobil Innova

Terkuak sederet kebohongan Dhio, pelaku yang tega meracuni keluarga. Fakta mobil Innova yang dikendarainya terbongkar.

Editor: ninda iswara
YouTube Tv One, IST
Terkuak sederet kebohongan Dhio, pelaku yang tega meracuni keluarga. Fakta mobil Innova yang dikendarainya terbongkar. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Fakta terbaru mengenai pembunuhan sekeluarga di Dusun Prajen, Desa Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, terkuak.

Pelaku pembunuhan, DDS alias Dhio (22) ternyata melakukan sejumlah kebohongan.

Bukti-bukti baru kini mulai bermunculan.

Satu di antaranya, Polresta Magelang mengamankan satu unit mobil jenis minibus Innova berpelat K 17 DA.

Plt Kapolresta Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, satu unit mobil yang diamankan sebagai barang bukti yang dipakai tersangka DDS (22) untuk mengambil dan menyimpan zat sianida, dan arsenik.

"Mobil ini milik orang lain atau statusnya disewa.

"Yang mana kendaraan tersebut atau mobil tersebut digunakan tersangka untuk mengambil barang bukti zat kimia (arsenik dan sianida) yang dibelinya secara online ke kurir.

"Dan, (mobil itu) digunakan untuk menyimpan sisa barang-barang (zat beracun) yang digunakan untuk menghabisi keluarga terdekatnya," ujarnya.

Baca juga: Paman Bantah Dhio Jadi Tulang Punggung, Curiga Keponakannya Punya Utang Hingga Tega Racuni Keluarga

Meski pakai baju oranye dan tangan diborgol, Dhio Daffa bak tidak menyesal sudah bunuh keluarganya sendiri
Meski pakai baju oranye dan tangan diborgol, Dhio Daffa bak tidak menyesal sudah bunuh keluarganya sendiri (YouTube Tv One)

Ia menerangkan, tersangka mengambil sendiri zat sianida, dan arsenik yang dibelinya secara online.

Di mana, zat tersebut diambil dari salah satu kurir di wilayah Kabupaten Magelang.

"Berdasarkan keterangan dari pelaku, pelaku mengambil sendiri. Cash on Delivery (COD), ada di salah satu kurir yang belanja online di wilayah Kabupaten Magelang,"terangnya.

Sebelumnya, dia menjelaskan, tersangka membeli zat sianida dan arsenik secara online.

"Tersangka membeli golongan sianida sebanyak 100 gram, dan arsenik sebanyak 10 gram.

"Arseniknya sendiri itu masing-masing belinya dua barang, dan masing-masing barang itu (ukuran) 5 gram. Itu yg digunakan pada hari Rabu untuk percobaan pertama pembunuhan,"ungkapnya.

Pada percobaan pertama pelaku melancarkan aksinya dengan mencampurkan zat arsenik ke dalam minuman es dawet.

Namun kata Sajarod, karena dosisnya terlalu sedikit jadi tidak berpengaruh sampai menyebabkan korban meninggal dunia.

"Sehingga, yang bersangkutan mencoba mengulangi dengan menggunakan sianida. Semuanya belanja dengan online, pembeliannya berbeda-beda dalam kurun waktu yang rentannya tidak terlalu lama. Yang pertama dibeli arsenik,"ucapnya.

Baca juga: Dhio Ngaku Dibebani hingga Nekat Racuni Keluarga, Paman Bantah, Beberkan Fakta hingga Singgung Utang

Sosok Dhio Daffa, pembunuh satu keluarga di Magelang ternyata pengangguran
Sosok Dhio Daffa, pembunuh satu keluarga di Magelang ternyata pengangguran (IST)

Pekerjaaan

Selain itu polisi juga mengungkapkan tersangka ternyata tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran.

"Memang sempat tersangka mengaku memiliki pekerjaan di salah satu perusahaan milik negara pada tahun 2018-2021,

"Namun setelah dilakukan cross check ternyata tidak ada data yang bersangkutan bekerja di sana. Sepertinya demikian tersangka memberikan keterangan bohong,"lanjut Kapolres.

Ia melanjutkan, untuk kondisi psikis maupun kejiwaan tersangka saat dilakukan penyelidikan mampu memberikan keterangan secara detail.

"Kemarin Ibu Kabiddokkes dan kami, selaku penyelidik melakukan wawancara interogasi dan pemeriksaan.

"Dan tersangka lancar dalam hal memberikan jawaban, memberikan kronologis secara detail. Sehingga dengan gambaran seperti itu bahwasannya yang bersangkutan memiliki ketahanan jiwa yang bagus," ungkapnya.

Sementara itu untuk pemeriksan masalah kejiwaan tersangka, pihaknya masih memfokuskan pada penyidikan kasus terlebih dahulu.

Baca juga: Sikap Dhio Berubah Sejak Alami Kejadian Ini, Dirawat Ibu saat Hampir Mati, Kini Tega Racuni Keluarga

Sosok Dhio, si bungsu yang tega racuni keluarganya sampai tewas
Sosok Dhio, si bungsu yang tega racuni keluarganya sampai tewas (IST)

"Kami fokus ke penyidikan terlebih dahulu, itu hanya tambahan nanti kita akan koordinasikan dengan pihak jasa perlu tidaknya dilakukan pengecekan kejiwaan," tuturnya.

Adapun untuk ancaman hukuman kepada tersangka, Polresta Magelang tetap menjerat Pasal 340 KUHP Juncto 338KUH dengan pidana ancaman hukuman mati atau seumur hidup.

"Sedangkan, untuk keterangan palsu tersangka nanti dengan berjalannya waktu apakah dengan kebohongannya itu bisa terjerat UU pidana juga. Namun, saat ini, kami fokus pada kejadian ini dulu," urainya.

Dhio Campur 2 Sendok Sianida Demi Bunuh Keluarganya, Polisi Syok: 2 Miligram Sudah Sangat Mematikan

Fakta baru kasus kematian satu keluarga di Magelang terungkap.

Kepada penyidik, Dhio Daffa mengaku menuangkan dua sendok sianida ke minuman keluarganya.

Setelah menenggak minuman tersebut, keluarga Dhio Daffa pun langsung kesakitan hingga akhirnya meninggal dunia.

Dari hasil autopsi, polisi juga mengungkap ditemukan sisa-sisa racun sianida di organ tubuh anggota keluarga Dhio Daffa.

Baca juga: Tak Ada Pertanda, Ayah yang Diracuni Anak Sendiri di Magelang Sempat Hubungi Kerabat, Minta Hal Ini

Sosok Dhio Daffa, pembunuh satu keluarga di Magelang
Sosok Dhio Daffa, pembunuh satu keluarga di Magelang (IST)

"Jelas penyebab kematian akibat masuknya racun.

Kemarin pemeriksaan laboratorium sudah keluar dan hasilnya positif sianida. Hanya sianida saja," jelasnya dilansir dari YouTube Kompas TV, Rabu (30/11/2022).

Ia mengatakan kandugan sianida yang ditemukan berada di organ lambung, sampel darah, dan urine ketiga korban.

Pada bagian bibir dalam, tenggorokan hingga lambung dan usus korban juga ditemukan ciri-ciri adanya zat beracun dan berwarna kemerahan.

Ketika ditanya jumlah sianida yang dicampukan oleh pelaku ke minuman korban, Summy Hastry tidak dapat menjawab karena sebagian racun sudah masuk ke tubuh korban.

Namun berdasarkan pengakuan dari Dhio Daffa, jumlah sianida yang dimasukkan sebanyak dua sendok setiap gelas.

Ia juga menambahkan jumlah sianida yang dapat mematikan tergantung berat badan dan keadaan fisik korban.

Baca juga: POTRET Santainya Dhio Usai Bunuh Ayah, Ibu & Kakaknya di Magelang, Cuma Melirik saat Polisi Olah TKP

"Sekitar dua sendok itu cukup besar.

Jadi kalau di ilmu toksikologi, dua miligram sianida itu sudah sangat mematikan," jelasnya.

Summy mengatakan jika minuman berwarna yang sudah tercampur dengan sianida maka tidak akan terlihat oleh mata manusia.

"Sulit karena berwarna ya, kecuali kalau air biasa kelihatan ini. Jika minuman berwarna seperti teh dan kopi sulit disadari," terangnya.

Menurutnya pelaku menggunakan racun jenis sianida karena belajar dari percobaan pertama yang gagal.

Diketahui, pelaku sempat melakukan percobaan pembunuhan dengan mencampurkan racun jenis arsenik ke minuman dawet dan diberikan ketiga anggota keluarganya.

Namun percobaan ini gagal karena para korban hanya merasakan mual dan tidak meninggal dunia.

Satu keluarga di Magelang tewas diracun anak kedua
Satu keluarga di Magelang tewas diracun anak kedua (Grafis TribunVideo/Kompas/Ika Fitriana)

Dari sinilah pelaku memutuskan menggunakan sianida untuk percobaan pembunuhan kedua.

"Tertelan tapi kadarnya sedikit. Pelaku mempelajari dari percobaan pertama dan menggunakan sianida," pungkas Summy.

Motif pelaku dibantah pihak keluarga

Dhio Daffa telah menjadi tersangka dalam kasus ini karena membunuh ayahnya, Abbas Ashar (58), ibunya, Heri Riyani (54), dan kakak perempuan pertama, Dhea Choirunnisa (25).

Motif pembunuhan yang diungkapkan Dhio ketika proses penyelidikan adalah sakit hati menjadi tulang punggung keluarga.

Namun motif ini dibantah oleh paman Dhio Daffa, Sukoco yang merupakan kakak dari Heri Riyani.

"Selain itu saya meluruskan berita yang simpang siur, bahwa pengakuan tersangka dia jadi penanggung jawab atau tulang punggung itu tidak benar.

Sama sekali tidak benar," tegasnya dilansir dari YouTube KompasTV, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Sikap Dhio Berubah Sejak Alami Kejadian Ini, Dirawat Ibu saat Hampir Mati, Kini Tega Racuni Keluarga

Ia menjelaskan selama ini Dhio selalu hidup boros dan membebani perekonomian keluarga.

Menurutnya Dhio pandai berbohong ke orang tua agar diberi uang yang jumlahnya tidak sedikit.

"Bahkan justru yang merusak dana-dana orang tua itu, dia sendiri."

"Dengan kebohongan-kebohongannya, kepandaiannya, sehingga dana-dana orang tua digerogoti," pungkasnya.

Bahkan, Sukoco mendapat informasi dari korban, Heri Riyani jika uang jajan bulanan Dhio mencapai Rp 32 juta sebulan.

Hal tersebut diceritakan Heri Riyani kepada Sukoco beberapa bulan sebelum kejadian pembunuhan.

"Jadi waktu almarhumah adik saya (Heri Riyani), pernah beberapa bulan yang lalu bertemu dengan saya 'mas ini untuk pengeluaran Dhio satu bulan 32 juta' untuk kursus bahasa Inggris, belum yang lain-lainnya," pungkasnya.

Uang yang diberikan kepada Dhio tidak jelas digunakan untuk apa karena tidak ada bukti.

"Namun kursusnya belum dibuktikan benar adanya," imbuhnya.

Potret santainya Dhio Daffa setelah bunuh keluarganya sendiri
Potret santainya Dhio Daffa setelah bunuh keluarganya sendiri (YouTube Kompas TV)

Polisi ungkap kemungkinan ada motif lain

Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun menjelaskan petugas masih terus mendalami motif Dhio melakukan pembunuhan.

"Ini (motif) yang sedang kami gali karena motif awal yang ada adalah sakit hati karena beban yang harus ditanggungnya.

Yang bersangkutan juga tidak bekerja, orangtuanya baru pensiun."

"Dan, kakak kandungnya juga tidak bekerja selepas kerja di salah satu perbankan.

Sehingga ini menjadi rasa sakit hati kenapa dia sendiri yang diberikan beban sedangkan kakaknya tidak," jelasnya dikutip dari TribunJogja.com.

Menurutnya ada motif lain yang membuat Dhio membunuh keluarganya sendiri selain motif sakit hati.

Ketika ditanya terkait kemungkinan adanya motif warisan, Mochammad Sajarod mengatakan jika petugas masih mendalami motif yang ada terlebih dahulu.

"Ini yang sedang kami dalami karena bagaimana pun juga motif-motif lain pasti ada, tidak hanya satu.

Namun, yang ada saat ini adalah sakit hati.

Ini sedang kami dalami," tambahnya.

(Tribunjogja.com/Ndg/Tribunnews)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kabar Terbaru Pembunuhan Sekeluarga di Magelang, Fakta Mobil Innova Bernopol K 17 DA dan di Tribunnews.com dengan judul Dhio Daffa Gunakan 2 Sendok Sianida untuk Bunuh Keluarganya, Polisi: 2 Miligram Sudah Mematikan

Sumber: Tribun Jogja
Tags:
keluargaMagelangracunDhio
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved