Berita Viral
'Masih Tak Percaya' Wanita Pilu Suaminya Meninggal Karena Kecelakaan, Padahal Baru 10 Hari Menikah
Pasangan mengalami kecelakaan dan suami tewas, istri menderu pilu, tak menyangka suaminya meninggal dunia secepat itu.
Penulis: Dika Pradana
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Pak Dung adalah orang sukses, saat ini bekerja di perusahaan asing.
Meski sibuk dengan banyak hal, pria ini suka memasak dan selalu mengatur pekerjaannya dengan baik sehingga setiap sore dia pulang untuk membantu istrinya mengerjakan pekerjaan rumah.
Bagi Pak Dung, pekerjaan bisa diubah, tapi istri dan anak adalah segalanya.

Ms Thanh bekerja sebagai pekerja kantoran, dalam hidup, teman dan koleganya semua 'iri' karena dia memiliki suami yang luar biasa.
Semua orang mengatakan bahwa Ms. Thanh terlalu 'baik' untuk memiliki suami seperti itu.
Keadaan mulai berubah ketika seorang teman dekat Pak Dung kembali dari luar negeri dari luar negeri, lalu langsung pergi ke rumah seorang teman untuk mengunjungi keluarganya, karena sudah lama tidak bertemu dan tidak bisa menghadiri pernikahan.
Bertemu untuk pertama kalinya setelah beberapa hari berpisah, kalimat acuh tak acuh dari seorang teman dekat: "Mengapa keponakan Hung (putra Dung) tidak terlihat seperti dia ketika dia masih kecil", membuat Pak Dung mulai berpikir.
“Ada malam-malam ketika saya sedang tidur, saya memikirkan kalimat itu lalu bangun untuk melihat wajah anak saya." kata Dung.
"Memang benar ketika saya masih kecil, wajah saya kurus, dan sekarang saya masih kurus."
"Tapi anak saya mukanya tembem, kelopak matanya satu sedangkan suami istri sama-sama punya dua kelopak mata," sambungnya.

Sejak itu, dia memikirkan bagaimana dia dan istrinya dulu bersama.
Jauh sebelum menjalin rumah tangga, waktu dia datang ke istrinya adalah ketika dia sedang jatuh cinta, dikhianati oleh kekasihnya.
Karena dia datang pada waktu yang tepat, ikut merasakan penderitaan yang dihadapi Thanh saat itu, maka dia menerima lamaran pernikahannya.
Merangkai semuanya, ditambah kata-kata seorang teman dekat, Tuan Dung mulai ragu, terutama bahwa istrinya memiliki hubungan cinta yang dalam dengan mantan kekasihnya.
Jadi dia memutuskan untuk menanyai istrinya, lalu mengusulkan untuk melakukan tes DNA, di hadapan istrinya.
Sampel telah dikirim ke pusat pengujian, Pak Dung sangat gugup dan khawatir.
"Jika Hung bukan anakmu, bagaimana kamu menghadapi kebenaran ini?" ujar teman dekat Dung.
"Berapa tahun kebahagiaan akan dibangun?" sambungnya.
"Tetapi jika anak itu adalah anak kandung Anda, bagaimana Anda akan berbicara dengan istri Anda?" lanjutnya.
"Bagaimana jadinya istrinya ketika dicurigai dan disalahkan?" tambahnya.

Kemudian, ketika hasil tes putranya dan dia memiliki garis keturunan yang sama, bukannya senang, dia merasa skeptis.
“Kalau dipikir-pikir, aku masih punya kemiripan dengan mantan kekasihku, jadi mungkinkah hasilnya salah?”, gumamnya.
Mendengar suaminya berkata demikian, sang istri berlari sambil menangis, lalu memeluk sang anak kembali ke rumah ibunya.
Dan Pak Dung diyakinkan secara psikologis oleh para ahli dan dijelaskan secara detail tentang hasil tes ini.
Kolonel Ha Quoc Khanh mengatakan bahwa sangat normal bagi anak-anak untuk tidak memiliki golongan darah atau wajah yang sama dengan orang tuanya tetapi masih memiliki garis keturunan yang sama, karena wajah bukanlah ekspresi garis keturunan yang menentukan.
Ciri-ciri yang diekspresikan secara lahiriah hanyalah fenotipe yang diekspresikan melalui gen yang diwariskan.
Menurut penjelasan Kolonel Khanh, dalam mekanisme pewarisan genetik, gen resesif dan dominan dalam proses penggabungan genotipe ayah dan ibu dapat menciptakan fenotipe yang diekspresikan secara eksternal tidak seperti ayah dan ibu, dapat diwariskan dari generasi sebelumnya.
Dengan kata lain, pewarisan genetik membawa faktor garis keturunan.
“Karena tidak memahami mekanisme genetik ini, banyak orang yang menduga ketika sang anak memiliki penampilan yang berbeda dari ayah atau ibunya. Tapi hasil tes yang dijalankan oleh mesin, hasilnya adalah jawaban yang paling akurat," ungkap Kolonel Khanh.
Setelah mendengarkan penjelasannya, Pak Dung tampak bangun dan segera menelepon untuk meminta maaf kepada istrinya dan berjanji akan membawa mobil untuk menjemput ibu dan putrinya tersebut.
Namun, kecurigaan sebelumnya sedikit banyak melukai harga diri seorang wanita, mungkin mengikutinya selama sisa hidupnya.
Oleh karena itu, Kolonel Ha Quoc Khanh mengatakan bahwa kisah pria di atas adalah pengingat bagi mereka yang memiliki pemikiran yang salah tentang hubungan darah ketika hanya melihat penampilan untuk menilai.
(Tribunnewsmaker.com/Dika Pradana)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Sosok Muchendi Mahzareki, Bupati OKI yang Dicari Jaksa Gadungan, Dulunya Cuma Pegawai Pemkot |
![]() |
---|
Ponpes Al Khoziny Badalkan Umrah Para Santri Korban Musala Ambruk: Banyak Alumni Domisili di Mekkah |
![]() |
---|
Anak Mantan Wali Kota Cirebon Ngincar Sepatu yang Bermerek lalu Dijual, Sisanya Disimpan di Rumah |
![]() |
---|
Nama Adam Alis Mendadak Viral, Pemain Persib Bandung Akui Jika Memiliki Karakter Penuh Keceriaan |
![]() |
---|
Petanda Aneh Sebelum Aziz Jadi korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Paman Korban Dapat Firasat Ini |
![]() |
---|