Breaking News:

Berita Viral

MENOLAK LUPA! Warga Wadas Penolak Tambang Peringati Tragedi 23/4, Beri 4 Tuntutan ke Ganjar Pranowo

Masyarakat wadas beri empat tuntutan kepada Ganjar Pranowo dan pemerintah terkait dengan tragedi 23 April.

Editor: Dika Pradana
Kompas.com
Warga Wadas beri empat tuntutan di momen peringatan tragedi 23/4 untuk Ganjar Pranowo. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - MENOLAK LUPA, masyarakat desa Wadas penolak tambang andesit di Purworejo menggelar peringatan tragedi 23 April.

Peringatan tersebut digelar oleh kelompok masyarakat Desa Wadas penolak tambang andesit yang tergabung dalam Gempadewa (Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas) pada 23 April 2023.

Dalam peringatan tersebut, warga antitambang mengambil tema 'Menolak Lupa Kedzaliman Negara'.

Warga Wadas beri empat tuntutan di momen peringatan tragedi 23/4 untuk Ganjar Pranowo.
Warga Wadas beri empat tuntutan di momen peringatan tragedi 23/4 untuk Ganjar Pranowo. (Kompas.com)

Tujuan dari digelarnya acara tersebut ialah untuk untuk memperingati tindakan represif aparat kepolisian yang dilakukan pada Jumat, 23 April 2021 yang lalu.

Peristiwa yang dikenal dengan 'Tragedi 23/4' ini terjadi ketika puluhan aparat polisi bentrok dengan warga Wadas.

Kejadian ini dipicu oleh pengukuran lahan yang di kawal oleh aparat kepolisian dan dihadang oleh warga Wadas.

Peringatan "Tragedi 234” yang dilaksanakan bersamaan perayaan Hari Raya Idul Fitri itu berlangsung dengan penuh haru di Tugu Perlawanan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

"Peringatan ini juga menjadi upaya bagi warga agar saling menguatkan dan menghilangkan trauma,” ujar Siswanto dari Gempadewa, melalui keterangan resminya yang diterima awak media pada Selasa (25/4/2023).

Baca juga: Khusus Bertemu Capres Lansia Ini Berangkat Pagi, Tempuh Jarak 12 Km Demi Open House Ganjar Pranowo

Dalam kegiatan itu, warga Wadas menuntut Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah untuk bertanggungjawab atas peristiwa tersebut.

Setidaknya warga menuntut 4 poin yang harus dipenuhi Ganjar sebagai pemimpin Jawa Tengah.

Yang pertama, warga menuntut untuk membatalkan tambang andesit di Wadas,.

Yang kedua Ganjar Pranowo dituntut bertanggung jawab atas kekerasan dan penangkapan sewenang-wenang pada tragedi 23 April 2021 di Wadas.

Yang ketiga, Ganjar harus menghentikan segala upaya pengambilalihan tanah milik rakyat Wadas yang masih menolak tambang.

Yang terakhir, pemerintah termasuk Ganjar Pranowo harus memastikan tidak adanya kekerasan di masa mendatang.

"Dan yang terakhir Pemerintah, termasuk Ganjar Pranowo harus memastikan agar segala bentuk represi seperti kekerasan, penangkapan dan lain-lain tidak dilakukan lagi terhadap warga Wadas dan siapa saja yang menyatakan pendapatnya di muka umum," kata Siswanto.

Seperti diketahui, tambang batu andesit di dari Wadas rencanaya akan digunakan untuk membangun Bendungan Bener.

Bendungan tersebut telah ditetapkan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: AKHIRNYA! Anies Baswedan Bereaksi Ganjar Pranowo Dicapreskan PDI Perjuangan: Insya Allah, Amanah!

ILUSTRASI Warga Wadas melawan tolak tambang.
ILUSTRASI Warga Wadas melawan tolak tambang. (Kompas.com)

Bendungan Bener adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Julian Duwi Prasetya mengatakan, Izin Penetapan Lokasi (IPL) tambang Wadas dianggap bermasalah.

Sedangkan IPL dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah dan kemudian diperpanjang oleh Ganjar Pranowo, yang saat ini menjadi Gubernur Jateng dan Calon Presiden yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P).

Pada insiden tersebut, terdapat aparat yang melakukan kekerasan terhadap warga setempat yang antitambang.

Warga tak terima mendapatkan perlakuan seperti itu dari aparat.

"Bentuk kekerasan yang dilakukan negara semakin masif dan tidak dilakukan secara fisik saja," ujar Julian.

Hingga kini warga penolak tambang tersebut terus menyuarakan tuntutannya kepada Calon Presiden dari PDI Perjuangan itu.

Baca juga: RESMI Jadi Capres, PDIP Dongkrak Popularitas Ganjar Pranowo, Upaya Elektabilitas Tak Semakin Merosot

Warga Wadas peringati tragedi 23/4 penolakan tambang di Purworejo.
Warga Wadas peringati tragedi 23/4 penolakan tambang di Purworejo pada 23 April 2023 . (Kompas.com)

BERITA VIRAL LAINNYA, 'Khusus Bertemu Capres' Lansia Ini Berangkat Lebih Pagi, Tempuh Jarak 12 Km Demi Open House Ganjar Pranowo

DEMI bertemu dengan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo, lansia ini rela berangkat pagi-pagi buta ke Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah pada Senin, (24/4/2023).

Lansia bernama Sutiyoso yang kini berusia 73 tahun tersebut dengan penuh semangat menembus dinginnya udara di lereng Gunung Lawu demi bertemu dengan Ganjar Pranowo.

Sosok Sutiyoso yang tinggal di Kecamatan Karangpandan, Karanganyar tersebut mengaku mengidolakan putra kelahiran lereng Gunung Lawu, Ganjar Pranowo.

Dia rela menempuh perjalanan sejauh 12 km dengan medan yang menanjak nan berkelok-kelok ciri khas jalanan pegunungan menuju kampung halaman dari Ganjar Pranowo.

Diketahui, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah merupakan kampung halaman dari Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Sutiyoso tiba lebih awal dalam acara open house Ganjar Pranowo di Griya Suparni.

Sutiyoso, pria lansia yang rela berangkat lebih pagi dan tempuh 12km demi hadiri open house Ganjar Pranowo di Tawangmangu.
Sutiyoso, pria lansia yang rela berangkat lebih pagi dan tempuh 12km demi hadiri open house Ganjar Pranowo di Tawangmangu. (Tribunnews/TribunSolo)

Dia berangkat dari rumahnya sekira pukul 06.30 WIB.

Sutiyoso tiba di Griya Suparni sekira pukul 07.00 WIB.

Rupanya itu belum menjadi yang terlalu pagi.

Ada warga lain yang lebih pagi dari dia.

Itu membuatnya susah mencari parkir.

"Sampai sini 1 jam yang lalu, khusus datang untuk bertemu Pak Ganjar calon presiden," ujar Sutiyoso dia kepada awak media Tribun, Senin (24/4/2023)

"Saya nggak tahu (apakah sering digelar open house), kalau ini baru pertama,".

"Sebelumnya belum pernah ketemu, tadi mruput (datang pagi-pagi) ke sini, datang sama istri," tambahnya.

Menurutnya, ia baru pertama kali ini datang ke acara open house Ganjar Pranowo.

Hal itu dilakukan, setelah mendengar putra asli Tawangmangu itu dideklarasikan sebagai Calon Presiden (Capres) Pemilu 2024 oleh PDI-P.

Sebagai warga Karanganyar, ia turut bangga mendengar kabar tersebut.

Calon Presiden (Capres) dari kubu PDIP, Ganjar Pranowo
Calon Presiden (Capres) dari kubu PDIP, Ganjar Pranowo (Antara via TribunToraj)

Menurutnya, Ganjar merupakan sosok pemimpin yang hebat.

Selain itu, Ganjar juga dikenal sebagai sosok yang disiplin, tegas dan merakyat.

"Sebelumnya belum pernah ketemu, tadi mruput (datang pagi-pagi) ke sini, datang sama istri," tambahnya.

Menurutnya, ia baru pertama kali ini datang ke acara open house Ganjar Pranowo.

Hal itu dilakukan, setelah mendengar putra asli Tawangmangu itu dideklarasikan sebagai Calon Presiden (Capres) Pemilu 2024 oleh PDI-P.

Sebagai warga Karanganyar, ia turut bangga mendengar kabar tersebut.

Menurutnya, Ganjar merupakan sosok pemimpin yang hebat.

Selain itu, Ganjar juga dikenal sebagai sosok yang disiplin.

Sifat dan sikapnya yang tegas dan merakyat membuat Sutiyoso kagum dengan Ganjar Pranowo.

"Nggak nyangka, tapi dia luar biasa, sejak dari partai, DPR, sekarang gubernur dia luar biasa," jelasnya.

"Jadi memang aktivis betul, mudah-mudahan nanti pembangunan lebih bagus, jaan-jalan lebih bagus," tambahnya.

Ketika bertemu, ia ingin menyampaikan selamat karena sudah diberi amanah sebagai calon presiden RI. (Kompas.com/Bayu Apriliano/TribunSolo)

Berita ini telah diolah dari artikel Kompas.com berjudul Masyarakat Wadas Penolak Tambang Peringati Tragedi 23 April, Tuntut Ganjar Pranowo Bertanggung Jawab

Sumber: KOMPAS
Tags:
berita viral hari iniWadasGanjar PranowoPurworejoTragedi 23/4tambang
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved