Wilayah Indonesia Akan Hadapi Hujan Ekstrem Pada Awal Tahun 2023, BMKG 'Warna Hijau Tua Pekat'
Indonesia digadang bakal menghadapi hujan ekstrem pada awal tahun 2023, BMKG: 'ini bahaya'.
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Indonesia digadang bakal menghadapi hujan ekstrem pada awal tahun 2023.
Namun benarkah demikian? berikut adalah penjelasan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menurut BMKG kemungkinan besar beberapa wilayah di Indonesia bakal menghadapi hujan ekstrem.
BMKG juga memprediksi potensi hujan ekstrem akan terus berlangsung di Indonesia hingga pergantian tahun.
Potensi cuaca ekstrem seperti yang dirasakan Selasa (27/12) kemarin akan terjadi hingga 2 Januari 2023.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan jika sebelumnya pihaknya mendeteksi empat fenomena yang terjadi berbarengan sehingga mengakibatkan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia, kini ada penambahan satu fenomena lagi yang mendorong
peningkatan terjadinya cuaca ekstrem tersebut.
"Kami mengevaluasi ternyata prakiraan tersebut konsisten atau sesuai dengan kejadian yang ada.
Bahkan sejak kemarin kami mendeteksi ada penambahan satu fenomena baru lagi yang dapat berpengaruh pada dinamika cuaca Indonesia," ungkap Dwikorita dalam konferensi pers BMKG, Selasa (27/12).
Baca juga: 13 Orang Meninggal Korban Badai Tropis Nalgae di Filipina, Warga Terdampak Banjir & Tanah Longsor
Berdasarkan analisis terkini BMKG, kondisi dinamika atmosfer di sekitar wilayah Indonesia masih berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah dalam satu minggu ke depan.
Kondisi dinamika atmosfer ini memicu peningkatan curah hujan dan punya tendensi adanya penguatan intensitas.
"Jadi mulai hari ini hingga 2 Januari 2023," terang dia.

BMKG bahkan menyebut pada 1 Januari 2023 peta wilayah Indonesia akan tertutup warna hijau pekat atau indikasi terjadinya curah hujan lebat hingga ekstrem.
Cuaca ekstrem tersebut terjadi karena adanya fenomena Monsun Asia ditambah seruakan dingin dari dataran tinggi Asia yang masuk melalui Selat Malaka dan kemudian menyeberang ke ekuator, dan terbentuk Arus Lintas Ekuator atau Cross Equatorial Northerly Surge (CENS).
BMKG memperkirakan fenomena ini mulai terjadi pada hari ini, (Rabu 28/12/2022) yang akan menyelimuti wilayah Jawa Timur hingga Nusa Tenggara.
Baca juga: Masih Masa Pandemi Penanganan Bencana Harus Sesuai Protokol Kesehatan, Begini Penjelasan BMKG
"Ini bahaya sesuai terdeteksi tanggal 21 Desember lalu, cuaca akan meningkat bisa mencapai ekstrem," kata Dwikorita.